W H O ?
.
.
.🌸
.
.
.🦄 Selamat Membaca 🦄
BUGH
Satu pukulan itu lolos tepat di pipi laki laki yang tengah berada di atas motor itu.
"Stop stopp udah, jangan kayak gini. Aku takut" sentak Ara menangis
"Ra, lihat aku sayang" ucap cowok yang berusaha mendekati Ara dengan air mata yang terus menetes
"Aku rindu kamu Ra, balik ke aku ya. Aku mohon sayang" lanjutnya lagi dan mencoba untuk mendekati Ara tetapi laki laki yang tengah berada di atas motor itu dengan cepat menepis tangannya.
"Jangan sentuh Ara, dia milik gue !
♡
"Nggak disuruh masuk nih?" Tanya laki laki itu
Ara seketika diam, tubuhnya sedikit gemetar.
Ara takut, sangat takut. Pikirannya sudah kemana mana."Oh iyaa, silahkan kak" Ara membuka pintu rumah tanpa menutupnya lagi. Ia biarkan pintu itu tetap terbuka lebar.
Laki laki itu masuk kedalam rumah dan duduk di sofa ruang tamu.
"Mau minum apa kak?" Tanya Ara"Apa aja dek, yang simple aja" jawabnya dengan seringainya dan jangan lupakan ia yang terus memperhatikan kondisi rumah, Ara semakin gemetar melihat seringai itu.
Tidak tidak ini tanda bahaya, perlahan lahan Ara melangkah mundur dan hendak ke kamar untuk mengambil ponsel yang sedang di charger nya dan menghubungi pacarnya.
"Aku mohon angkat, aku takut" gumam Ara dengan mata yang sudah berkaca kaca.
"Takut kenapa?" Suara itu mengaggetkan Ara yang tengah berdiri sambil menggenggam ponselnya.
Tuk
Ponsel Ara jatuh begitu saja di atas nakas, lelaki itu seketika mendorong Ara ke atas ranjang dan menindihnya. Ara memberontak melepaskan cengkraman tangan lelaki itu.
"Lep-aas kak, apa yang mau kakak lakuin" ucap Ara terisak dan masih memberontak untuk dilepaskan.
"Dari dulu gue udah nunggu momen ini Ra, gue suka sama lo. Tapi lo nggak pernah peduliin gue"
"Hanya ini cara satu satunya buat lo pisah sama pacar lo"♡
"Nggak, bukan gitu Ra"
"Kamu udah di sentuh orang lain dan aku nggak mau lagi nyentuh kamu""Aku sekotor itu ya di mata kamu? Dulu kita udah pernah bahas ini kan? waktu kamu minta aku jadi pacar kamu. Ingat?"
"Aku udah jujur sama kamu kalau aku sama dia udah pernah ngapain aja dan kamu bilang bisa nerima itu"♡
"Jadi kamu yang udah ngirim foto ini? Alasan kamu apa? Ara tau masalah ini?" Tanya wanita dewasa itu
"Kakak udah tau alasan gue apa, gue cuma mau mereka pisah dan untuk masalah foto itu Ara nggak tau apa apa"
"Gue harap kakak nggak bakal keceplosan atau sampai cerita masalah ini ke Ara, gue takut Ara ninggalin gue lagi kak" tuturnya sedih♡
"Jalani aja dulu dek, siapa tau dia yang akan ngejaga dan ngelindungin kamu" ucap kakaknya Ara dan mendapat anggukan kepala dari Nissa."Emang dia bisa nerima aku yang udah hancur ini kak?" Tanya Ara seraya menunduk.
♡
Laki laki itu bungkam, dia masih shock"Kamu bohongkan?" Tanya nya dengan wajah yang memerah
"Nggak, aku nggak bohong"
"Sebelum hubungan ini makin jauh, aku harus sampein ini ke kakak"Laki laki tersenyum sinis, ia memegang kedua pundak Ara dan sedikit meremasnya.
"Emang iyaa? boleh dong gue cobain? Biar gue sendiri yang buktiin omongan lo" ucap laki laki itu dingin dengan mendorong Ara dengan kasar ke sofa.
Posisi mereka saat ini cukup berbahaya untuk Ara, sekilas ingatannya kembali ke masa itu. Masa dimana ia kehilangan separuh hidupnya.
♡
"Tapi Ara nggak bisa, Ara nggak mau ngecewain siapa siapa lagi kak. Cukup Ara aja yang kecewa sama diri Ara sendiri" balas Ara sesegukanPria itu berdiri dan duduk di samping Ara, saat ini mereka tengah duduk saling berhadapan.
"Saya ijin megang kamu" ucap Pria itu dengan menangkup wajah Ara dengan kedua tangannya.
"Jangan nangis, saya mohon" lanjutnya dengan menghapus air mata Ara.Ara menggenggam sebelah tangan pria itu yang bertender di pipinya.
"Jangan kayak gini kak, Ara mohon. Diluar sana kakak bisa dapetin perempuan manapun sesuai keinginan kakak "♡
"Hmppp kak lep-pas" ucap Ara tertahan karena pria itu sudah menahan tengkuk nya dan mencium Ara dengan brutal, sebelah tangan pria itu memeluk Ara begitu erat.
"Ka-kakaak" ucap Ara lagi dengan mendorong pria itu ketika salah satu tangannya sudah mulai menelusup masuk kedalam baju Ara.
Ara sesegukan dalam ciuman mereka, Ara sudah tidak memberontak lagi. Dia capek, hal seperti ini selalu terulang. Jika ia ingin meminta untuk mati saat ini dan bisa segera terkabulkan, dia akan segera meminta hal itu.
"Lakuin aja, lakukan apapun yang kakak mau. Lagian Aku juga udah rusak, ditimbah rusak juga nggak apa apa. Setelah kakak puas bunuh Aku ya, aku udah capek. Nggak ada gunanya lagi aku hidup, udah nggak ada harganya lagi".
.
.
.🌸
.
.
.Mohon menggunakan bahasa atau kata-kata yang lebih sopan jika ada yang kurang berkenan dihati para Readers
Karena Author juga manusia biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO ?
RomanceGadis kecil yang hendak ke warung di hadang oleh seseorang di tengah jalan. "Araaa, gue disini Ra" "Maaf, Cessil nggak bisa dateng" "Udah tau kok, gue perlunya emang sama lo" "Gue suka sama lo, mau nggak sama gue?" "Hah? Su-suka? Sama aku? Nggak mun...