4 / 7

26 8 1
                                    

Hari ke-362,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ke-362,

Mari jangan saling jatuh cinta. Ada waktu dimana hati harus menepi oleh sebuah janji. Lihatlah kebodohan yang kita buat: mengatasnamakan cinta untuk segala hal.

- Kenanga, 10 September 2021.


Kamar Pasien, 13 September 2020

"Maaf," aku berkata, suaraku terisak, tercegat di jalan keluar. "Dan terima kasih banyak."

Terima kasih.
Terima kasih.
Terima kasih.

"Maaf juga, Kenanga."

Setiap dari perasaanku tumpah. Tidak lagi bisa aku tahan jeritannya. Rasa sedih. Amarah. Penyesalan. Duka. Kenestapaan. Kehilangan.

Semua untukmu,

manusia terbaik, penuh kasih, luar biasa,

kau tidak pantas mendapatkan semua ini, atau untuk tersiksa di sepanjang hidupmu.

Tidak ada yang adil.

"Semua akan baik-baik saja." Aku memegang tanganmu, lebih erat. Karena aku tahu semua tidak akan.



Jakarta, 10 September 2021

Ada sepatah percakapan. Antara dua manusia yang saling tidak memiliki, yang berada pada dimensi berbeda, sedang menanti kepulangan yang tidak akan pernah sampai.

"Hei, apa kau bahagia semasa hidup?"

"Yah, begitulah." Jawabmu.

"Jadi, kau merelakan kepergianmu?"

"Yah, begitulah."

"Ternyata kamu orang yang jujur ya?"

"Dan kamu pembohong."

Dan aku ingin kasih sayang. Bagaimana rasanya jatuh cinta? Setiap kali kata itu bermunculan di benakku, tidak ada hal tertentu yang muncul.

Hanya harapan yang telah lelap.

Kau ada diantara lampu remang remang pukul dua belas malam kemarin. Sepulang dari kampus, diriku membisu dan mendingin.

Aku mendengarmu. Bersamaan dengan angin malam yang membelai rambutku.

Pukul dua belas malam, langkahku tertahan. Setengah nyawaku ingin berada di taman itu, diam, berbincang denganmu lagi.

Dan setengahnya lagi sadar bahwa semua ini hanya ilusi belaka.

Ya, kau disana.

Dan semua terlihat begitu sempurna di bawah sinar rembulan. Lagi lagi kau membuat semua ini terlihat seperti mimpi.

Bedanya, kali ini itu benar adanya (bahwa semua hanya mimpi).

Mungkinkah rindu membawa mu kembali ataukah itu hanya mauku?

cherished loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang