Happy Reading🥀
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Seorang gadis cantik dengan mata hazel yang indah. Tidak lupa poni tipis yang menambah kecantikan gadis tersebut.Gadis itu melangkah memasuki kelas yang masih sepi. Dia sengaja datang pagi-pagi sekali untuk mendapatkan nama kelas di mading dengan tenang, tanpa berdesak desakan.
Ia pun memilih duduk di pojok kanan dekat jendela yang menampakan lapangan sekolah. Gadis cantik itu mengeluarkan novel dari dalam tas nya. Tidak lupa memakai airpods.
Sebenarnya dia bukan type yang pendiam, tetapi saat ini kelas masih sangat sepi. Ia juga sedang menunggu teman yang kebetulan sekelas dengan nya juga.
Lama dengan kesibukan membaca. Tak lama kelas terisi dengan murid-murid lain, ia pun melepas airpods dan memasukan novel ke dalam tas. Teman nya itu juga sudah duduk disebelah nya.
Saat akan bell masuk berbunyi terdengar suara keributan diluar kelas. Gadis itu sedikit mengintip dari depan apa yang terjadi. Kepo dikit katanya.
Gadis itu mendegar bisik-bisik dari dalam kelas saat dia orang gadis masuk ke dalam kelas.
'Gila cantik banget tuh cewe'
'Insecure gue tiba tiba pas liat tu cewe'
'Boleh lah dijadiin crush'
Kira kira seperti itu bisik bisik dari siswa maupun siswi kelas. Gadis cantik itu semakin menyipitkan kedua mata nya penasaran dengan gadis yang membuat perhatian murid murid itu.
"Woi zar!"
Mata nya teralihkan saat teman sebangku nya itu memanggil dirinya. Zara athalaxelin. Nama gadis cantik yang sedari tadi memperhatikan depan kelas.
"Apa?" tanya nya dengan menaikan alis.
"Astaga! Dari tadi gue nyerocos lo gak dengerin?"
Zara pun hanya menyengir tanpa merasa bersalah.
"Sorry gue kepo itu ada apaan ribut ribut" jelas nya.Nabila bianka. Teman nya dari kelas 6 sd itu ikut menengok ke arah yang dilihat oleh Zara.
"Ooohh dia"
Ucap nya menganggukan kepala nya.Sontak Zara menatap teman nya dengan tanda tanya. "Lo tau dia?" tanya nya.
"Tau"
Zara langsung mendekatkan diri ke arah nabila. "Siapa dia?kasih tau dong"
Nabila hanya menggeleng gelengkan kepala nya. Tidak habis pikir teman nya ini masih saja suka kepo. Padahal saat bertemu dengan Zara, nabila pikir zara ini adalah tipe anak pendiem. Ternyata lebih barbar.
"Namanya naya zuarivera. Anak dari keluarga zuar,dia yang seharusnya masih kelas 6 sd tapi karena kepinteran jadi bisa lompat kelas. Anak nya yang emang cantik, baik, humoris, dan barbar ngebuat dia jadi anak famous." jelas panjang kali lebar nabila.
"Dan yang disebelah nya itu namanya sanas azura. Dia teman kecil nya naya."lanjutnya.
Zara menganggukkan kepala nya mengerti. Pantas saja sampai ribut ribut gitu.
"Kok lo tau tentang mereka sih bil?"
"Ya mereka emang sefamous itu zar. Dan lo jangan ketipu sama tampang naya yang jutek. Dia sebenernya friendly banget."
"Gue agak ngeri sih liat muka datar nya." ucap Zara bergidik ngeri.
"Serius lo jangan ketipu. Gue aja udah minta save nomer dia." ucap nya bangga. Karena cita cita nabila ialah mempunyai teman yang famous.
"Iya? Waw tidak terduga"
Setelah nya Zara pun selalu memperhatikan gadis cantik itu yang tidak lain adalah naya.
-🥀-
Bell masuk berbunyi. Sedari tadi zara masih memperhatikan gadis yang membuat dirinya penasaran. Entah kenapa ia tidak bisa melepaskan pandangan nya dari wajah gadis itu.
Seakan ada kerinduan mendalam saat ia melihat mata hazel coklat itu. Saat sedang memperhatikan naya, tiba tiba naya menghadap ke belakang dan terjadi lah kontak mata antara Zara dan naya.
Zara yang keliatan gugup saat ketahuan memperhatikan naya. Dan naya yang seperti biasa saja.
Yang pertama memutuskan kontak mata tak lain adalah naya. Zara bisa melihat ada siswi yang menghampiri meja naya dan teman nya itu.
Seperti nya ingin berkenalan. Ia tidak sengaja melihat naya dan siswi itu berjabat tangan. Ia seperti tidak suka melihat nya.
'Kenapa gue kaya ga suka nya liat naya salaman sama tu siswi'batin nya. Sudahlah Zara jadi malas.
Ia pun memutuskan untuk keluar kelas. Niat nya ingin ke toilet saja.
Saat ini zara sedang membasuh muka nya dengan air. Ia tidak bisa berhenti memikir kan gadis yang membuat nya begitu penasaran. Siapa lagi jika bukan naya zuarivera.
Entah kenapa saat melihat wajah naya ia seperti tidak asing. Seakan dia ingin memeluk gadis itu dengan erat. Apalagi saat kontak mata tadi, dia merasa ingin sekali menangis.
Sudahlah dia akan mencoba melupakan nya.
Ia masuk ke bilik toilet dan mengunci nya. Ya kalian tau lah apa yang dilakukan ditoilet.
Saat sudah selesai dengan urusan nya ia sudah akan keluar dari bilik toilet. Tapi saat akan membuka pintu ia mengurungkan niat nya karena mendengar pembicaraan siswi yang baru saja masuk.
"Sumpah nya gue gak suka banget sama tu cewe. Sok cantik sumpah." ucap gadis itu.
"Iya sok banget, mentang mentang cantik kali. Siapa dah tu nama nya." ucap teman nya.
"Naya zuarivera"
Deg! Entah kenapa saat nama itu disebut ada rasa tidak suka pada diri Zara saat mereka menjelek jelekan naya.
"Liat aja nanti sebanyak apa dia bertingkah" lanjut gadis itu.
"Yaudah yuk keluar" ucap teman nya.
Saat dirasa mereka sudah keluar Zara pun membuka pintu bilik toilet dengan kasar. Tiba tiba dia merasa marah entah mengapa.
Ia segera membasuh tangan nya setelah itu keluar dari toilet.
Ia pun segera berjalan kembali menuju kelas. Sudah pasti guru nya sudah datang huh. Saat ingin menaiki tangga zara tidak sengaja melihat seseorang yang sedari tadi ia fikirkan.
"Dia mau kemana?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ra&Na
Bogor, 3 Oktober 2021Note.
Jeje ada rubah dikit prolog nya kalian bisa cek ulang. Dan untuk pribadi naya jeje juga rubah dikit.
Nikmati membaca nya!
Happy reading and jangan lupa vote!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ra&Na
Teen FictionKisah tidak terduga saudara kandung yang terpisah sedari kecil. Zara Marcello. Sang kakak yang lahir lebih dulu dari pada sang adik, mempunyai pribadi yang lembut, baik, dan tentu saja cantik. Naya Marcello. Sang adik yang beda 1 tahun dari sang k...