04. Rooftof

92 20 1
                                    

Happy reading🥀
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Seorang gadis cantik dengan rambut ikal sedang menikmati angin yang berhembus. Gadis itu naya. Setelah makan dikantin tadi dia bilang pada teman nya untuk ke rooftof sejenak.

Rooftof adalah tempat yang membuat nya tenang. Disekitar rooftof terdapat sofa untuk biasa nya ia berbaring.

Ia ingin sejenak merasakan hembusan angin yang sangat membuat nya tenang. Setelah merasa puas  ia segera berbaring di sofa.

Menatap langit yang cerah.

Hari pertama ia masuk smp erlangga masih baik baik saja. Naya belum ingin membuat keributan seperti biasa. Bisa dibilang kaya adalah gadis nakal, tetapi ada sebab ia menjadi gadis yang nakal.

"Apa dia ada disekolah ini?"gumam nya.

Ada alasan naya bersekolah di smp erlangga ini. Ia mencari seseorang.

Seseorang yang sangat ia rindukan kehadiran nya.

Larut akan pikiran nya naya memejamkan mata sejenak, ia sangat malas untuk mengikuti kelas berikut nya. Toh baru mpls kan. Mungkin ia akan tidur sebentar.

Naya sudah memberi pesan sanas jika ia akan melewatkan jam terakhir kelas, jadi ia meminta dibawakan tas nya nanti. Ia ingin tidur sebentar saja.

Lama memejamkan mata akhirnya naya pun tertidur dan sudah ke alam mimpi.

Tanpa menyadari jika ada yang memperhatikan nya dari balik pintu rooftop.

*****

Zara yang semula ingin kembali menuju kelas terhenti di Koridor saat melihat seseorang yang menarik perhatian para murid-murid smp erlangga.

"Dia naya kan?"gumam nya.

Tanpa sadar Zara mengikuti kemana naya pergi. Ia melihat naya memasuki sebuah pintu yang bertuliskan dilarang masuk, dan yang bisa memasuki nya hanya staff saja.

Sedikit ragu untuk memasuki ruangan tersebut, tetapi ia sangat penasaran kemana naya pergi.
"Dahlah gue kepo"

Zara pun membuka pintu yang ternyata terdapat tangga didalam nya. Ia segera menaiki tangga itu dan mendapati sebuah pintu lagi.

"Anjir kok jadi kaya di film-film horor sih ni pintu"

Dengan keyakinan yang sangat-sangat. Zara memberanikan diri membuka pintu tersebut. Mengintip sejenak dan setelah dibuka ia menatap takjub rooftof yang sangat indah.

Ia bisa melihat rooftof yang sangat bersih dan terdapat satu sofa ditengah tengah rooftof.

"Gila pemandangan nya bagus banget!"Zara berseru dengan tertahan.

Ia melihat kepala seseorang berada di sofa itu. Berjalan perlahan menghampiri sofa yang berada di tengah-tengah rooftof.

Saat sudah sampai didepan sofa tersebut, zara bisa melihat naya yang sedang tertidur pulas. Menatap wajah itu sejenak, ia tiba tiba merasakan dada nya yang sesak.

Seperti tidak asing dengan wajah yang ada didepan nya.

Ia berjongkok dan menatap wajah naya lebih dekat. Sungguh dia tidak asing dengan wajah naya. Dan seperti ada rasa sangat merindukan.

Lama menatap zara dikejutkan karena mata indah itu terbuka perlahan. Ia segera berdiri saat melihat naya beranjak dari tidur nya.

"Siapa lo? Dan ngapain lo disini?"tanya nya tajam.

Memang dengan orang baru naya akan terlihat sangat dingin dan cuek. Bahkan sangat menyebalkan. Ia akan menjahili orang yang ingin berkenalan dengan nya dahulu. Memang laknat.

Zara terlihat gugup. Tapi dia mencoba untuk tidak terlihat gugup didepan naya.
"Aku gak ngapa-ngapain kok" jawab nya.

Naya tersenyum tipis. "Waw soft banget nya aku kamu an. Btw yang boleh masuk ke rooftof itu cuma staff doang. Jadi pasti lo ngikutin gue kan?"ucap nya menyelidik.

"Iya juga ya kenapa gue jadi aku kamu an ke dia?" batin Zara.

Menggelengkan kepala sejenak."Emang kamu staff disekolah ini?"tanya nya balik.

Naya menatap kesal Zara. "Dih! Gue nanya malah nanya balik. Ya suka suka gue lah mau gue kemana pun bukan urusan lo!"

"Yaudah jawaban aku sama kayak kamu"

"Dih kok lo nyolot!"

"Kamu nya aja yang ngerasa begitu"

"Jawab terus nya. Pergi lo!"

"Aku enggak mau pergi"

"Gue yang disini duluan. Jadi lo pergi atau lo tau akibat ya" ancam naya.

"Aku enggak peduli pokoknya, aku enggak mau pergi. Dan satu lagi aku juga enggak takut sama anceman kamu"

"Oke! Lo salah udah bikin gue kesel" ucap naya dan beranjak pergi dari rooftof dengan kekesalan.

Zara menatap punggung naya yang sudah hilang keluar dari pintu rooftof.

Begitulah perdebatan pertama mereka berdua. Entah mereka sadar atau tidak bahwa perdebatan itu bukan hanya sekedar bertengkar. Tetapi itu membuat mereka nyaman tersendiri.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ra&Na
Bogor, 19 Oktober 2021

Note.

Pendek ya? Sepi si😓

Ra&NaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang