3. where is happiness? (REVISI)

1K 90 2
                                    

"maaf, maaf aku gagal.. aku gagal memecahkan rekor untuk menjadi seorang anak yang tidak menyayangin ayahnya"

Tbc.

•••

06:00 wib

sunyi dan sepi.

Leon berdiri di depan pintu kamar Kevin yang terkunci dari dalam, dia menatap makanan yang ia bawakan untuk Kevin.

Tok tok tok

"Kevin, ayo makan papa bawain kamu sarapan" ucap Leon dengan suara begitu lirih. dia benar-benar sangat khawatir dengan keadaan Kevin karena dari kemarin belum menyentuh sedikit pun makanan.

Tidak ada jawaban di dalam kamar itu.

Leon mengeratkan pegangan tangannya dengan makanan yang dia bawa, rasanya sangat sakit di diamkan oleh anak kandung sendiri, dia lebih baik di pukul atau dimaki oleh Kevin dari pada didiamkan oleh darah dagingnya sendiri.

Leon berjalan untuk mengambil kertas dan pulpen, untuk menulis sesuatu.

Kevin ayo dimakan:) papa gak suka kamu gak makan:(

Kevin.

Maafin papa.

demi apa pun papa sangat sayang sama Kevin dan bunda.


Leon menatap kertas itu dan menahan air mata yang akan keluar dari matanya, setelah selesai menulis dia menyelipkan kertas itu di bawah piring sarapan setelah itu dia letakan di depan pintu kamar Kevin dengan tidak rela dia pergi dari sana karena dia tau kalau Kevin tidak mungkin membuka pintu itu jika melihat keberadaannya .

Sepasang mata tajam memperhatikan semua kegiatan Leon dari awal. Dia sangat benci melihat Leon seperti orang bodoh yang mengemis agar dimaafkan oleh putranya.


sedangkan di dalam kamar Kevin

Kevin menyenderkan tubuhnya di belakang pintu. Ia memejamkan matanya, air matanya turun tapi tidak ada isakan yang keluar. Dia mendengar semua perkataan Leon yang menyuruhnya sarapan, akan tetapi dia hanya diam menahan rasa sakit dihatinya.

Kevin telah memakai seragam sekolahnya dia memakai hoodie untuk menutupin semua luka dibadannya yang ia buat keadaan nya sangat berantakan. Wajah sembab, hidung merah, mata hijau yang memerah, luka lebam di dahinya, goresan panjang di lehernya, dia bener bener seperti habis di siksa. Tapi tidak di pungkiri kalau semua itu membuatnya semakin tampan.

Kevin tidak sanggup jika berada dirumah ini terus, oleh karena itu dia memutuskan bersekolah.

Kevin membuka matanya saat mendengar suara langkah kaki menjauh sepertinya papanya telah pergi, Dia membuka pintu kamarnya dengan pelan. saat pintu itu terbuka dia melihat satu porsi sarapan di depan pintunya dan ada surat di bawah piring itu akan tetapi dia sama sekali tidak menyentuhnya bahkan sarapan itu pun tidak ia sentuh Kevin mengandeng tas hitamnya di pundak kanannya dia melewatkan sarapan itu begitu saja.

Saat ia turun kebawah tangannya mengepal hatinya sangat sakit, dia melihat Mira yang mengecup sekilas bibir Leon dan di respon Leon dengan senyuman tipis sedangkan Keynan sepertinya tidak peduli karena pemuda itu sibuk dengan sarapannya.

Sakit banget.

Hati Kevin bener bener sangat sakit melihat itu.

Tuhan! Ini sangat menyakitkan!!

Seharusnya Bunda Ana yang ada di posisi itu! Bukan wanita itu!.

Kevin sangat kecewa. Dia sakit hati melihat itu, karena seharusnya bundanya lah yang harus ada disana. Menyapa nya, mencium pipinya, memberikannya susu coklat, setelah itu baru bunda nya akan mengecup sekilas bibir papanya.

Bundaa

Jangan lihat adegan itu!

Cukup Kevin saja yang menanggung rasa sakitnya!.

Keynan tidak sengaja melihat Kevin yang sedang menyenderkan badannya di tembok. Di mengerengut saat melihat keadaan adiknya.

"Kevin" gumam Keynan yang masih bisa didengar oleh sepasang suami istri itu membuat Leon dan Mira segera menoleh ke arah yang Keynan lihat.

Kevin menoleh ke Keynan saat ia ketahuan.

Tatapan Leon sendu saat melihat banyak sekali luka di bagian kepala Kevin. Leon ingin mengobatin semua luka yang ada di Kevin akan tetapi dia tau jika Kevin tidak mungkin mau di obati sama Leon Oleh karena itu dia memasang senyum manis dan menyuruh kevin bergabung makan dengan mereka. Dia harap Kevin mau.

"Kevin, sini sayang ayo makan" ucap Leon lembut. Kevin bisa melihat wajah Leon yang sedikit membengkak, sepertinya papanya itu menangis.

Tatapannya bertemu dengan tatapan Mira yang sedang melihatnya juga.

Kevin membasahi bibir bawahnya, dia memutuskan hubungan kontak mata itu. setelah nya dia berjalan melewatin mereka dan berjalan keluar dari rumah.

Mereka bertiga melihat punggung Kevin yang mulai jauh Dengan tatapan yang sulit di mengerti.

••••••


🚫bukan cerita bl, gay, maupun homo


JauhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang