"jika ini mimpi, tolong jangan bangunin aku tuhan."
Tbc.
••••••
"gue udah masak---Ayo makan"
Kevin membuka matanya begitu mendengar suara El ia melihat El yang berdiri di depan nya, El memakai kaos hitam bergambar sketsa lelaki yang sedang merokok diadukan celana pendek berwana hitam berbahan katun.
El tidak kalah tampannya dengan Kevin. Perbedaan muka mereka hanya muka El yang sedikit sangat sangar, alis El ia bela di ujungnya dan El mempunyai tato di bagian lehernya akan tetapi ia tutup pakai handsaplas karena dia tidak mau mencontohkan yang tidak baik ke Kevin.
Kevin mengganguk dan berjalan mengikutin El dari belakang untuk kemeja makan.
Kevin melihat meja makan yang sudah ada nasi bungkusan.
El membasahkan bibir bawahnya. Ia sedikit tidak enak karena hanya ada nasi bungkusan. El memang tidak bisa memasak dia hanya bisa memasak indomie, tadi ia hanya bicara omong kosong saat bilang ke Kevin mau masak padahal dirinya saja tidak bisa memasak oleh karena itu lebih baik dia memesan nasi bungkus dari pada Kevin memakan indomie.
"Gue gak bisa masak. Sorry"
Kevin mendogak melihat El, dia memasang senyum geli. "Gua suka kak".
Jadi sebenarnya Kevin memanggil Brian, Faris, dan El sebutan 'kakak' karena perbedaan umur. Tapi kalau Kevin ilang kendali dia akan teceplos memanggil mereka tanpa memakai embel-embel 'kak'
El tersenyum melihatkan lesung pipinya.
Mereka duduk memulai untuk memakan.
☘️☘️
El duduk di kursi game yang ada di kamarnya, dia memperhatikan Kevin yang sedang melihat melihat foto yang ada di dalam kamarnya.
"Sleep with me"
Kevin menoleh ke belakang melihat El yang sudah berbalik melihatnya dengan mengunyah permen karet.
Kevin mengganguk.
El mengetik sesuatu di ponselnya.
Tiba-tiba ponsel Kevin berbunyi, ia melihat pesan masuk dari El.
Gue udh capek bicara trus.
Skrg Lo ganti baju
Kevin tersenyum geli dia melihat El yang sedang bermain ponsel.
"Iya"Kevin berjalan ke arah El karena lemari pakaian El dekat dengan tempat game nya El. Dia membuka lemari dan mengambil hoodie putih.
Kevin membuka seragam sekolahnya sehingga membuatnya bertelanjang dada.
El yang sedari tadi melihat Kevin menggeram marah saat melihat lengan Kevin penuh dengan goresan bahkan sampe sebatas siku, di samping perutnya juga terlihat luka gores panjang seperti di lehernya.
"Gue--benci banget liat semua luka itu" suara dingin dan tajam El membuat pergerakan Kevin berhenti yang sedang memakai pakaiannya, ia menoleh ke El setalah itu ia menatap luka kemudian tersenyum." Jangan di lihat" ucapnya dengan terkekeh.
El masih menatap luka Kevin dengan intens
"harus ilang"*translate: jangan pernah buat luka-luka itu lagi!
Kevin tersenyum simpul dan memakai hoodienya yang sempat tertunda.
"Mudah kebahagiaan datang luka ini gak akan pernah ada"El menatap mata Kevin.
"Mencintai diri sendiri adalah kebahagiaan, Kevin".Kevin merubah raut wajahnya dan melihat menatap manik hazel El.
"Kali ini kakak salah.""Kebahagiaan itu adalah ketika melihat senyum manis dan tulus di wajah orang tua kita."
"Dan sekarang kebahagiaan aku udah hilang untuk selamanya---dan gak akan pernah kembali."
Itu sangat menyakitkan, kak
Bahkan obat saja kalah sama sakitnya itu.
El berjalan ke Kevin dan membawa Kevin kedekapannya.
Lo salah Kevin.
Kebahagiaan Lo ada di diri Lo sendiri. Kalau emang Lo mau lihat bunda Lo bahagia, Lo harus ngebahagian diri Lo sendiri, Kevin. Karena kebahagian orang tua adalah melihat anaknya senang.
••••
(Haluin aja kalau tulisan tatto nya 'Fuck me baby')
/Tattonya El.
••••••
Haiiiii
Akhirnya up!!
Gimana sama eps ini??
Jangan lupa votenya, oke??
Kalau gak salah di part ini air mata Kevin gak jatuh yaa? Di part ini Kevin kebanyakan senyumnya.
Aku mau ingetin dari awal kalau cerita ini gak bakal ada cinta cintaan, oke?
Aku ingetin lagi yaa cantikkk jangan lupa klik yang di ujung berbentuk bintanggggg
Makasii
#Kevin
#hyyyouuuFolowinstagram:
@hyyyouuu23Jangan lupa vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jauh
Romance"Terus, bagaimana janji kamu yang mau datang ke wisuda aku nanti, rel." #6 in sick [30/09/21] #4 in sick [01/10/21] #5 in sick[20/08/22] #5 in sick[16/09/22]