2.4 ° sumbangan

1.7K 214 10
                                    

Seperti rencana tadi malam, siang ini Jason dan Naven pergi ke panti asuhan terdekat untuk menyumbangkan beberapa baju si kembar yang sudah tidak terpakai dan juga sedikit uang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seperti rencana tadi malam, siang ini Jason dan Naven pergi ke panti asuhan terdekat untuk menyumbangkan beberapa baju si kembar yang sudah tidak terpakai dan juga sedikit uang.

"mas, nanti pulang sekalian beli piscok ya," ucap Naven di tengah tengah perjalanan.

"oh, yang kamu pengen semalem itu?" tanya Jason sambil terus fokus menyetir mobil.

Naven pun tersenyum lalu menganggukkan kepala nya, Jason melihat sekilas ke arah istri nya itu lalu terkekeh pelan.

"kamu ini ada ada aja lagian, piscok itu kan sekarang udah jarang yang jual disini dek."

"iya, tapi aku pengen, cariin yaa, pleasee.." dengan jurus andalan nya, Naven mengeluarkan puppy eyes nya untuk merayu suami nya itu.

Jason mana kuat jika sudah seperti ini, dia tersenyum lalu mengacak acak rambut Naven sebentar, "iya iya, nanti kita cari ya.." Naven memekik kegirangan atas jawaban suami nya itu.

Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya mereka pun sampai di tempat tujuan, Jason, Naven dan si kembar pun segera turun dari mobil dan menurunkan barang barang yang ingin mereka sumbangkan kepada panti.

"eh Jason, udah lama ga kesini nak." ucap Ibu panti saat melihat Jason yang turun dari mobil.

Jason tersenyum lalu segera menghampiri ibu panti dan membungkuk sedikit lalu mencium tangan ibu panti tersebut, diikuti juga dengan Naven dan kedua anaknya itu.

"iya bu, baru sempet kesini," jawab Jason.

"ini? anak anak mu?" tanya ibu panti.

"iya, yang perempuan namanya Jian, dan yang laki-laki namanya Jean." ucap Jason sembari menunjuk kedua anaknya itu.

"cantik dan tampan sekali ya, oh ya.. mari masuk Naven, Jason," ajak ibu panti tersebut.

Naven dan Jason pun segera masuk ke dalam dan di dalam sudah ada anak anak panti yang sedang merapikan dan bermain.

Naven tersenyum melihat itu, bagaimana bisa anak anak itu tersenyum sedangkan mereka saja tidak tahu keluarga nya berada di mana, dan keluarga mereka siapa.

anak anak itu kuat sekali, itu sebab nya Naven selalu menyumbangkan beberapa pakaian si kembar dan sedikit uang untuk mereka, setidak nya bisa membantu untuk membiayai mereka walau hanya sedikit.

"Jian sama Jean gamau kenalan sama mereka hm?" tanya Naven saat melihat kedua anaknya itu sedari tadi memerhatikan anak anak yang sedang bermain dan fokus pada pekerjaan nya.

"mereka siapa bun?" tanya Jean.

"siapa ya, bunda juga gatau."

"pfft," Jason berusaha menahan tawa nya.

"kalian kenalan gih sama mereka," titah Naven.

Jean pun menganggukkan kepala nya lalu segera menghampiri anak anak tersebut untuk segera berkenalan dengan mereka.

"haloo, aku nama nya Jean, nama kamu siapa?" sapa Jean pada anak yang sedang fokus bermain mobil mobilan.

Anak itu pun menoleh ke arah Jean lalu berdiri "nama aku Kean." balas nya.

"ayo main baleng!" ajak Jean.

Naven tersenyum melihat itu, Jean sangat mudah sekali bergaul jika di lihat lihat, berbeda dengan Jian yang pendiam.

"Jian gamau kenalan sama mereka?" tanya Naven yang melihat Jian sedari tadi diam tidak berbicara sepatah kata pun.

tapi tiba tiba ada seorang anak perempuan menghampiri Jin dan mengajak nya untuk bermain bersama.

"nama kamu siapa? kalo nama aku ituu, ummm jinan," ucap nya.

Jian agak sedikit takut untuk menanggapinya, dia menoleh ke arah sang bunda, lalu Naven tersenyum dan mengisyaratkan berkenalan lah dengan anak itu.

"nama aku Jian." balas Jian.

"oke Jian, ayo main berbie! aku punya," Jinan pun menarik pelan tangan Jian untuk segera mengikuti nya, dan Jian hanya menurut saja.

Naven dan Jason menatap satu sama lain lalu terkekeh pelan melihat anak anak ini yang masih malu malu untuk berkenalan satu sama lain.

"Naven, Jason, makasi ya atas sumbangan nya, itu sangat membantu sekali bagi kami," ucap Ibu panti membuyarkan Jason dan Naven yang sedari tadi memerhatikan anak anak bermain.

"sama sama bu," jawab Jason.

"aunty aunty," panggil seorang anak kecil pada Naven. Naven pun segera menoleh ke arah anak kecil tersebut dan menanggapi nya.

"Aunty lagi hamil ya?" tanya anak tersebut.

Sedangkan Naven dan Jason mengerutkan kening nya satu sama lain, perasaan tidak ada tanda tanda jika Naven hamil, lalu kenapa anak kecil ini bilang bahwa Naven sedang hamil?

"ahahaha, aunty ga lagi hamil, kenapa kamu bilang gitu?" tanya Naven pada anak kecil tersebut.

"nda tau, tapi aunty kaya orang yang lagi hamil, ndut." ungkap nya.

Mata Naven melebar dan melihat ke arah perut nya lalu meraba wajah nya, perasaan biasa saja, anak ini memang mengadi ngadi!

Sedangkan Jason malah tertawa sedari tadi, hadeh ada ada saja.

"cuma perasaan kamu aja dek, aunty ga hamil," sahut Jason.

"oh, jadi salah ya." Jason menganggukkan kepala nya yakin.

"yaudah deh, aku mau lanjut main, dadah aunty, dadah omm!!" ucap nya setelah itu pun dia pergi dari tempat itu.

"ada ada aja," Jason masih terkekeh sedari tadi.

"tapi mas, kita kan berhubungan terakhir 2 bulan yang lalu," seketika Naven tersadar, benar juga. dia dan Jason kan berhubungan 2 bulan yang lalu.

"tapi dek, kamu gaada mual muntah tuh, ga mungkin lah, lagi pula saya ngeluarin nya ga banyak." ungkap nya.

"ga banyak tapi dua kali! sadar kah kamu????" lagi lagi Jason tertawa terbahak bahak menanggapi nya.

.

setelah puas mengobrol dengan ibu panti, dan si kembar puas bermain dengan anak anak panti, Jason dan Naven pun memilih untuk pamit pulang.

"sekali lagi terimakasih banyak ya Jason, Naven, semoga keluarga kecil kalian selalu di lindungi sama Tuhan," ucap Ibu panti.

"amin, makasi bu do'anya," ucap Jason.

"Jian, Jean, ayo pulang sayang," panggil Naven pada kedua anak nya itu.

Jian dan Jean pun segera menoleh ke arah sumber suara dan berdiri meninggalkan anak anak panti yang masih fokus bermain sedari tadi.

"Kean, aku pulang dulu ya, nanti kita main lagi," pamit Jean pada teman nya itu, sedangkan Kean hanya menganggukkan kepala nya.

"Jian mau pulang?" tanya Jinan.

"iya, nanti kapan kapan aku kecini lagiii." ucap Jian.

Naven dan Jason kembali tersenyum melihat nya, akhirnya kedua anak nya itu bisa berbaur bersama teman teman nya walau hanya sebentar.

setelah berpamitan Jason , Naven, Jian dan Jean pun segera masuk ke dalam mobil untuk segera pulang ke rumah.

"jadi beli piscok?" tanya Jason.

"jadi lahh, masa ga jadi, ayo cepet cari piscok nya," titah Naven.

Jason memutar bola matanya malas lalu segera melakukan mobil nya di atas kecepatan rata rata, lagi pula ada ada aja anak ini, mau piscok lumer segala, udah tau sekarang jarang yang jual begituan.

TBC
Vote sama Komennya kaka jangan lupa.

[✔] Loving You | NoMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang