2.10 ° pasrah

2.4K 231 16
                                    

ini sudah lewat 1 minggu, tapi tidak ada perubahan juga dari Jason, kondisinya malah menurun dan membuat Naven semakin mengkhawatirkan keadaan nya, tapi Naven tetap menjaga kandungan nya , jika tidak karna Jason, mungkin Naven sudah menggugurkan k...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ini sudah lewat 1 minggu, tapi tidak ada perubahan juga dari Jason, kondisinya malah menurun dan membuat Naven semakin mengkhawatirkan keadaan nya, tapi Naven tetap menjaga kandungan nya , jika tidak karna Jason, mungkin Naven sudah menggugurkan kandungan nya ini.

tapi karena Naven tahu Jason ingin memiliki anak dari nya lagi, Naven berusaha mempertahankan bayi yang sedang ia kandung sekarang, padahal kesehatan nya menurun drastis karena selalu memikirkan Jason setiap saat nya.

Tapi dengan demikian, Naven selalu berusaha mengatur makan nya dengan baik dan tidak lupa juga meminum vitamin yang diberikan oleh dokter, Naven juga menuruti semua apa yang dikatakan oleh bunda nya, maka dari itu kondisi nya tidak begitu buruk saat ini.

"mas? kamu ga cape tidur mulu? udah satu minggu loh? mas mau ninggalin aku sama anak anak? iya? gitu? mas tega banget sama aku, ngebiarin aku sendirian kaya gini, mas mau ingkar janji sama aku? iya? mas.. aku kangen sama kamu, beneran ini ga boong ayo bangun mas!! aku bilang bangun ish!" Naven saat ini sedang berada di ruangan Jason, sendirian. dia selalu mengajak suami nya itu mengobrol, tapi asli nya, Jason tetap memejamkan matanya begitu rapat, kondisinya juga sekarang sudah melemah.

sang bunda saat ini sedang berada di belakang pintu melihat anaknya itu berbicara sendiri membuatnya menghela nafas nya berat dan pada akhirnya memilih untuk melangkahkan kaki nya masuk ke dalam.

"Na.." lirih sang bunda.

"iya bun? loh kenapa pada dateng semua?" tanya Naven saat melihat bunda nya, mama mertua, ayah nya, dan juga papa mertua nya.

"dokter udah bilang Na, kamu harus pasrah sama keadaan Jason, jangan kaya gini, ikhlasin Jason ya?"

"ahahaha, bunda ngomong apa si? Jason bakal sembuh tau! jangan berani berani cabut alat yang nempel di badan Jason ya bun! Jason masih bisa sembuh, Naven yakin!" racau Naven.

"Na.. kamu ga kasian liat Jason yang udah cape bertahan hidup sayang?" ucap mama fani dan membuat Naven langsung menoleh ke arah nya.

"ma.. aku mohon sama mama.. aku ga bisa kalau tanpa Jason ma.. jangan paksa aku buat pasrah dan ikhlasin Jason, aku gamau!" kekeuh Naven.

terpaksa ayah sandy memeluk Naven dan segera membawa nya untuk keluar, semuanya sudah pasrah dengan keadaan Jason yang sekarang, dan mereka sudah ikhlas jika Jason benar benar pergi dari dunia saat ini juga, dari pada Jason terus bertahan hidup seperti ini , lebih baik mengikhlaskan nya pergi.

"ayah?? apa apaan? ayah tega sama Naven?!" Naven berusaha melepaskan diri nya dari pelukan sang ayah dan mencoba lagi masuk ke dalam.

"bukan gitu maksud ayah Na, dengerin ayah sekarang! kasian Jason Na! kamu harus ikhlas, udah gaada kemajuan lagi dari keadaan nya, mau gamau kamu harus nerima keadaan!" Naven menangis, lagi. dia menangis sembari terus menggelengkan kepala nya.

"Engga yah.. Jason masih baik baik aja hiks, Naven mohon yahh, kalo emang gitu izinin Naven sama anak anak bicara sama Jason sekali lagi, atau untuk terakhir kali nya, hiks, Naven mohon yah," sang ayah menghela nafas nya kasar, dia langsung melepas perlahan pelukan erat nya, dan mengizinkan Naven untuk berbicara lagi dengan suaminya itu.

Semua nya keluar dari ruangan Jason terkecuali Naven dan si kembar, mereka berbicara dengan Jason sekali lagi, atau bahkan terakhir kali nya.

"mas.. keluarga kita jahat, masa mereka mau buat kamu pergi dari hidup aku.. mas kamu ga gitu kan? mas.. liat aku sama anak anak, liat aku yang sekarang lagi ngandung anak kamu mas, aku mohon sama kamu hiks bangun, bertahan demi aku sama anak anak mas, aku beneran ga bisa kalau tanpa kamu.." jaemin menangis sejadi jadi nya sembari memeluk suami nya itu dan meluapkan semua kesedihannya di dada milik suaminya.

"daddy.." panggil Jian, "daddy, Jian mau main sama daddy, daddy banun yaa? Jian nda takut ama daddy agii kokk, Jian cayang daddy banun yaa," pinta Jian sembari memegang tangan Jason yang masih terdiam kaku di bed.

"mas, kamu bisa denger kan? anakmu itu manggil daddy loh mas, bangun ayo??" Naven meraih tangan Jason dan menaruh tangan Jason di perut rata nya itu, "liat deh mas, anakmu pengen banget di elus sama daddy nya, dia udah mau masuk umur ke 2 bulan di perut aku, masa mas gamau nunggu kelahiran nya?" sambung Naven lagi.

tidak ada pergerakan sama sekali saat Naven melihat suami nya itu, dia masih terbaring lemah dan kaku, Naven kembali menangis dan memeluk Jason dengan sangat erat.

tapi selang beberapa menit Naven merasakan kepala nya itu di usap pelan oleh seseorang, dan dengan segera Naven menoleh ke arah Jason, benar saja, yang mengelus kepala nya adalah Jason.

"mas?!??" Naven reflek teriak manggil mas.

Jason tersenyum lalu perlahan merentangkan tangan nya, Naven tentu saja langsung memeluk nya, tidak begitu erat, Naven masih sadar bahwa Jason baru saja terbangun dari sakit parah nya.

Jason terkekeh pelan saat melihat Naven menangis tersedu sedu di dada bidang milik nya, Hadeh bisa bisa nya Jason ketawa padahal Naven udah panik banget dari tadi.

"mas? ini beneran kan? bukan mimpi," Jason hanya menggelengkan kepala nya lalu segera mengusap pipi Naven perlahan.

dia masih tidak sanggup untuk hanya sekedar berbicara saja, jadi dia hanya perlahan menggerakkan jari nya menjawab pertanyaan dari istri nya itu.

"Jian, Jean, bilangin grandpa sama grandma, daddy udah sadar gitu," titah Naven pada kedua anak nya itu, Jian dan Jean hanya menurut pada sang bunda dan segera memanggil seluruh keluarga atas kabar bahagia ini.

setelah itu, Jason pun langsung di periksa oleh dokter , dokter pun hingga tak percaya akan hal ini, hanya 40% kemungkinan Jason akan sadar dan hidup kembali, tapi semua ini? memang kekuatan cinta dan kasih sayang dari keluarga adalah nomor satu bisa membuat nya hidup kembali, dokter sebenarnya tidak heran, sudah beberapa kali kejadian seperti ini terjadi di rumah sakit, walaupun jarang ada.

"tidak ada yang perlu di khawatirkan lagi, pasien sudah melewati masa kritis nya, hanya tinggal pemulihan," kata sang dokter, dan semuanya tersenyum dan menghela nafas nya lega, sungguh, ini seperti keajaiban.

tapi jika saja ayah Naven tidak mengizinkan Naven untuk berbicara lagi pada Jason, mungkin tidak akan seperti ini jadinya.

sore ini hanya tersisa Naven saja yang menjaga Jason di rumah sakit, dia sangat merindukan suami nya itu, sungguh.

"mas, aku.."

"kamu?"

"a-aku hamil," Jason terkekeh pelan dan tersenyum, dia sangat senang mendengar nya.

"kenapa takut gitu dek? gapapa, saya malah seneng denger nya, sini deketan," titah Jason.

Naven hanya menurut, dia berjalan mendekat ke arah bed , lalu Jason pun memeluk pinggan Naven dan mengelus perut rata milik istri nya itu.

"dia pengen banget di elus sama kamu mas, kamu nya malah tidur terus, mana lama banget lagi," keluh Naven.

"maaf ya sayang,"

"gapapa mas, tapi jangan gitu lagi, aku takut.."

"iya sayang, maafin mas oke? mas janji setelah ini mas bakal jaga kalian lagi, gausah takut," Naven tersenyum senang mendengar nya lalu segera memeluk kepala suami nya itu yang berada pada perut nya sedari tadi.

bayangin aja sendiri, males jelasin😤😤

TBC
Nah kan 😌 author baik, Jason nya ga jadi mati.
votment nya mana ni?

[✔] Loving You | NoMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang