SEMUA terasa gelap bagi lelaki itu. Rasanya masih terasa begitu dingin dan menusuk. Taehyun duduk di atas ranjangnya, memeluk lututnya dan menatap kosong ke arah jendela, tenggelam dalam lamunan duka yang menerbitkan luka. Ia tak sekolah, berniat berhenti melanjutkan pendidikannya. Toh, untuk apa? Taehyun sendiri sekarang. Ia lebih baik ikut orang tuanya daripada harus sendirian di dunia ini.
"Hei, Taehyun?"
Masih mematung walau telinganya dengan jelas menangkap suara sosok pemuda manis yang memasuki kamarnya sambil membawa sebuah nampan. Taehyun sedang tak ingin bertemu dengan siapa pun, namun Yongbok yang keras kepala sama sekali tidak mau menurut dan membiarkannya sendiri. Tiap harinya, Yongbok datang berkunjung ke rumah. Walau mendapati kebisuan Taehyun, ia masih tak menyerah juga.
"Aku membawakanmu bubur. Makanlah, Taehyun," katanya sambil meletakkan nampan itu di dekat Taehyun. Masih belum mendapat respon, Yongbok menghela napas perlahan. "Dengar, aku tadi sedang piket dan melihat ada 13 surat di tempat sampah atas namamu. Kupikir kau perlu membaca ini."
Taehyun melirik sedikit, mendapati Yongbok yang mengeluarkan beberapa lembar kertas yang tak terbentuk dan meletakkannya di sisi nampan.
"Itu tulisanmu?" Taehyun akhirnya berujar, dengan nada intimidasi dan kilatan mata yang menajam. Yongbok mendengus kesal. "Kau tahu bagaimana tulisanku!"
Namun, Taehyun tidak semudah itu untuk percaya. "Yongbok, jika ini akal-akalanmu—"
"Ini bukan akal-akalanku," potong Yongbok cepat. "Tanpa kau sadari, kau dikelilingi orang yang amat sangat mencintaimu dan ikut terluka melihat keadaanmu sekarang. Orang tuaku meninggalkanku sendiri, aku tahu bagaimana rasanya sendirian, tapi bukan berarti aku harus menyerah. Tidak, Taehyun. Aku tidak sendiri. Aku memang tidak punya orang tua, tapi aku punya kau, Beomgyu, Kai, dan Yeonjun. Begitu pula dengan kau. Kau tidak sendiri, ada aku dan si penulis surat itu."
Taehyun terdiam. Ekspresinya tak dapat terbaca, namun Yongbok tahu ada binar kecil yang menyinari matanya. Perlahan-lahan, ia mendekatkan surat itu ke kaki Taehyun. "Bacalah. Aku menemukannya di tempat sampah kelasmu. Mungkin si penulis surat itu tidak tahu kau tidak akan datang ke sekolah lagi." Kemudian ia bangkit, meninggalkan Taehyun sendirian di kamarnya.
Ada sebuah challenge yang terkenal di lingkungan sekolahnya saat ini, yakni 13 Letters For Your Crush. Seseorang akan menuliskan surat untuk orang yang disukainya kemudian diselipkan di suatu tempat seperti di tas atau di meja. Jika orang itu menerima suratnya dan membalasnya maka harus diletakkan di tempat yang sama ia mendapatkan surat pertama. Di surat itu, mereka akan melakukan semacam yang namanya pendekatan, memberi tahu apa kesukaan mereka masing-masing. Sampai akhirnya di surat ke-13, mereka akan menuliskan tempat dan waktu untuk bertemu. Challenge ini banyak yang berhasil mendekatkan seseorang dengan gebetannya, karena itu banyak siswa-siswi yang melakukannya.
Sebenarnya Taehyun tidak merasa kalau dirinya se-populer itu di sekolah. Karena itu, ia tak menyangka ketika Yongbok memberitahu kalau ada namanya di sebuah surat yang ditemukan di tempat sampah kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
『 Secret Admirer 』 ― Taegyu
Fanfiction[SLOW UPDATE] ✎ Hanya segelintir kisah tentang cinta dan kasih sayang yang tulus, ditujukan untuk seseorang yang tersesat mencari jalan pulang. Dapatkah perasaan tulus itu menemukan kebahagiaannya sendiri? ―lapak Tae!Top and Gyu!bot ―bxb ㅡIni hanya...