O12

1.1K 169 58
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


PERTANYAAN itu berputar dalam kepalanya. Namun, Beomgyu masih diam, namun kelopak matanya berkedip gelisah. Tatapan Taehyun seolah tak bisa ia hindari, karena demi apapun ia seperti terkena mantra dari binar mata lelaki itu, menyebabkan atensinya terus terpaku pada Taehyun. Berusaha memutar otak, demi mencari jawaban walau ia tahu artinya ia harus berbohong lagi.

Di sisi lain, Taehyun berusaha menggigit pipi dalamnya karena merasa gemas melihat Beomgyu yang diam kebingungan. Namun, ia harus tetap fokus, harus mencari celah apabila anak itu berbohong.

 Namun, ia harus tetap fokus, harus mencari celah apabila anak itu berbohong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah Beomgyu gelisah, satu hal yang tidak bisa ia tutupi. Mau bagaimana pun ia harus mencari alasan agar identitasnya sebagai Teddy Bear tidak diketahui Taehyun. Jemari-jemarinya pun tertekuk gelisah. "I-iya," katanya kemudian, dengan nada suara yang teramat pelan. "Aku pernah membeli kaos kaki di toko mereka."

"Lalu?" tanya Taehyun lagi.

"Hanya itu." Jawaban Beomgyu berikutnya menimbulkan kerutan di dahi Taehyun pertanda curiga. "Kenapa?" tanyanya balik.

Lelaki Kang itu memicingkan mata, masih memandangnya dengan tetapan curiga. "Kau bilang lagu ini lagu Ayah dan Ibumu?"

"Ah, i-itu ... aku pernah diasuh Kakek dan Nenekku sedari kecil dan memanggil mereka Ayah dan Ibu. Mereka sangat suka lagu ini." Beomgyu bohong. Ia hanya memiliki seorang kakek dari pihak ayah yang selalu bersikap acuh padanya seakan dirinya adalah debu yang tidak penting sama sekali.

Pupus sudah harapan Taehyun yang berpikir kalau anak yang ia cari selama ini adalah Beomgyu. Ternyata pemuda itu hanya mengenal orangtuanya sebagai pembeli dan penjual. Ya, benar, apa yang bisa Taehyun harapkan?

Memalingkan wajah sejenak untuk menghela napas panjang. Sesudahnya, Taehyun mengulum senyum kecil, berniat mencairkan suasana yang tegang barusan. "Ekspresimu saat sedang kebingungan tadi benar-benar lucu. Aku jadi teringat Winnie the Pooh," kekehnya. Ia kira Beomgyu akan ikut tertawa, namun pemuda mungil itu malah memandangnya dengan tanda tanya. 

"Winnie the Pooh? Itu apa?"

Senyum Taehyun musnah seketika. "Kau tidak tahu?"

Dengan jujur, Beomgyu menggelengkan kepala. Taehyun jadi bertanya-tanya, anak mana yang tidak tahu kartun beruang kuning menggemaskan itu? Dulu, kartun itu sangat terkenal saat ia masih kecil, apa Beomgyu tidak pernah menontonnya?

『 Secret Admirer 』 ― TaegyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang