O24

834 86 8
                                    

SINAR mentari kini menerobos dari celah jendela, menerpa tanpa permisi pada wajah Beomgyu yang semula terlelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SINAR mentari kini menerobos dari celah jendela, menerpa tanpa permisi pada wajah Beomgyu yang semula terlelap. Bunga tidurnya kini usai manakala netranya terbuka, mengeluarkan lelehan air mata, mengerjap perlahan sebelum tersadar sepenuhnya. Rasa sakit langsung melanda kepala, membuat Beomgyu mengeluh pusing. 

Beomgyu terisak, dalam tidurnya juga. Ia bermimpi buruk lagi. Dan, rasanya sangat mengerikan. Mau sampai kapan seperti ini terus? Ia mendesah kasar.

Beomgyu bangun dan menatap ke sekitar, berusaha menetralkan perasannya yang berdebar ketakutan. Kemudian, ia mengusap wajahnya yang basah akan airmata.

Pemuda manis itu akhirnya sadar kalau ia berada di rumah keluarga Taehyun. Tadi malam, ia mabuk dan tertidur di sini. Ah, cerobohnya ...

"Kak Taehyun ..." gumam Beomgyu sedih. Ia tak melihat eksistensi sang kekasih di seluruh penjuru ruangan. Segera ia bangun, mencari keberadaan lelaki itu dan keluar dari kamar.

Tidak ada di ruang tengah, Beomgyu berjalan ke arah dapur karena mendengar suara di sana. Dan, yang benar saja, sang  kekasih sedang sibuk berkutat di dapur. Dua tungku kompor menyala, satunya tengah menggoreng telur mata sapi dan yang satunya lagi tengah membuat sup. Aromanya sangat lezat.

Di sisi lain, Beomgyu menemukan Taehyun tengah memotong bahan masakan untuk dimasukkannya ke dalam panci berisikan sup. Lelaki itu bahkan terlihat lebih tampan dari biasanya, meski rambutnya sedikit berantakan dan hanya mengenakan apron coklat gelap tanpa atasan apapun. Hawa panas pun menyapu wajah Beomgyu, meninggalkan rona merah muda di kedua pipinya. Punggung Taehyun yang begitu gagah tak bisa lepas dari pandangannya, begitu pula kedua lengannya yang berotot.

Boleh tidak aku memeluk Kak Taehyun? Beomgyu sedikit meragu untuk mendekat. Namun, kekasihnya itu benar-benar terlihat menarik dirinya untuk dipeluk dengan manja. 

Taehyun yang sedang berfokus pada masakannya tiba-tiba terhenti manakala sepasang lengan ringkih merengkuh pinggangnya dari belakang. Ia melirik sedikit dan tersenyum kecil. "Selamat pagi, Teddy Bear," bisiknya lalu kembali memotong sayuran.

"Pagi, Kak Taehyun." Beomgyu membalas lirih, tampaknya enggan melepaskan pelukan dan malah menyandarkan kepalanya dengan manja di punggung sang kekasih, menyembunyikan wajahnya yang merah secara ke seluruhan, sekaligus menghirup aroma maskulin yang menyeruak ke indera penciumannya. Menyenangkan sekali, Beomgyu membatin. 

Taehyun hanya bisa tersenyum mahfum. Sebelumnya, ia sudah mendengar rerintihan pemuda manis itu saat sedang tidur. Ia tahu kalau Beomgyu baru saja bermimpi buruk dan perasaannya sedang tak baik sekarang. Namun, ia memilih untuk pura-pura tidak tahu.

Akhirnya, Taehyun melanjutkan pekerjaannya dengan Beomgyu yang tak lepas dari jangkauannya. Walau pergerakan lelaki itu sedikit terbatas, ia tak merasa tak nyaman sedikitpun, juga tak keberatan dengan keberadaan si  manis yang terus mengekor dari belakang bagai anak kucing.

『 Secret Admirer 』 ― TaegyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang