Suara riuh sorakan suporter memenuhi lapangan untuk mendukung tim jagoan
mereka dalam pertandingan basketdisekolahnya. Teriakan heboh yang memekikan itu membuat Tiara menutup
telinga dengan kedua tangannya.Tidak seperti yang lainnya terlihat antusias menonton pertandingan basket, Tiara terlihat tidak begitu tertarik.
Sedari tadi Tiara mengomel tidak jelas karena Tiara bisa berada
disana tentu saja karena dipaksa oleh sahabatnya."REVALDI SEMANGAT" teriak Anggi dari kursi penonton
Tiara yang berada disamping Anggi hanya memutar bola matanya malas, melihat
kelakuan Anggi yang menurutnya terlalu berlebihan.Apalagi saat Tiara tau Anggi
berpacaran dengan revaldi hal itu semakin membuat Tiara merasa kesal karena dirinya
yang masih menjomblo."WOAHHHH ANREZ" suara teriakan dari beberapa suporter meneriaki nama anrez yang
Tiara yakini itu adalah penggemar dari laki laki
yang sedang berusaha memasukan bola kedalam ring lawan.Anrez yang notabenya sebagai ketua basket itu cukup mendapatkan banyak perhatian
apalagi di kalangan siswi.laki laki itu cukup
keren hanya dengan memakai baju basket yang basah akibat keringat, tapi itu tidak
berlaku untuk Tiara.Gadis itu memandang
Anrez benci Malas menonton, Tiara memilih memejamkam
matanya tubuhnya ia senderkan di sanderan kursi lebih baik Tiara tidur dari pada menonton
pertandingan yang membosankan.Samar samar Tiara mendengar suara riuh sebelum akhirnya terlelap kedunia mimpi
"Ti, bangun" seseorang menepuk pipi Tiara
Tak perlu waktu lama Tiara dengan perlahan membuka matanya.
Tiara memperhatikan
sekelilingnya merasa aneh, kemana semua penonton tadi? Yang lebih mengejutkan Anggi
pun sudah tidak ada disampingnya."Yang lain kemana? Anggi juga nggak ada" suara parau Tiara khas bangun tidur.
"Anggi sudah pergi sama revaldi*
Terus Lo ngapain disini?" Tanya Tiara"Gue disuruh Anggi bangunin Lo"
Tiara mengerucutkan bibirnya, bisa bisanya Anggi meninggalkan nya begitu saja dan lagi
mengapa ia menyuruh anrez
membangunkannya"Sialan Anggi" gerutu Tiara.
"Lo Ngapain?" Tanya Tiara yang duduk di sebelahnya
memegang kotak bekal"Makanlah'" jawab anrez cuek
"Dari mana?" Tanya Tiara lagi.
Melihat kotak bekal berwarna merah muda dengan gambar
hello Kitty yang Tiara yakini ini bukan milik
anrez"Dikasih orang, nih buat Lo" anrez memberikan roti kepada Tiara
Melihat nasi dengan ayam goreng dan telur mata
sapi dalam kotak bekal milik anrez membuat
Tiara tergiur"gue mau yang ini" ucap Tiara seraya merebut kotak bekal itu.
Anrez ingin protes tapi Tiara sudah memakannya terlebih dahulu, dengan
mengalah anrez membiarkannya dan memakan roti yang ingin diberikan kepada Tiara tadi."Kemarin kenapa pulang gitu aja, dasar tukang bohong" cibir Tiara disela kunyahannya
"Tumben enggak teriak teriak, biasanya kalo ngomong sama gue emosi Mulu" ucap Anrez
"Gue lagi laper" jawab Tiara yang masih fokus dengan makanannya
"Enggak usah ngalihin pembicaraan, jadi
kenapa kemarin bohong?""Mungkin karena gue seneng liat Lo kesel" anrez meremas bungkus roti yang sudah
habis di makannya."Lo tau nggak gue bisa membalas dengan yang lebih jahat" Tiara memandang tajam
anrez"Enggak tau tuh" jawab anrez cuek
"Nih gue tunjukin", Tiara melermpar bubuk cabai ke wajah anrez, rencana yang ia pikirkan sebelumnya dengan membawa bubuk cabai
dari rumah"Awwww perih" anrez mengucek matanya
Tiara tersenyum puas melihat anrez yang mengucek matanya perih Rencana nya
berhasil.Tak ada niatan untuk membantu sedikit pun, Tiara malah merekam dengan ponsel anrez
yang kemarin diambilnya secara paksa."Ti tolong" anrez meraba raba sekitarnyan mencari air untuk mencuci matanya.
Sedangkan Tiara hanya diam menonton, ia sama sekali tidak perduli terhadap anrez.
Tanpa rasa bersalah Tiara malah melempar kepala anrez dengan kotak bekal tadi
"Ti tolong" anrez memohon, ia memegangi kepalanya yang terkena lemparan Tiara.
Tiara terkejut melihat anrez yang tiba tiba terjatuh dan tak sadarkan diri.
Ini di luar rencananya Tiara hanya mengerjai anrez tanpa
membuat laki laki itu pingsan dengan langkah cepat Tiara mendekati anrez."Rez bangun' Tiara mengguncangkan bahu
anrez dengan keras Tiara cemas melihat anrez yang tak kunjung
sadarkan diri, Tiara takut anrez kenapa Napa dan dianyalah yang disalahkan"Anrez bangun gue minta maaf, gue nggak bermaksud" kata tuara takut
Iiara segera mengambil air mineral ditasnya dan
menyiramkan nya ke wajah Anrez agar sisa bubuk cabai diwajah anrez hilang"Gimana akting gue bagus kan?" Anrez mencengkram tangan Tiara kuat membuat
Tiara meringis ketakutan"Gue udah tau rencana Lo dari awal"
Tiara terkejut melihat anrez yang tiba tiba bangun berarti sedari tadi anrez hanya berpura
pura"Gimana bisa?" Tanya Tiara menahan rasa sakit karena cengkraman anrez.
"Gue sudah lihat bubuk cabai disaku baju Lo waktu Lo tidur, sikap Lo yang aneh itu buat gue
makin curiga" jelas anrez menambah kuat
cengkraman tangannya pada Tiara"Sebelum Lo lempar bubuk cabai itu ke wajah gue, gue udah tutup mata duluan dan makasih
udah nyiram wajah gue dengan air. Jadi gue bisa buka mata kapan saja tanpa takut ada
bubuk cabai yang masih menempel di wajah gue""Anrez sakit" ringis Tiara Melihat tangannya memerah
"Sekarang Lo pilih, turutin perkataan gue atau gue tunjukin rekaman video ini ke guru BK"
ancam anrez menunjukan ponselnya kepada Tiara.la tau Tiara tadi merekamnya
Tiara gelagapan. Sejak kapan ponsel itu ada ditangan anrez. Tiara tidak tau haru apa
sekarang, rencananya gagal total."Gue hitung sampai tiga. Satu, dua, tig..."
"Jangan" potong Tiara
Jadi apa?""Gue turutin apa mau Lo" ucap Tiara pelan
Anrez tersenyum penuh kemenangan melihat
Tiara yang tidak ada pilihan lain.
Dengan kasar anrez menghempaskan Tiara ke
kursi, gadis itu haru diberi pelajaran biar jera."Gue mau Lo turutin kemauan gue dan jangan membantah. Karena sekarang gue adalah
majikan Lo" ujar anrez ditelinga Tiara"Gue nggak mau karena gue bukan babu Lo" marah Tiara. la mencoba untuk bangun dari
duduknya namun ditahan oleh anrezTiara kembali meringis saat anrez mencengkram bahunya kuat agar Tiara tidak
bisa kemana mana, anrez benar benar kasar terhadapnya bahkan ini lebih dari yang Tiara
bayangkan sebelumnya."Siap siap aja video itu tersebar, bahkan kedua orang tua Lo akan tau" ancam anrez
"lya oke, gue akan ikuti apa mau Lo. Puas!"
"Mari kita buktikan" anrez tersenyum jahat
Melihat anrez tersenyum membuat Tiara takut. Apa yang akan anrez lakukan kepadanya. Tiara merutuki dirinya sendiri karena ceroboh dan membiarkan anrez memanfaatkannya.
Di tunggu ya part selanjutnya
Dan jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Jadi Cinta
Teen FictionSeorang gadis yang sangat membenci pria karena hanya beda kasta..