"An-rez" ucap mama Adella terbata batasebelum akhirnya menutup mata tak sadarkan
diri.Tiara terdiam kaku ditempat, telapak tangannya basah mengeluarkan keringat, Tiara
tidak mengira jika kejadiannya akan seperti ini.Pandangannya tertuju menatap tante Adella yang pingsan didepannya. Perasaan takut
menyelimuti Tiara bagaimana jika terjadi
sesuatu yang serius terhadapnya & itu karenanya."Ma bangun, aku minta maaf" anrez mengeratkan pelukannya. Air matanya berkumpul dipelupuk matanya mencoba untuk menahan agar tangisnya tidak keluar
"Tante adella kenapa?" Tanya Tiara pelan
"PUAS LO HAH? INI KAN YANG LO MAU" teriak anrez marah. Urat urat dilehernya mulai terlihat & sorot matanya memandang Anrez benci.
"PERGI LO DARI RUMAH GUE"
"Tapi"
"KELUAR"
*******
Tiara memeluk erat boneka kesayangannya, sudah dua jam Tiara duduk tidak tenang diatas
ranjang tempat tidur tanpa melakukan apapun.
Pikirannya melayang pada saat kejadian dirumah anrez yang menyebabkan mamanya
anrez terjatuh pingsan"Bodoh banget sih Lo Tiara" batin Tiara
merutuki kebodohan dirinya sendiri. Tiara memukul kepalanya pelan, matanya
terpejam mencoba menetralkan dirinya. Entah kenapa perasaan takut menyelimutinya.Sebenarnya tadi Tiara sangat puas saat anrez dimarahi oleh mamanya. Tapi sekarang Tiara
merasa sangat menyesal, hatinya tidak tenang melihat keadaan Tante adella terlebih lagi
anrez yang sangat murka terhadapnya."ARGHHHHH" teriak Tiara mengacak ngacak rambutnya frustasi. Bantal & guling berjatuhan ke lantai.
Tiara menendang apapun yang ada didekatnya.
"Positif thinking, Tante adella enggak kenapa Napa" Tiara menegakan badannya,
menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya
secara perlahan mencoba untuk
menenangkan dirinya sendiri.Tok..
tok...
tok..
Bunyi pintu diketuk tiga kali, Tiara mengelus dadanya mencoba bersikap seperti tidak
terjadi apa apa."Tiara" panggil seseorang dibalik pintu kamar Tiara sangat hafal suara itu sudah jelas yang
memanggilnya adalah mamanya.
Secepat kilat Tiara mengambil bantal & gulung yang berserakan dilantai, buru Buru ia
merapihkan tempat tidur yang acak-acakan
karena ulahnya sendiri."lya ma" jawab Tiara membuka pintu
Senyum mamanya mengembang menyambut Tiara yang keluar dari kamar. Tangan kanannya
menenteng martabak telur & memamerkannya
kepada Tiara dengan wajah berbinar"Dari mana?" Tanya Tiara, selama ini mamanya
pasti selalu menyuruhnya jika menginginkan
sesuatu apalagi soal makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Jadi Cinta
Teen FictionSeorang gadis yang sangat membenci pria karena hanya beda kasta..