Part 12

196 54 18
                                    

"Awww" ringis Eriska saat lengannya digigit kuat oleh tiara seketika pegangannya terhadap
Tiara langsung terlepas.

"Aduh" Anisa terjatuh memegangi kakinya akibat mendapatkan tendangan dibagian tulang keringnya.

Merasa sudah terbebas, Tiara menatap ani dengan tatapan ber api-api. la akan melakukan
pembalasan akibat perlakuan yang didapatkannya Ani yang ditatap seperti itu perlahan mundur menjaga jarak.

"Mau apa Lo?" Tanya Ani
Tiara menyeringai melihat Ani yang ketakutan ia semakin melangkah maju bak singa yang
akan menerkam mangsanya

BUGH.

Dengan sekuat tenaga Tiara meninju wajahnAni sampai gadis itu terjungkal ke belakang.
Tidak menyia-nyiakan waktu Tiara langsung menduduki perut ani & menamparnya bertubi-tubi seperti yang dilakukan Ani
terhadapnya Semakin lama semakin banyak orang
berdatangan melihat mereka.

Tidak ada satupun dari mereka yang berani menghentikan tiara bahkan Anisa & Eriska pun
tidak berani mendekat.

"Ini akibatnya kalo Lo berani ganggu gue"

"TIARA" suara itu menghentikan aksi Tiara

Anrez menarik Tiara agar menjauh dari ani. la
menarik nafas panjang melihat kondisi Ani yang sudah menangis dengan wajah yang
dipenuhi lebam.

"Apa yang lo lakuin Tiara?" Tanya Anrez menatap tak percaya dengan apa yang
dilihatnya

"Anrez" panggil Anisa menangis memeluk tangan anrez

"Liat apa yang udah dia perbuat"

"lya rez, Ani sampai terluka karena dia" ucap Eriska

"Eh tukang gosip, salah kalian sendiri yang ngomong enggak pake otak. Enggak usah cari
gara gara sama gue" Tiara membela diri Rasanya ingin muntah melihat tingkah Ani,

Eriska & Anisa yang seolah menjadi korban didepan anrez. Sudah jelas mereka bertiga
yang memulai & mengeroyok dirinya

"Bukannya Lo yang Dateng tiba tiba langsung nyerang kita" Anisa bersembunyi dibelakang
anrez mencari pembelaan

"Gue muak tau nggak liat muka Lo" emosi Ani
melempar Tiara menggunakan sepatunya

"Awww sakit" Tiara tiba tiba menjatuhkan dirinya ke lantai. la menggelengkan kepalanya
perlahan ke kanan & ke kiri sekolah mencoba menghilangkan rasa sakit akibat sepatu yang
melayang mengenai kepalanya.

"Enggak usah pura pura"

Jawaban yang tidak dinginkan keluar dari mulut anrez.

Tiara kira Ilaki laki itu akan bersimpati & menolongnya, ternyata rencananya tidak
sesuai dengan yang diharapkan.

Niat inginmembuat Eriska, Anisa & Ani bertambah kesal malah dirinya merasa malu sendiri karena diabaikan

"Anrez tolong" ucap Tiara lalu pingsan, mungkin dengan cara ini anrez akan sedikit
kasihan kepadanya

Tapi malah sebaliknya Anrez tidak peduli ia malah berbalik
meninggalkan Tiara. la tau gadis itu hanya berpura pura.

la tidak akan tertipu dengan akal
liciknya.

"Bro, Lo ninggalin cewek yang butuh bantuan" ucap seseorang yang memegang bahu anrez

"Apa?"

"Jadi Lo nggak mau?" Katanya sambil berjalan mendekati Tiara berada

"Alfian" panggil anrez menepis tangan Alfian dari Tiara

"biar gue aja" lanjutnya mengambil alih Tiara

Semua orang disana menganga tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Drama macam apa lagi ini? Sekolah ini selalu menampilkan
kisah cinta anrez Tiara dan juga Alfian

Dan sepertinya rencana Tiara berhasil, bukan hanya anrez tapi Alfian juga ikut andil dalam

rencana yang dibuatnya. Eriska, Anisa, & Ani yang mempunyai perasaan terhadap dua laki
laki tampan itu harus menyimpan
kecemburuannya terhadap Tiara.

"Mint" batin Tiara menghirup aroma tubuh orang Yang sedang menggendongnya,

wanginya sekaan membuatnya merasa tenang.

Taira menyamankan posisinya, wajahnya semakin ia lungkupkan ke dada bidang anrez, aroma tubuh pria itu seakan menghipnotis
Tiara. la sangat suka dengan wanginya.

"Jadi Lo mau dibawah kemana?" Tanya Anrez tiba tiba

"Ke ruang BK, kelas apa UKS?"
Ucapan Anrez tersebut seolah menyadarkan Tiara bahwa dirinya membenci anrez.

Jadi apapun tentang anrez, ia tidak boleh menyukainya.

Tiara tidak menjawab pertanyaan anrez, ia masih mendalami perannya dengan
berpura-pura pingsan

"Gue tau Lo engga pingsan, kalau nggak jawab gue bawa ke ruang BK" putus anrez yang

sudah tau akal licik Tiara sejak awal

"UKS" jawab tiara ia membuka matanya memandang Anrez kesal

"Harusnya Lo biarin Alfian yang gendong gue"

"Bukannya Lo tadi minta tolong ke gue"

"Ya, terserah" Tiara kembali memejamkam

"Nyaman yah? Tapi, Lo kan benci banget sama gue" kata anrez ketika melihat Tiara yang
semakin menyender mendekat kepadanya.

"Abis Lo wangi gue suk..." Tiara langsung menutup mulutnya.

Apa yang baru saja dia
katakan. Bisa bisa Anrez besar kepala mendengar pujian yang keluar dari mulutnya.

"Gue juga suka vanila" ujar anrez mengatakan aroma wangi parfum Tiara.

Jantung Tiara berdegup kencang, perasaan apa ini? Mendengar ucapan anrez barusan
membuat sesuatu dalam dirinya bergetar

"Diem rez" tukas Tiara menyuruh anrez diam
Anrez mempercepat langkah kakinya melihat ruangan bertuliskan UKS yang sudah tidak jauh dari tempat mereka.

Tidak ada rasa lelah
diwajah anrez, padahal dia menggendong Tiara dari koridor kelas Sampai ke UKS

"Kita udah sampai" ucap Anrez membuka pintu ruangan UKS
Kosong.

Suster yang biasa menjaga UKS tidak ada dikursi tempatnya ia biasa duduk. Tapi Anrez tidak memusingkan hal itu ia segera
merebahkan tubuh Tiara di brankar yang
sudah disediakan disana

"Bibir Lo berdarah" kata anrez yang baru saja menyadari bahwa terdapat luka dibibir Tiara

"Ngapain Lo masih disini" kata Tiara mengalihkan pembicaraan bermaksud mengusir Anrez

"Lo nggak ada rasa terimakasih nya ya jadinorang, udah dibantuin juga" kata anrez

"Bodoamat sana pergi" usir Tiara

"Nyesel gue bantuin Lo" kesal anrez melangkah pergi.







Benci Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang