15

3.7K 646 37
                                    

Para warga berlarian mencari tempat berlindung saat sekumpulan serigala menghancurkan pemukiman penduduk. Tak segan-segan dari serigala itu menghabisi manusia tak bersalah. Renjun memandang Jaemin dengan ketakutan. Vampir itu menyelamatkannya disaat salah satu serigala hendak menikamnya dari belakang.

"Tak ada cara lain selain menyerahkan Jeno pada Donghae. Kita akan kalah jika melawan kumpulan serigala serigala itu," usul Hendery.

Jaemin menggeleng. Ia tidak setuju dengan usulan Hendery. "Hanya seorang pengecut yang takut dikalahkan oleh musuh. Aku akan menyerang mereka, jika perlu memberantas seluruh hewan menjijikkan itu!"

"Siapa yang kau sebut menjijikkan!" sahut Haechan ikut menengahi pembicaraan mereka. "Justru kaulah yang menjijikkan, menyembunyikan Jeno dari ayah kandungnya sendiri. Bukankah itu jahat?"

BUGH!

Lucas meninju rahang Haechan sehingga Werewolf itu meringis. Renjun menutup mulutnya, hendak memarahi sepupunya tetapi Haechan langsung tertawa mengejek.

"Hanya itu kemampuanmu? Cih, lemah."

"Bedebah sialan!" Lucas hendak memukulnya lagi, tetapi Jaemin segera menghentikannya. Disaat situasi menegangkan seperti ini, Lucas malah berkelahi dengan Haechan.

"Hentikan! Tahan emosimu!"

"Renjun tetaplah di sini. Aku, Lucas dan Hendery akan menghentikan kekacauan ini karena yang Donghae inginkan adalah aku."

Lalu Jaemin dan kedua sepupunya pergi dari gudang. Renjun segera mengunci pintu dari dalam, ia menatap Haechan yang terikat rantai tampak begitu menyedihkan.

•••

"Lee Donghae!"

Jaemin dengan berani mendekat pada serigala yang diyakini adalah Donghae. Serigala itu menggeram murka. Dia mengambil wujud manusia, menatap Jaemin dengan amarah menggebu.

"Aku masih bisa menarik ucapanku untuk tidak menyerang desa ini jika kau mengatakan di mana Jeno dan Haechan berada."

Suara serigala itu terdengar tenang namun Jaemin tidak akan terpengaruh dengan tipu muslihat yang Donghae tunjukkan padanya. "Aku mempunyai amanah untuk melindunginya dan kau tidak berhak mengambil Jeno karena Lunamu sendiri meminta kepada ayahku untuk tidak menyerahkannya padamu."

Donghae tertawa mendengar penuturan Jaemin. "Kau bukan siapa-siapanya Eunhyuk. Tidak perlu menuruti ucapannya karena itu hanya akan membuatmu kerepotan. Tidakkah kau merasa terbebani mengurus Werewolf yang sedang Rut, bulan purnama hingga sewaktu-waktu Jeno akan melakukan matting bersama matenya? Aku masih memegang teguh janjiku untuk berhenti menghancurkan wilayahmu jika kau mau menyerahkan Jeno padaku."

"Omong kosong! Aku bisa menghentikanmu tanpa harus menyerahkan Jeno!"

Serigala itu menyeringai. "Baiklah kita tandai ini. Kau bertiga sedangkan kelompokku banyak, aku akan menghabisimu bersama kedua temanmu itu."

"Berengsek!" Jaemin melesat cepat berniat menghajar serigala menyebalkan itu.

Donghae bukanlah lawan yang lemah. Dia bisa menghindar dengan cepat dan membaca pergerakan Jaemin saat vampir itu membuat pergerakan. Donghae menahan tangan Jaemin yang hendak memukulnya.

"Kau mempermainkan kemarahan seorang pemimpin maka tanggung risikonya dengan kematian yang harus kau bayar!"

Krek!

"Akhh shit!" Jaemin meringis merasakan tulang pergelangan tangannya dicengkeram kuat oleh Donghae sehingga menimbulkan bunyi seperti retakan.

Donghae menambah cengkeramannya membuat vampir itu memberontak. Jaemin menggunakan kakinya menendang Donghae sehingga manusia serigala itu terpental mundur.

Yeux BleusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang