1 - Coba Pikirkan Baik-Baik

607 47 0
                                    

Terlihat meja makan panjang berwarna putih cenderung mewah terisi penuh dengan makanan.

Ada roti, nasi goreng yang tak lupa telur mata sapi sebagai topping, sereal, sandwich, yogurt dengan beberapa macam berry disampingnya, serta susu dan orange juice sebagai minumannya.

Makanan dan minuman terlihat penuh mengisi meja makan tersebut, namun pemandangan yang tak asing setiap paginya yang membuat meja terlihat kosong hanyalah hanya terlihat dua lelaki yang tengah duduk berseberangan.

Ya, mereka adalah Jaehyun hyung dan adiknya Jaehyuk.

Pemandangan tersebut terlihat setiap paginya, karena memang orang tua mereka sibuk dengan pekerjaannya masing-masing dan biasa berangkat sebelum fajar terbit untuk menghindari kemacetan jalanan.

Ayah mereka seorang pengusaha sukses yang memiliki pusat perbelanjaan terkenal yang sudah ada cabangnya disetiap penjuru kota.

Sedangkan, ibu mereka seorang dokter yang merangkap pemilik rumah sakit terkenal yang tersebar diseluruh penjuru kota pula.

Tak heran jika kebersamaan mereka sebagai keluarga sangatlah sulit untuk dilihat dan ditemukan.

"Hyung, nanti siang aku ada pembagian rapot. Gak mau sama Bi Inah lagi ambilnya. Hyung tolong ambilin dong, hyung gak ada jadwal ngampus kan?" tanya Jaehyuk membuka suara untuk memulai percakapan.

"Jam berapa nanti chat aja biar hyung kesana pas udah mulai aja, hyung gak mau nunggu lama disana" jawab Jaehyun sambil mengunyah makanannya.

"Yeee, makasih hyung. Muah muah." sahut Jaehyuk sambil melayangkan kecupannya di udara.

------------

Jaehyuk yang tak sabar menunggu kedatangan hyungnya pun memutuskan untuk menunggu hyungnya di gerbang sekolah bersama kedua sahabatnya Jeongwoo dan Asahi.

Tak lama terlihat mobil sport berwarna merah memasuki sekolahnya dan terlihat sedang parkir.

Lalu terlihat dari kejauhan seorang lelaki tinggi dengan kulit seputih susu dan rambutnya yang gondrong, memakai kemeja hitam serta celana berwarna coklat muda dan sepatu kets santai, keluar dari mobil sport itu.

Tak lain dan tak bukan adalah Jaehyun hyung yang telah ditunggu-tunggu oleh Jaehyuk.

"Hyuuuuuuung, ayo cepet kekelas udah mulai bagi rapotnya" teriak Jaehyuk dari kejauhan sambil berlari ke arah hyungnya.

Jaehyuk pun berjalan sambil menarik lengan hyungnya dengan sangat bersemangat. Diikuti dengan sahabatnya, Jeongwoo dan Asahi yang setia mengekori Jaehyuk kemana-mana.

Mereka bertiga memang terkenal seantero sekolah. Coba saja tanyakan pada semua murid disana. Siapa pula yang tak kenal Jaehyuk, Asahi, dan Jeongwoo.

Selain paras mereka yang sangat tidak manusiawi, orang tua mereka merupakan penyumbang terbesar untuk sekolah mereka.

---------

Seluruh mata hanya memandang ke arah mereka saat Jaehyun mulai masuk yang diikuti dengan adiknya mengekor dibelakangnya.

"Siang, saya hyungnya Jaehyuk mau ngambil rapot adek saya" ucap Jaehyun pada wali kelas Jaehyuk sambil bersiap duduk di kursi kosong yang berada di depan wali kelas itu.

"Oh iya, ini rapotnya. Nilai Jaehyuk bagus, tidak ada yang dibawah 90. Tapi ada yang ingin saya tanyakan mengenai angket perguruan tinggi. Karena hanya Jaehyuk yang belum mengumpulkan dikelas ini. Saya hanya ingin bertanya karena minggu depan sudah merupakan batas waktu pengumpulannya. Nilai Jaehyuk bagus dan berpotensi masuk perguruan tinggi negeri yang bagus dengan jurusan yang ia mau. Sayang kalau tidak diisi dan melewatkannya begitu saja" ujar wali kelas Jaehyuk secara panjang kali lebar.

Jaehyun yang mendengarnya terlihat bingung dan langsung menatap ke arah adiknya.

"Baik, secepatnya akan saya suruh Jaehyuk mengumpulkan. Terimakasih atas penjelasannya ya pak, saya pamit dulu. Selamat siang" ucap Jaehyun sambil beranjak dari kursinya yang diikuti Jaehyuk berjalan mengikutinya.

------------

Hanya keheningan yang tercipta sepanjang perjalanan pulang dari sekolah menuju rumah diantara mereka berdua.

Tak lama Jaehyun pun membuka suara duluan "Ada yg mau kamu jelasin gak ke hyung?" tanya Jaehyun sambil melirik ke arah adiknya.

Jaehyuk yang takut hanya menunduk dan memgumpulkan keberaniannya

"Hmmmm anu hyung... Aku juga gak yakin jurusan apa yg aku mau. Atau aku gak usah lanjutin kuliah ya. Aku nerusin bisnis papah aja." jawab Jaehyuk sambil tertunduk

Jaehyun langsung menepikan mobilnya dan berhenti didepan taman yang sangat sepi.

Tak ada yang turun diantara mereka, dua-duanya hanya terdiam didalam mobil sport merah itu.

"Kamu jangan aneh-aneh ya. Sekarang gini deh, kirakira kamu tertarik apa. Coba pikirkan baik-baik dan renungi. Lebih baik kamu isi, atau kamu jangan bicara sama hyung selamanya. Hyung cuman mau yang terbaik buat kamu" ucap Jaehyun membuka suara untuk yang terakhir kalinya.

Mobil pun melaju dengan kecepatan tinggi dan tak ada yang membuka suaranya diantara mereka berdua, hingga akhirnya mereka sampai di depan rumah mereka.

Untuk mereka itu hanyalah rumah, tapi untuk orang yang melihatnya itu adalah istana yang nyata.

Terlalu megah dan mewah kalau untuk dikatakan rumah.

Diantara Dua Jae - Jaehyun & Jaehyuk ft. Jennie [COMPLETED✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang