* 007 *

34 5 0
                                    

一一一

Yunho terdiam di atas kasur, memegang hasil test pack miliknya..

Apa ini?

Dia positif?

Kenapa baru sekarang?

Ia menatapnya sendu, sungguh ini memang ia mau, namun keadaan seperti membolak-balikan hatinya.

Bagaimana dengan Mingi?

Bukankah Mingi ingin bercerai?

Kenapa semua terjadi disaat yang sama?

.

"Mingi.." Yunho menahan tas kerja Mingi, mereka masih di dalam kamar mereka.

"Ada apa?" Tanpa menoleh, ia sibuk merapikan lengan kemeja miliknya.

"Aku.. ingin memberitahumu sesuatu.." suaranya mengecil, jujur saja ia takut.

Namun Mingi itu suaminya kan? Jadi ia harus memberitahunya.

"Aku harus pergi mengajar Yunho," helaan kasar terdengar.

"Sebentar saja, aku hanya ingin memastikan.."

Yunho menundukkan kepalanya, mengigit bibirnya kuat.

Tidak berani menatap Mingi.

"Baik, ada apa?" Mingi berbalik, ia duduk di depan Yunho.

"Ini .." tangan Yunho menyodorkan hasilnya ke arah Mingi, pelan sekali.

"Hasilnya sama kan?" Mingi berdecak kesal, ia mengambil test pack itu tanpa minat.

"Tidak, aku.. positif," sesaat setelah Yunho mengatakan itu, mata Mingi membesar, ia melihat hasil yang tertera.

Dua garis biru.

Yunho .. hamil?

"Kau hamil?" Ucapan Mingi terhenti, ia masih menatap Yunho yang menundukkan kepalanya.

"Ayo datangi Wooyoung," finalnya.

.

Yunho terpaku saat melihat Wooyoung menampar pipi Mingi, keras hingga ada bekas merah di pipi suaminya itu.

"Tidak ada bercerai saat Yunho hamil," ucapan dingin itu terdengar dari si mungil, Yunho hanya bisa diam saja.

"Tapi Wooyoung .. " suara Yunho menggantung.

"Tidak ada tapi-tapian, ingat kalian berdua, kalau memang tetap ingin berpisah, setidaknya lakukan setelah bayinya lahir, kau tidak tau kesulitan apa selama hamil kan? Jadi aku tidak mau kau melepas tanggung jawabmu," Wooyoung duduk di kursinya, menulis beberapa resep obat untuknya.

Ia berkata, janin itu sudah berusia 2 minggu, jika Yunho ingat, terakhir ia melakukannya dengan Mingi memang sekitar waktu tersebut.

Namun karena ia masih janin, jadi sangat lemah, dan belakangan ini ia sedang stress, itu tidak baik untuk calon anaknya.

Yunho melihat punggung besar Mingi, meski memang ini bukan yang mereka mau, namun ia sedikit bersyukur.

Ia di beri waktu untuk tetap di samping Mingi, sedikit lebih lama.

.

"Yunho.." suara Mingi selalu terdengar tanpa ekspresi, dan Yunho menoleh, mendapati sosok suaminya itu menatapnya datar.

"Iya ada apa?" Membalas dengan senyuman, selalu seperti itu.

"Tapi aku sungguh ingin menikahi Minji.."

Hati Yunho tercabik saat mendengarnya, ia mengulum bibir, mencoba menahan tangisnya.

"Biarkan hingga bayi ini lahir ya Mingi? Setelah itu aku akan pergi,"

Mingi menatapnya diam, lalu terdengar hembusan nafasnya.

"Baiklah, 9 bulan dari sekarang Yunho."

Lalu ia pergi meninggalkan Yunho yang hancur.

9 bulan dan ia harus meninggalkan Mingi? Apa ia bisa?

Setelah 5 tahun selalu bersamanya..

Yunho membekap mulutnya, ia terisak.

Tuhan, bolehkah aku mati saat melahirkan nanti?

Pintanya dalam doa, bahkan saat bayinya belum genap sebulan, Mingi membuangnya, membuang mereka.

Yunho tidak apa jika ia di buang, namun tidak dengan bayinya.

Bayi itu tetap anak Mingi, ia tidak seharusnya mengatakan itu disaat ia baru ada di perutnya.

.

Yunho duduk diam di atas sofa, mengigit jarinya.

Ia harus menyiapkan semua, kehidupannya yang akan datang tanpa Mingi.

Memikirkan kemungkinan akan berpisah sebenarnya menghancurkannya.

Namun Yunho bisa apa?

Tidak ada.

Ia selalu tidak bisa membantah Mingi, karena itu sudah tugasnya.

Jadi apapun pilihan Mingi, ia harus menerimanya.

.

Yunho's Diary

10 Juli 20xx

Hari ini tetap aku menerima hasil bahwa aku hamil..

Seharusnya aku senang kan? Tapi aku tidak..

Bagaimana dengan nasib anakku nanti?

Mingi.. apakah ia mau merawatnya?

Aku tidak sanggup membayangkan anakku jika terlantar, karena itu aku akan menyiapkan semua.

Mari bekerja keras Yunho!

Setidaknya aku akan mengumpulkan uang yang banyak untuk dia bersekolah nanti ..

Hei anakku, papa senang kau ada di dunia..

Meski nampaknya ayahmu tidak menyukainya ..

Kita akan berjalan bersama, jadi papa mohon, tetap kuat di dalam sana ya?

Papa mencintaimu..

Yunho.

.

.

.

Ohh haii 👋🏻

Bertemu lagi <3

Aku akan boom update hehehe ..

Mumpung ada waktu mengetik dan sedang tidak mager 😵

Diary ( Yungi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang