--- Fever ---

242 45 0
                                    

(Chapter 11)

Pagi harinya

"Ohayou~"

[Name] terbangun dari tidurnya karena mendengar suara seorang lelaki

Matanya melebar mendapati sang kucing yang berada didepannya saat ini

"Tunggu,apa kemarin itu mimpi?" Ucap [Name].Tetapi ia merasa ada yang aneh, kepalanya sangat pusing,mata,nafas,serta kening nya yang terasa panas

"Mraongg..."

[Name] tersadar dari lamunannya,ia menatap sang kucing dengan tatapan aneh

"Apa yang sebenarnya terjadi?!"

Kumo pun berjalan menuju meja makan.[Name] ingin menyusul Kumo namun sangat disayangkan, kepalanya berasa berputar sekarang

[Name] kembali menidurkan tubuhnya di ranjang.Ia tak kuat menahan rasa pusing yang dialami nya

Awalnya [Name] ingin kembali tidur, tetapi niat tersebut ia batalkan karena mendengar suara langkah kaki serta suara seorang pria

"Jangan terlalu banyak dulu bergerak, kemarin kau pasti hanya sarapan kan?"ucap seorang pria yang mendekat ke kamar [Name]

Bahu [Name] menegang.'Siapa?!Tartaglia? Zhongli?Dazai?' batin [Name] heran sembari melihat kearah pintu yang terbuka

"T-tunggu...s-siapa kau?Mau apa kau disini?"

"Heeee... sepertinya kau sudah lupa dengan senpai mu ini~"

'Senpai....senpai yang mana sialand...aku punya banyak senpai...' batin [Name] sembari menangis

'T-tunggu tunggu... suaranya seperti...'

"Heh, sepertinya kau memang sudah lupa,dasar pikun" kini pria tersebut melangkah masuk ke kamar [Name].Terlihat seorang pria yang sangat tinggi bagaikan sebuah tiang,surai nya yang seputih salju,nertra nya yang berwarna biru langit,serta sebuah ekor dan telinga kucing

"Ore wa Kumo desu...." Ucap pria tersebut sembari menaik turunkan telinga kucingnya tersebut serta ekornya yang bergoyang ke kanan dan ke kiri

"GOJO-SAN?!"

"Akhirnya kau ingat...Jangan panggil -San donk... panggil aku...senpai" ucap Satoru sembari memegang dagu nya

"Najis" ucap [Name] sembari menunjuk wajah jijik

Satoru hanya terkekeh,ia kemudian berjalan mendekati [Name]

"Makanlah,aku yang memasak nya, tenang saja...ini enak dan tak beracun,dan yang pasti dibuat oleh orang tertampan di dunia NGAHAHAHAHAHAH"

[Name] kemudian denga cepat menarik kerah baju milik Satoru

"Sekarang jelaskan semuanya padaku,KUMO" ucap [Name] sembari menunjuk wajah ingin membunuhnya

"A-ahhh...j-jadi...gitu" Satoru kemudian membuang muka sembari memberikan jawaban yang tak jelas

"Jelaskan padaku baj*ngan" [Name] mengencangkan pegangannya sembari menggoyang goyangkan kepala Satoru

"Awku jwuga twatwahu...waaaaaaa....[Nwame] bwewentwiiiii..."

[Name] menghela nafasnya,percuma ia membunuh atau menghajar orang ini,karena sekarang ia sedang sakit dan harus menyimpan tenaga.[Name] melepaskan pegangannya ia kembali tiduran sambil membelakangi Satoru

Kini Satoru yang menghela nafasnya

"Makan dulu,minum obat,setelah itu kau boleh tidur"

"Brisik,aku mau langsung tidur aja,aku ngantuk"

"Minum obat mu dulu kalau begitu"

"Gamau,pait"

"Kau harus meminum obat mu anak manis..." Satoru mengelus pelan rambut [Name]

"Gak" [Name] menepis tangan Satoru

"[NAME]!!!"Satoru menarik paksa [Name] ke arahnya,maniknya melebar karena mendapati gadis nya yang sudah tertidur pulas

Satoru menghela nafasnya."Yasudah~" ia berdiri, berjalan meninggalkan [Name] yang sedang tertidur

TOK TOK TOK

Satoru yang sedang duduk terpaksa harus berdiri,ia berjalan menuju pintu depan.Kenop pintu di putar.Kini mata Satoru sedang menajam,karena ia mendapati seorang lelaki berambut orange serta pakainya yang hampir serba abu

"E-eh...Ano.... Apakah ada [Name] didalam?" Tanya pria tersebut

Satoru hanya terdiam,ia semakin tajam setelah sang pria menyebutkan nama gadisnya

"H-heee... sep—"

"YO [NAME] COBA TEB—"

Hu Tao hanya melongo,karena yang ia dapati bukan lah sahabatnya

"LU SIAPE?!" Ucap Hu Tao sembari menunjuk Satoru

"Aku?" Satoru menunjukkan smirk nya."Aku adal—"

"Oh kalian sudah datang?masuk saja" ucap [Name] memotong pembicaraan Satoru

Satoru hanya bengong,otak nya kini tengah memproses apa yang terjadi

"KAU TAK TIDUR?!"

"Tidak sejak kapan aku tid—"

'Gawat'

.
.
.
.

"TIDAKKKK....AKU TAK MAU MINUM OBAT...TOLONG AKU...".Kini Satoru sedang menarik [Name] kembali kedalam kamarnya,tetapi langkahnya terhenti karena [Name] yang berpegang erat pada pintu

"HU TAO, TARTAGLIA...TOLONGGG..."

Hu Tao dan Tartaglia hanya menatap interaksi sepasang insan tersebut

"A-ahhhh... makanannya aku tinggal saja di meja yak" ucap Tartaglia sembari mengambil kantung makanan yang dibawa olehnya dan Hu Tao

"K-kalau begitu,a-aku pulang dulu" ucap Tartaglia setelah meletakkan kantung keresek berisi makanan di atas meja

"T-TUNGGU...TOLONG AKU DULU..."

"Maaf saja tapi aku ada urusan mendadak dan Hu Tao juga di panggil oleh Zhongli-sensei" Tartaglia kini menggendong Hu Tao seperti karung beras

"Semoga hari mu menyenangkan dan cepat sembuh yakk..." Tartaglia menutup pintu depan rumah [Name] lalu pergi entah kemana meninggalkan dua insan tadi

"TIDAK...." [Name] sudah tak kuat menahan pegangannya lagi,ia kini tertarik ke dalam kamar oleh Satoru

Satoru langsung membanting tubuh [Name] ke atas kasur,[Name] sedikit meringis

"Pelan pelan—" ucapannya terhenti karena Satoru yang langsung mengurungnya.[Name] dapat dengan jelas melihat mata biru seperti langit itu yang hanya berjarak beberapa jengkal dari mukanya

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

--- TBC ---

Shiro Neko ก₍⸍⸌̣ʷ̣̫⸍̣⸌₎คTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang