--- Follow ---

340 63 3
                                    

(Chapter 5)

Tok tok tok

"Tunggu sebentar... " sahut [Name] dari dalam rumah

[Name] pun membuka pintu masuk rumah nya

"Ada ap—"

"Konichiwa, Ojou-chan~"

Dengan segera, [Name] pun menutup pintunya

"OI OI OI... M-matte... "

"Kan aku dah bilang GAK! "

Sesaat sebelum [Name] menutup pintu seluruhnya, tiba tiba kaki Tartaglia berhasil menahan pintu nya

"Ayolah... Aku udah bawa makananya nih... " ucap Tartaglia sembari memperlihatkan bungkusan plastik berisi makanan

[Name] hanya menghela nafas. "Masuklah"

Tartaglia tersentak, karena penampilan [Name], matanya sembab, serta suara nya yang sedikit memberat

"D-daijoubu ka? " tanya Tartaglia sedikit ragu

[Name] hanya menganggukkan kepala nya pelan sebagain jawabannya

"Ow ayolah... Biasanya juga kamu cerita ke aku kalo ada apa apa... "

"Ha.... Tang, lu liat... " [Name] pun berhenti berucap, mata nya membulat melihat sebuah awan yang mengikuti Tartaglia dari belakang

"KUMO!!! " seru [Name] sembari memeluk kucing tersebut erat erat

"E— LAH?! " oh tentu saja Tartaglia tersentak karena ia merasa diri nya tak diikuti oleh apapun atau siapapun

"Le kemana aja kucing pe'a... " ucap [Name] sembari mengelus bulu bulu Kumo yang berwarna putih bagaikan awan

"JADI LU NYARIIN KUCING LU?! "

"Iyalah, sejak kapan aku nyariin kamu? "

Tartaglia pun tertohok karena perkataan [Name] yang begitu menusuk

"W kira karena perjodohan kamu"

Ketiganya pun tersentak, Tartaglia lupa kalau [Name] tak suka jika membahas tentang perjodohannya

"A-aaaa... A-aku tak bermaksud begitu [Name], maafkan aku" ucap Tartaglia sedikit panik karena melihat [Name] yang hampir ingin menangis lagi

"Sungguh, maaf kan aku, aku lupa kalau kau tak suka jika membicarakan hal tersebut, mulut bodoh" ucap Tartaglia kembali sembari memukul mukul mulut nya sendiri

"D-daijoubu" ucap [Name] sembari memeluk Kuro tambah erat serta pandangannya yang kebawah melihat lantai rumah nya sendiri

'Dijodohkan?!' batin Kumo. Karena ia sendiri tak tahu menahu tentang latar belakang [Name]

Tartaglia pun ikut duduk di samping [Name] yang sedari tadi terus memeluk kucing nya tersebut

"Hei, maafkan aku.... Aku tak bermaksud begitu jadi tolong, maafkan aku" ucap Tartaglia sembari mengelus halus surai milik [Name]

Hening melanda keduanya

Akhirnya Tartaglia memecah keheningan tersebut

"Haaaa.... " Tartaglia berdiri, menuju meja makan [Name], lalu ia kembali ke pintu masuk dimana [Name] yang hanya duduk diam melihat lantai lantai rumah nya

"Nee... Itu aku dah simpenin kamu makanan, di makan ye jangan kagak lu makan"

"Iya iya bawel"

"Aku pulang dulu yak, masih banyak kerjaan"

"Trus kalok lu lagi sibuk, ngapain lu ke sini blo'on? "

"Cuman mau ketemu ama mantan pacar aku aja~"

Meskipun samar, namun terlihat perempatan di dahi [Name]

Tartaglia hanya terkekeh, lalu ia pun berdiri dan pergi ke luar

"Hey [Name], kau harus punya keyakinan di dalam hati mu, tak ada yang berhak menentukan siapa pasangan hidupmu, kau sendiri lah yang berhak menentukannya"
ucap Tartaglia sebelum pergi meninggalkan rumah [Name] dan pemiliknya yang dari tadi duduk di depan pintu

[Name] hanya diam mendengar kata kata dari sang mantannya tersebut, satu cairan bening berhasil lolos dari mata nya

[Name] sendiri tak ingin melawan orang tua nya, tapi ia juga tak ingin di jodohkan

"Nee Kumo... Apa... Yang harus kulakukan... " [Name] hanya mengeratkan pelukannya

'Yang kau lakukan hanya... Menunggu ku' batin Kumo dengan nada yang serius karena ia berfikir jika dia kembali ke wujud manusia nya, ia mungkin bisa membahagiakan [Name]

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

'Just wait for me, [Name]'



---TBC---

Shiro Neko ก₍⸍⸌̣ʷ̣̫⸍̣⸌₎คTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang