--- WHAT?! ---

281 53 43
                                    

(Chapter  9)

"Yah...kira kira begitulah ceritanya" [Name] mengakhiri cerita nya,ia hanya bercerita kepada Hu Tao saat Miko menyuruhnya untuk pergi.Sebab ia tak tahu bagaimana kejadian selanjutnya

"Haaaa.... Begitu... Pasti sulit yah rasanya mencintai dirinya dalam diam" Ucap Hu Tao sembari bertopang dagu

"Ah yak ngomong ngomong,dia kan satu tahun lebih tua darimu, mengapa saat kau bercerita tak pernah memanggil nya dengan sebutan 'Senpai' ? "

"Aku tak sudi memanggilnya dengan sebutan 'Senpai' " ucap [Name] dengan nada datar

Kumo pun merasa dirinya tertohok

"Kok bisa?"

"Yak karena dia itu....ogeb,gak bertanggung jawab,sinting,gila, miring,aneh, gak jelas,buaya, dan lagi...dia childish"

Kumo merasa seperti ditimpa oleh batu kenyataan yang sangat besar,[Name] tak menyadari orang yang ia bicarakan daritadi adalah kucing nya sendiri

"AHAHAHAHAHAH....Paket lengkap sudah yak" Hu Tao menepuk nepuk punggung [Name] sembari tertawa terbahak bahak

"Yes" ucap [Name] sedikit kesal

'Sialan kalian berdua,ngegibah di depan orangnya langsung'  batin Kumo sembari menatap tajam [Name] dah Hu Tao

"Yo futari tomo"  ucap seorang pria yang menggunakan peban hampir di seluruh badannya

Hu Tao memiringkan kepalanya
"Hmmmm?"

"Yo Dazai-kun"

Kumo hanya menatap Dazai,Dazai yang merasa dirinya di tatap langsung menatap balik sang kucing

"Wah...ada ikan... lucunya...sini mbek..." Ucap Dazai sembari membuka lebar kedua tangannya

'Gak beres ni bocah' batin Kumo sembari menatap Dazai dengan tatapan aneh

"Lu ngapain kesini?Mau nyoba bundir lagi?"

"Tau aja neng"

"Wahhh...Om mau bunuh diri yak??" Ucap Hu Tao dengan mata yang berbinar binar

"Om om...kan om mau bunuh diri nah...om dah nyiapin peti mati nya belom?" Hu Tao lalu menaik turunkan alis nya

"Hmmm...belum sih...w nyoba bundir aja selalu gagal"

"Kasihannya...jadi gini,kali aja om berminat dan om sudah berhasil membunuh diri om sendiri,saya bisa siapkan peti mati buat om,gimana?"

Dazai hanya berdehem sembari memasang wajah berfikir

"Di jamin dah...karena saya itu paling aman, terpercaya, bertanggungjawab, serta berdedikasi om..."

Dazai kembali berdehem sembari memasang wajah berfikir

"Gini gini,kalok om bundir nya di temen saya,saya kasih diskon 50% buat om, gimana?temen saya itu ahli banget soal bunuh membunuh om...trus identitas om juga kagak bakal ketauan soalnya temen saya itu an-emo"

"Hmmmm...omoshiroi"

[Name] yang merasa terkacangi oleh dua orang yang sedang melakukan bisnis yang sangat akward nan absurd, akhirnya ia memutuskan untuk pulang ke rumahnya

"Ayo Kumo kita pulang saja" [Name] lalu memasukkan Kumo kembali ke dalam tas khusus kucing dan meninggalkan kedua orang yang menurutnya aneh tersebut

Sesampainya di rumah [Name] merogoh kunci rumah nya yang berada didalam tas

CLING

"Ah ketemu" [Name] mengambil kunci rumah nya, sesaat sebelum [Name] memutar kunci yang berlawanan dengan arah jarum jam, tangannya terhenti saat mendengar suara dari seorang pria berbadan kekar

"Yo...kusso onna" ucap pria tersebut dengan nada yang terdengar berat

Refleks,[Name] melihat ke arah orang yang memanggilnya.Ia mendapati seorang pria berbadan kekar,tato yang hampir seluruh tubuh serta rambut pink nya yang sedikit terangkat

"M-mau apalagi Kak Sukuna ke s-sini?" Ucap [Name] sembari menundukkan kepalanya

"Yak mau ketemu ama calon istri ku"

[Name] meneguk saliva nya.Sukuna sedikit menaikan kepala nya untuk melihat apa yang [Name] bawa di punggung nya

"Apa itu?"

"A-ahhh...I-ini kucing ku,Kumo" [Name] mengeluarkan Kumo dari dalam tas kemudian menggendong kucing tersebut

Kumo memerhatikan Sukuna dengan tatapan tajam seperti ingin mencakar habis muka pria yang didepannya ini

'Sialan kau,takkan penah ku biarkan tangan mu yang dekil bagai arang itu menyentuh malaikat suci ku'

Sementara Sukuna hanya menatap Kumo biasa

"Huh,kucing jelek" Sukuna memasang senyum mengejek

'APA?! KUCING LUCU SEPERTI KU KAU BILANG JELEK? JELEK?!' Kumo kini memberontak agar diturunkan oleh [Name] agar ia dapat mencakar serta mencabik cabik orang yang berada didepannya

"Kumo...ish..." [Name] membenarkan posisi nya karena Kumo yang sedikit turun kebawah yang disebabkan pemberontakan tadi

[Name] kemudian menarik bagian belakang leher Kumo agar kucing itu bisa sedikit lebih tenang

"Ma-maafkan aku, silahkan masuk" [Name] mempersilahkan Sukuna untuk masuk kedalam rumah

Setelah Sukuna masuk kedalam rumah,kini [Name] masuk kedalam rumahnya setelah itu menutup pintu rumah

[Name] meletakan Kumo didalam kandangnya,ia kemudian berjalan ke dapur untuk menyiapkan makan malam untuk mereka berdua

Kini Kumo dan Sukuna hanya saling bertatap satu sama lain,Kumo sedari tadi hanya bisa berdesis serta menggeram karena gerakannya yang terbatasi oleh kandang

'Jika kau berani menyentuh milikku,maka akan kucakar habis kau sialan'

Karena Sukuna bosan,ia akhirnya memutuskan untuk pergi ke dapur untuk melihat [Name]

'Apalagi yang dia ingin lakukan pada milikku ha?ARGH...KANDANG SIALAN'  Kumo berusaha keras agar pintu kandang itu terbuka

NGEK

'Terbuka!'  setelah pintu berhasil ia buka,kini Kumo pergi ke dapur tempat [Name] dan Sukuna berada

Kini Sukuna berjalan mendekati [Name],ia melingkarkan tangannya di pinggangnya yang ramping.[Name] dapat merasakan hembusan nafas Sukuna yang berada disebelah telinganya

"Kata orang tua mu kita akan menikah bulan depan"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
--- TBC ---

Untuk beberapa hari kedepan w up nya bakal seminggu sekali,karena jadwal nya malah makin padat ;-;

Yah doain aja semoga cepet beres biar aku bisa up normal balik (╥﹏╥)

Tapi w bakal usahin buat up lebih cepat yak,ato seminggu dua kali

Jangan lupa vote dan follow ya boi (◕દ◕)

Buat yang dah follow ama vote makasih banyak,itu sangat berarti ✧◝(⁰▿⁰)◜✧

See you all in next chapter guys
Love y'all (~ ̄³ ̄)~

Shiro Neko ก₍⸍⸌̣ʷ̣̫⸍̣⸌₎คTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang