Chapter 04

510 113 24
                                    

OFFICIAL TRAILER


****


04. BELANJA KE MALL

_______

"Kerja kebanyakan ngelamun biasanya suka kemasukan arwah Nyi Roro Kidul loh!" ucap Aldo, fatner kerja Andra.

Sejak tadi Andra memang kebanyakan melamun, ia terlalu memikirkan Aina dan Bintang. Dalam pikirannya ia bertanya-tanya sendiri, sedang apa keduanya disana? Apakah Aina bisa mengurus Bintang sendirian? Bukankah gadis itu tidak ada bakat sama sekali untuk mengurus, bahkan mengangkat Bintang saja masih kaku, kadang kala Andra melihat Aina menggendong Bintang saja sudah seperti orang yang betul-betul lelah.

Jika seperti ini, Andra benar-benar merasa seperti suami untuk Aina dan ayah untuk Bintang. "Nggak! Gue gak boleh mikirin cewek cerewet itu" gerutunya.

"Cewek? Anjay, lo seriusan punya cewek Ndra? Emang ada yang mau sama lo? Terakhir aja si Salsa yang sebegitu cantik dan semokh'nya lo tolak mentah-mentah" ledek Aldo.

Puk! Andra menepuk kepala Aldo dengan sapu tangan yang ia pegang. "Bangsat! Jorok anying. Bekas ingus lo pasti itu bercampur dengan keringet lo. Walaupun lo ganteng, tetep aja Ndra, keringet lo bau keringet anakonda"

"Bacot. Ini bekas lap motor, gue pake tisue buat lap keringet ganteng gue. Kalau cewek-cewek liat, tu tisue bekas keringet gue bakalan jadi bahan rebutan mereka" ucapnya sedikit menyombong.

"Iya percaya gue yang gantengmah. Btw, siapa cewek yang lo maksud?"

"Kaga ada" Andra kembali melakukan kegiatannya. Ia harus segera menyelesaikan pekerjaannya sebab ia sudah berjanji mau mengajak Aina dan Bintang untuk pergi ke mall membeli kebutuhan Bintang.

Biarpun Andra hanya pegawai bengkel, tapi uang di ATM-nya itu cukup banyak. Ia sengaja menabung dari pertama kali bekerja, tujuannya untuk segera pulang ke rumah dan kembali melajutkan kuliah. Namun, tujuannya sudah hangus karna takdir malah mempertemukannya dengan Aina dan kemudian menikah di usia muda dengan gadis itu. Gadis yang tak sama sekali Andra kenal sebelumnya, apalagi bisa mencintainya.

°°°°°

"Haduh lama banget sih tu cowok! Kerja apaan si? Ngasah batu akik kali ya" gerutu Aina. Ia betul-betul kesal, sejak tadi mondar-mandir tidak jelas di depan teras menunggu Andra pulang ke rumah. Untung saja Bintang sedang tidur, jadi Aina bisa sedikit bersantai.

Sudah habis 7 gelas teh manis, "Lama-lama gue diabetes asu!" Masalah'nya Aina tak tahu mau makan apa, sejak tadi pagi ia menahan lapar, jadi mengganjal perutnya dengan teh manis hangat sebanyak 7 kali secara berurutan.

Setelah beberapa jam mondar mandir, dan beberapa jam pula tenggorokannya sakit akibat bergerutu terus menerus, akhirnya Andra pulang.

"Assalamu---"

"Lo lama banget sih? Tau gak sih, gue laper banget, terus Bintang juga susunya udah abis karna kelamaan nunggu lo, dia sampe tidur pules banget karna gue kqsih susu yang banyak. Katanya lo mau ajak dia shoping beli baju. Gimana si?"

Lihatlah, bahkan Andra menggeleng kepala mendengar ocehan gadis di hadapannya ini. Keringatnya saja belum mengering, namun gadis itu malah mengoceh tidak jelas. Apakah tidak ada niatan darinya untuk menyeduhkan kopi untuk Andra terlebih dahulu?

Weird Wedding ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang