Chapter 18

420 80 32
                                    

18. MANTAN?

_________

"Andra malu" Aina masih memeluk Andra dari samping, menenggelamkan kepalanya di bidang dada pria itu. Sejak insiden di kamar mandi beberapa jam lalu, sampai kini Aina masih saja malu-malu tak mau menatap Andra.

"Malu kenapa? Biasanya juga malu-maluin" jawab Andra santai yang kemudian di iringi tawa.

Tangan Aina memukul lengan Andra kesal. Di samping Andra ada Bintang yang sedang tidur, jadi Andra meminta Aina berhenti bicara terlalu keras apalagi sampai memukul-mukulnya.

"Enak gak?" goda Andra.

"Enak sih, tapi malu huaaaaa" gadis itu, ralat wanita itu semakin menenggelamkan wajahnya di bidang dada Andra.

"Hahaha. Lucu banget si," Andra mengusap kepala Aina gemoy. "Masih sakit itunya?" Aina mengangguk jujur, "Kalau masih sakit besok gak usah keluar kamar. Biar Bintang di urus sama bi Sum, bi Yum atau bibi-bibi yang lainnya yang kerja disini aja"

"Terus kalau mami lo tanya, gue jawab apa?"

"Bilang aja kepeleset di kamar mandi,"

"Terus sekarang lo mau tidur disini?"

"Iya sayang. Shubuh'nya gue balik ke kamar gue, takutnya ada yang curiga"

Jujur saja Aina tak ingin seperti ini, ia ingin bebas bersama Andra dengan waktu yang tak di tentukan. Andra sendiri tidak bisa jauh-jauh dari isteri dan putra asuh mereka, karna terbiasa tidur bertiga setiap malam, terbiasa setiap bangin tidur yang Andra lihat adalah wajah mereka, dan sekarang ia harus terpaksa melakukan hal ini sampai mami'nya dalam keadaan membaik.

"Gue harap lo ngerti," lirih Andra yang seolah tahu bahwa wanita di sampingnya ini keberatan dengan hal yang tak biasa ini.

"Gue ngerti kok."

"Mau lagi gak?"

"Mau apa?"

"Yang tadi"

Bug! "JANGAN MACEM-MACEM LO, YANG INI AJA MASIH SAKIT!" Andra tertawa terbahak. Ia bahagia kini Aina'nya sepenuhnya menjadi miliknya.

°°°°

Pagi harinya, Andra dan keluarga sudah ada di meja makan untuk melangsungkan sarapan pagi, begitupun dengan Serline disana.

Mereka nampak akrab sekali membicarakan banyak hal sampai tertawa terbahak. Aina yang baru saja keluar kamar merasa tak enak karna ia baru bangun tidur.

"Eh Aina, sini Ai ikut sarapan pagi sama kita" pinta Renita----mami'nya Andra.

"It-itu tan, gak usah hehe."

Melihat Aina yang berjalan tidak seimbang membuat Renita salah fokus pada kakinya, "Kamu kenapa Aina? Kok jalan'nya begitu?"

"Hah? Ini--- ini Aina kepeleset di kamar mandi tan"

"Oalah, ada-ada aja kamu. Nanti mami panggilin tukang urut ya buat urut kaki kamu, atau dokter"

"Eh gak usah tante, nanti juga sembuh sendiri. Cuman Bintang aja tadi Aina titipin sama bi Yun, maaf ya tante ngerepotin"

"Oh iya gapapa Ai, gak ngerepotin kok. Udah sekarang kamu ikut sarapan disini bareng-bareng ya"

Aina melirik ke arah Andra, pria itu nampak acuh padanya, dan itu semakin membuat Aina ragu, tapi karna paksaan dari Renita selaku mami'nya Andra, maka Aina mengangguk serta menurut saja duduk di hadapan Andra juga Serline.

Weird Wedding ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang