chapter 14

847 143 0
                                    

Hallo! Apa kabar semua? Ada yang kangen nana gak?

Btw, ada yang masih bangun gak nih?

Sebenernya, nana tuh masih males buat upload. Tapi, buat kalian gak papa lah. Jadi, mungkin bakal pendek.

Oke, happy reading minna.

~~~~~~~~~~~~~~~||∆||~~~~~~~~~~~~~~~~

"Apa yang mulia tidak bertanya tentang hadiah ulang tahun?" Tanya felix

"Apa tuan putri sudah mengatakan apa yang tuan putri nginkan?" Tanya felix lagi

"Aku bilang suka apapun yang ayah berikan" Jawab acatia

"Tetap saja, apa tidak ada hal lain yang putri inginkan?" Tanya felix lagi

Acatia pov

Permata sudah sulit diurus. Kunci gudang harta karun juga banyak. Sudah membangun perpustakaan khusus untukku juga. Kebun bunga mawar sudah ada 4. Gaun, perhiasan...

"Huwaa. Aku gak tau" Ucapku kebingungan karena semua yang aku inginkan sudah terpenuhi.

Dilema terlalu puas macam apa ini?

"De, debutante tuan putri kan tidak lama lagi, itu. Bagaimana rencana tarian pertama tuan putri" Ucap felix

Benar juga. Sebentar lagi debutanteku ya, tapi...

"Bukannya aku bisa menari dengan felix?" Tanyaku

Ohok

"Ma, masa saya menarikan tarian pertama dengan tuan putri" Jawab felix

"Oh, kalau felix gak mau..."

Keluarga bangsawan, royal guard, belum menikah, tampan, bukanya felix cocok ya.

"Tentu saja ini kehormatan! Bukan begitu, tapi bagaimana saya bisa. Ah, itu maksudnya.. Pasti adakan!! Patner yang lebih sesuai dari saya?" Ucap felix

Aku gak sangka dia segitu gak maunya.

"Baiklah. Toh masih sisa beberapa bulan, akan kupikirkan lagi" Ucapku.

"Saya harap tuan putri pikirkan dengan baik..."

~~~~~~~~~~~~~~~||∆||~~~~~~~~~~~~~~~~

"Kau bodoh ya?"

"Jelas - jelas ayahmu begitu karena ingin menarikan tarian pertama debutante denganmu" Ucap lucas

"Hah. Sepertinya kau gak tahu ya. Saat debutante kau tidak menari dengan ayahmu" Ucap acatia

"Kadang - kadang ada kok, yang seperti itu" Jawab lucas

"Orang - orang berpikir itu kampungan makanya pada tidak mau melakukannya"

"Kau ini memang kadang - kadang suka begini ya untuk hal yang menyangkut ayahmu" Ucap lucas

"Makanya maksudku, ayahmu mau melakukan hal kampungan itu" Lanjutnya lagi

"Eeh???"

"Buat apa kau belajar? Kalau ujung - ujungnya dungu begini"

'Hah??'

"Makanya aku sudah bilangkan"

"Ayahmu itu, menyayangimu lebih dari yang kau bayangkan" Ucap lucas

'Papa mau menarikan tarian pertama denganku saat debutante?' batin acatia

~~~~~~~~~~~~~~~||∆||~~~~~~~~~~~~~~~~

"Papa. Tidak lama lagikan ulang tahunku. Lalu ada debutanteku juga.Karena itu aku berpikir siapa yang sebaiknya mendampingi aku dan menarikan tarian pertama.

Sebenarnya aku, ingin masuk sambil menggandeng tangan papa. Aku juga ingin menarikan tarian pertama dengan papa, ucapan selamat debutante 14 tahun pun, aku ingin mendengarnya pertama kali dari papa.

Tapi papa... Tidak terlalu suka hal seperti itukan. Karena itu aku ingin minta tolong pada felix. Tapi tetap saja... Aku benar - benar ingin melakukannya dengan papa. Inikan debutante sekali seumur hidupku.

Aku tidak boleh terlalu banyak meminta ya. Felix juga pasti akan membantuku dengan baik dari sebelah, iya kan felix?" Ucap acatia panjang x lebar.

"E, eh, tuan putri.."

"Aku akan berusaha menjadi putri papa yang membanggakan" Lanjut acatia

"Hmm, kalau kau memang berharap sampai seperti itu"

Lalu, claude menghabiskan teh yang ada di cangkirnya sebelum melanjutkan ucapannya.

"Aku tidak ada alasan untuk tidak mengabulkannya"

"Yang benar?! Tapi bukanya papa tidak terlalu suka menari diacara seperti itu?"

"Yang perlu aku lakukan hanya menari satu kali dan mendampingmu satu kali, bukan hal besar" Jawab claude

"Oh ya, athy"

"Ng? Ada apa kak?" Jawab + tanya athy yang sedari tadi terkacangi.

"Kamu bakal menari dengan siapa?" Tanya acatia

"Em, mungkin felix bisa" Jawab athy

Ohok

"Menurut ayah bagimana?" Tanya athy

"Felix ya. Boleh juga"

"Iya, kan?"

"Lakukanlah seperti yang kau inginkan"

"Tu, tuan putri athanasia"

"Yang mulia. Maaf saya lancang, saya..."

"Felix juga pasti senang menjadi pilihanmu" Ucap claude lagi

"Ya, yang mulia"

"Tapi kenapa ekspresi mu seperti itu? Sepertinya kau terlihat tidak terlalu senang" Ucap claude

"Tentu saja ini akan menjadi hal yang sangat membanggakan dari generasi ke generasi untuk keluarga saya... Hah. Yang mulia! Bukan begitu" Ucap Felix

T. B. C
~~~~~~~~~~~~~~~||∆||~~~~~~~~~~~~~~~~

Ya. Jadi chapter ini sampai sini dulu, oke. Ditunggu next chapternya ya, see you.

•Eternity• (wmmap x readers) Book 2 | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang