chapter 18

772 123 14
                                    

Hai guys! Nana balik ni! Ada yang kangen gak?... Kebiasaan gak dijawab.

Dah lah, happy reading

~~~~~~~~~~~~~~~||∆||~~~~~~~~~~~~~~~~

"Yang mulia claude de alger obelia masuk!

Tuan putri acatia de alger obelia masuk!

Tuan putri athanasia de alger obelia masuk!

Tuan Ksatria felix rovein masuk!"

Lalu, mereka berempat pun turun dan menari.

Setelah mereka selesai menari, tiba - tiba duke alphaeus mendatangi mereka berempat.

"Yang mulia. Hamba roger alphaeus memberi salam. Segala keagungan dan berkat kepada matahari obelia"

"Ada apa"

"Hamba ingin memperkenalkan putri ketiga anda"

Seluruh bangsawan yang hadir menjadi ricuh mendengar itu. Begitupun juga acatia dan athanasia, mereka sama - sama terkejut.

"Putri ku"

Seorang gadis dengan surai coklat dan mata biru permata itu melirik claude dengan malu - malu.

".... Menarik. Cerita detailnya biar aku dengar diruang tamu. Aku harus pergi" Ucap claude

"A, apa?! Tunggu. Papa!"

"Ada apa?"

"Papa bilang, papa bakal ada disini sampai acara selesai" Ucap acatia

"Ada pekerjaan yang harus aku urus. Aku akan kembali secepatnya" Jawab claude

Lalu, claudepun meninggalkan party room. Dan putri tadi atau sebut saja zenith pun menari dengan tunangannya izekiel alphaeus.

Setelah mereka selesai menari, anak - anak perempuan yang berumur 14 tahun ditahun itu menari bersama partner mereka.

Sedangkan zenith dan izekiel mendatangi acatia dan athanasia.

"Tuan putri"

"Ng? Ah. Kau putri baru tadi ya? Ada apa?" Tanya acatia

"Perkenalkan namaku zenith dan ini tunangan ku izekiel alphaeus" Ucap zenith

Acatia dan athanasia hanya tersenyum. Akan tetapi, ada yang aneh, izekiel terdiam saat melihat acatia dengan wajah yang sedikit memerah.

"Zenith ya. Kalau gitu panggil aku Tia atau kak tia saja" Ucap acatia

"Panggil aku athy saja. Kita kan saudara walaupun ibu kita berbeda" Ucap athanasia.

"Baik" Jawab zenith dengan semburan merah di pipinya.

Tak lama kemudian.

Acara pun selesai, dan claude datang pada saat lagu ketiga dimulai.

Mereka pun kembali ke istana. Begitu pula dengan zenith, ia ditempatkan di istana emerald.

~~~~~~~~~~~~~~~||∆||~~~~~~~~~~~~~~~~

Saat sudah sampai di istana, ketiga putri obelia itu langsung masuk kekamar mereka masing - masing.

Kembali ke pemeran utama kita difanfik ini.

Acatia sedang berada dibalkon sembari bersenandung. Lalu, tiba - tiba Lucas datang dan berkata

"Huh. Padahal aku pikir kau sedang menangis, gak seru"

"Kenapa juga aku menangis?" Tanya acatia

"Aku dengar saat dipesta tadi ada seorang putri yang dikenalkan ya. Apa dia juga menjadi adikmu sekarang?" Ucap + tanya Lucas

"Iya. Jadi, kau berpikir aku akan menangis karena itu?"

"Kau kan suka sekali dengan perhatian ayahmu. Jadi, kupikir hal itu akan membuatmu menangis" Jawab Lucas

"Tidak kok. Lagipula aku senang karena aku ada teman sesama perempuan selain athy" Ucap acatia

"Hah? Sepertinya kau tidak menari hanya dengan ayahmu saja. Berarti ini juga tertempel dari orang lain, ya?" Ucap Lucas

"A, apanya?"

"Berarti kau gak tahu ini tertempel dari siapa ya" Ucap Lucas sembari mengetuk dahi acatia dengan satu jari.

"?"

"Kau ini gak bisa menjaga diri dan cukup merepotkan ya. Apa percuma saja waktu itu ku selamatkan ya?"

"Ah, tubuhku jadi ringan lagi"

"Pulang - pulang kau malah tertempel yang aneh - aneh" Lanjut Lucas

"Memangnya tertempel apa?" Tanya acatia

"Ada lah. Kotoran. Masuk dan tidur sana" Ucap Lucas sembari membuat acatia masuk ke kamarnya memakai sihirnya.

"Hei. Apa - apaan ini?" Tanya acatia

"Tidur dan pakai selimutmu. Tidur yang tenang sambil dengar lagu nina bobo" Ucap Lucas

Acatia pov

Dia ini lagi baik - baik atau menyebalkan, sih.

Lalu tiba - tiba aku teringat oleh ucapan Lucas saat ia datang tadi.

Apa dia datang karena takut aku sedih oleh kedatangan zenith?

"Lucas, mimpi indah ya" Ucapku sebelum terlelap tidur.

Akan tetapi, sebelum benar - benar terlelap aku mendengar ucapan Lucas.

"Kau juga"

Acatia pov end

Ternyata, Lucas masih ada disana. Lalu ia melirik acatia yang sudah terlelap.

"Apa aku pergi dan tinggalkan saja?" Tanya Lucas pada dirinya sendiri.

"....."

'Padahal aku berada di sampingnya karena sepertinya akan menarik... Kalau aku membiarkan sihirnya meluap, dia akan cepat mati' batin lucas sembari mengambil beberapa helai rambut acatia.

Lalu, tak lama kemudian rambut acatia bersinar. Dan setelah itu lucas hanya memainkan rambut acatia.

"Apa aku tetap berada disampingnya sebentar lagi, ya? Seru juga sih"

"Nng.."

'.... Iya. Masih tidak apa - apa bersama dia sebentar lagi' batin lucas lalu, ia pun pergi dari kamar acatia.

T. B. C
~~~~~~~~~~~~~~~||∆||~~~~~~~~~~~~~~~~

Oke. Jadi, chapter ini sampai sini dulu ya.

Kira - kira lucas mau pergi kemana ya?

Dan kenapa izekiel sedikit merona waktu lihat acatia ya?

Apa bakal ada sebuah cerita cinta segitiga?

Mau tau kelanjutannya? Silahkan tunggu next chapter.

See you, guys!

•Eternity• (wmmap x readers) Book 2 | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang