Nah guys... Karena nana mikir kalo yang kemarin itu kurang pas sama visual acatia... Jadi nana buat lagi. Kemarin itukan rambutnya bergelombang... Jadinya gak cocok, orang rambut acatia seharusnya lurus kan?
Dah lah, happy reading
~~~~~~~~~~~~~~~||∆||~~~~~~~~~~~~~~~~
"Tuan putri"
"Ng? Ada apa alisha?"
"Yang mulia ingin menemui anda"
"Papa?"
"Benar"
"Kalau begitu siapakan baju tia"
"Baik"
Setelah mengganti bajunya, acatia pun pergi menemui claude diruang singgasana.
"Segala keagungan dan berkat kepada matahari obelia"
"Sudah lama ya"
"Ada perlu apa anda menemui saya pagi - pagi begini, yang mulia?"
"Aku hanya merindukan putri pertamaku"
"...."
"Bagaimana kabarmu?"
"Sangat baik, yang mulia"
"Mau sarapan bersamaku? Kebetulan aku belum sarapan" Tanya claude
"Bukannya anda yang bilang bahwa saya tidak diperbolehkan lagi muncul di hadapan anda? Kenapa anda tiba - tiba seperti ini?" Tanya acatia
'Apa aku harus bilang...' batin claude
Flashback
Matahari sudah terbenam dan banyak orang bersiap untuk beristirahat, begitu juga dengan penguasa obelia. Ia sedang bersiap untuk beristirahat.
Setelah itu, ia segera memejamkan matanya.
Saat ia sudah memejamkan matanya, dialam mimpi claude...
Terlihat satu orang wanita bersurai silver. Ia terlihat sedang menangis
"Yang mulia. Kenapa anda melupakan acatia? Padahal anda bilang anda akan menyayangi nya"
Deg!
"M-mia...?"
Tiba - tiba wanita itu berhenti menangis dan mukanya menggelap. Tak lama kemudian wanita itu menjambak rambut claude...
"Yang...mulia!! Bukankah anda bilang tidak akan melupakan acatia?! Bagaimana bisa anda melupakan janji anda?!" Teriak wanita itu dengan background api disekitarnya.
"A-aku minta maaf.. Lepaskan... Ini sakit"
"Dasar pembohong!! Laki - laki breng*sek!! Bisa - bisanya melupakan janji yang kau buat sendiri!! Dan lagi, apa tidak cukup satu atau dua anak saja?! Kenapa malah datang putri baru?!" Teriak mia dengan masih menjambak claude
"Aku tidak tahu... Setahuku anakku hanya acatia dan athanasia saja..."
"Terus putri siapa itu, hah?! Anakmu dengan mantan tunanganmu, kan?!"
"Aku tidak tahu... Aku tidak pernah berhubungan badan dengannya..."
"Oh jadi maksudmu dia bukan putrimu begitu?!"
"Benar..."
"Kalau begitu kenapa kau malah lebih menyayangi nya dan melupakan acatia?!"
"Ro-roger alphaeus itu bilang..."
"Bilang apa?!"
"Dia bilang... Acatia adalah anak yang lahir dengan sihir hitam... Makanya aku harus menjauh darinya... Bahkan dia bilang seharusnya aku membunuhnya sebagai hukuman. Tapi aku masih mengingat janjiku padamu... Jadi aku hanya membuat ia tidak bisa menemuiku dan berkeliaran diistana semaunya... Supaya roger alphaeus itu percaya bahwa acatia sudah mati..." Ucap claude panjang lebar dengan rambut yang masih dijambak.
"Bisa-bisanya kau percaya hal seperti itu?! Kalau kau percaya hal itu, berarti sama saja kau menuduh ku menggunakan sihir hitam!!"
"A-aku minta maaf... Aku tidak pikir panjang soal itu..."
"Kau pikir maafmu itu cukup?! Kau membuat anakku menderita karena kau melupakannya!!"
"Anak kita..."
"Diam!!"
"Aoch"
"Sudahlah mia. Tenanglah dan lepaskan jambakanmu, yang mulia pasti kesakitan"
"Diana?! Sejak kapan kau ada disini?" Tanya mia sembari melepaskan jambakannya
Diana tersenyum lalu berkata
"Dari saat kau menangis. Tadinya aku berniat untuk menenangkanmu, tetapi aku melihat yang mulia datang kesini dan kau memarahi yang mulia karena yang mulia melupakan janji kalian"
"Begitu ya... Terus kenapa kau diam saja?" Tanya mia
"Karena aku juga marah karena yang mulia melupakan janjinya. Tapi tadi sepertinya kau sudah berlebihan makanya aku menghentikanmu" Jawab diana
"Intinya yang mulia! Anda harus menebus semua kesalahan anda pada acatia, kalau tidak... Aku akan membencimu selamanya" Ucap mia dengan penekanan di akhir
"B-baiklah..."
Setelah itu claude terbangun karena sudah pagi. Ia langsung cepat - cepat pergi menuju istana emerald untuk menemui acatia tak lupa untuk membersihkan diri terlebih dahulu.
Flashback end
"Kau... Tidak mau?"
"..."
Melihat acatia hanya terdiam ia malah mengingat ucapan mia yang akan membencinya kalau tidak membuat hubungannya dengan putri pertamanya itu membaik. Seketika claude panik namun ia berusaha untuk tetap tenang, ia tidak mau mia membencinya.
"Acatia...? Kau benar - benar... Tidak mau?"
"Bukan seperti itu, yang mulia. Tentu saja itu adalah sebuah kehormatan bagi saya" Ucap acatia
"Bisakah... Kau tidak berbicara formal padaku..?" Tanya claude
"Bukankah anda yang memintanya, yang mulia?"
"... Sekarang tidak usah"
'Sifat papa aneh banget... Dia juga kelihatan panik banget... Mukannya jadi aneh kalo papa panik tapi berusaha tenang'
"Pft" Acatia secara tidak sadar hampir tertawa karena melihat wajah claude
"Apa yang kau tertawakan..?" Tanya claude
"Ti-tidak ada, yang mulia"
"Sudahku bilang jangan bicara formal padaku"
"Baiklah"
"Kalau begitu ayo"
"Eh? Kemana?"
"Sarapan. Aku sudah lapar"
"Apa tuan putri zenith dan tuan putri athanasiajuga datang?"
"Panggil mereka dengan nama saja. Kau juga kan putri obelia"
"Ah... Oke. Jadi, apa mereka datang?"
"Tidak. Aku ingin menghabiskan waktu berdua saja denganmu. Tidak usah memikirkan hal lain" Ucap claude
"Baiklah"
Setelah itu mereka pergi sarapan bersama, walaupun masih agak canggung...
T. B. C
~~~~~~~~~~~~~~~||∆||~~~~~~~~~~~~~~~~Chapter kali ini segini dulu ya.
Btw, salut deh sama mama mia, claude aja bisa langsung tunduk sama dia.
Dah lah, see you the next chapter, bye bye.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Eternity• (wmmap x readers) Book 2 | END
Randombuat yang belum baca book 1 nya, silahkan dibaca dulu. supaya nyambung😊 tapi, mohon maaf ya karna book satunya beda akun. jadi kalau mau cari tinggal tulis aja judulnya ok😉 ~~~~~~~~~~~~~~~~||∆||~~~~~~~~~~~~~~~~ bagaimana jadinya kalau athanasia m...