15 Oktober 2019
Dunia ini menyimpan banyak misteri yang tidak semuanya dapat dipecahkan. Apa yang tersembunyi di penjuru dunia ini belum sepenuhnya dapat terjamah manusia. Adapun karena kurangnya pengetahuan dan teknologi yang terbilang belum cukup memadai menjadi batasan mengapa manusia belum bisa mengeksplorasi semua itu. Bukan tanpa alasan, ada begitu banyak teori liar yang bertebaran di mana-mana mengenai misteri yang tersembunyi di dunia ini, meskipun sebagian dari teori-teori itu terdengar seperti sebatas karangan dan imajinasi manusia saja. Ada yang memang diyakini nyata tapi tidak diketahui keberadaannya, salah satunya seperti teori kota yang hilang Atlantis yang konon katanya berada di pedalaman lautan Indonesia. Ada juga mitos tentang keberadaan penduduk yang tinggal di dalam perut bumi yang disebut Agartha. Namun tetap saja dari sekian perdebatan itu sudah dapat dipastikan sebagai kebohongan belaka, seperti bentuk permukaan bumi yang dikatakan datar oleh beberapa pihak yang mempercayainya. Itu semakin diperkuat dengan keberadaan mitos Terra Infinita yang menyebutkan kalau luas dunia ini tidak terhingga dan bumi yang dipijak manusia hanyalah salah satu dari sekian banyaknya peradaban yang belum diketahui keberadaannya. Semua itu sebenarnya mengacu pada pertanyaan apakah manusia tinggal sendiri di alam raya ini. Karena pertanyaan itu, muncul juga teori akan keberadaan kehidupan lain di luar jagat raya yang disebut multi semesta.
Semua hal yang terdengar gila itu masih diperdebatkan oleh banyak ahli. Ada juga yang mengatakan kalau kebenaran akan semua itu disembunyikan oleh mereka tanpa alasan dan sebab yang pasti. Keraguan-keraguan itu akhirnya memicu konspirasi bagi banyak pihak. Namun bukan berarti kebenarannya tidak dapat dibuktikan dan mungkin saja nyata adanya. Mengetahui hal-hal gila seperti itu mungkin dan tidak mungkin hanya terlintas begitu saja dari dalam benak orang-orang terdahulu yang pernah menceritakannya. Seperti itulah isi dari buku How Reality. Berusaha menguak misteri keberadaan dari suatu tempat berdasar pada teori, mitos, bahkan sampai cerita takhayul yang semuanya dirangkum menjadi satu di dalam buku setebal 370-an halaman. Pada akhirnya, buku itu hanya mempertanyakan keberadaan yang tidak pasti, bukan menemukan titik terang dari apa yang ditelaah di dalamnya.
Akan tetapi di balik itu semua, ada temuan yang cukup menarik yang mungkin hanya segelintir orang yang tahu termasuk Alika sendiri. Di dalam buku How Reality, terselip dua lembar kertas yang sudah lusuh. Setiap halaman kertas itu terlihat dituliskan dengan mesin tik berbahasa Belanda. Pada halaman pertama tertera judul tebal bertuliskan Mystiek Meer van het Eiland Lombok dalam terjemahan bahasa Indonesia berarti; Telaga Mistis dari Pulau Lombok. Di bawah judulnya menunjukkan tahun 1934 dengan nama penulis Steven Van Helion. Nama yang sama dengan penulis buku How Reality di mana Alika menemukan kumpulan lembaran kertas itu.
Hanya karena rasa keingintahuan yang tinggi Alika mencoba menguak apa yang ditemukannya. Dengan berbekal aplikasi translate dari smartphone, Alika berhasil memahami apa yang tertulis di sana. Kumpulan lembaran kertas itu sebenarnya merupakan bentuk laporan kasar akan ekspedisi yang pernah dilakukan pada tahun itu. Di dalamnya menjelaskan kalau ada suatu tempat yang menunjukkan keberadaan dari portal yang dapat membuat seseorang berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Lokasi di mana ekspedisi itu dilakukan terletak di wilayah Nusantara bagian daerah Soenda Ketjil yang kini telah terbagi menjadi tiga provinsi; Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Sayangnya meskipun berhasil memahami arti dari tulisan-tulisan itu, tidak banyak kebenaran yang dapat terungkap oleh Alika. Apa yang ditemukannya sepertinya hanya sedikit dari sebagian yang lain yang belum ditemukan keberadaannya. Belum lagi karena kondisi kertas yang sudah lusuh membuat sebagian dari dokumen itu sulit untuk dibaca. Wajar saja, kumpulan kertas itu sudah ditulis dari 85 tahun yang lalu. Alika tidak habis pikir dari mana sebenarnya ayahnya mendapatkan barang langka dan misterius seperti itu. Sampai sekarang Alika tidak pernah mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
ify. (REMAKE)
Teen FictionPenghujung tahun 2019 menjadi awal mula cerita mereka dimulai. Ketika Alika belum lama menginjak bangku sekolah menengah atas. Sebuah buku berjudul How Reality ditemukan dari dalam sebuah kotak kayu yang tersimpan di sudut ruang kerja ayahnya. Namun...