#24. Menjadi semakin kuat

55 10 2
                                    

                        ■■■♤♤♤■■■

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                        ■■■♤♤♤■■■

Kekekalan makhluk penghuni dunia kajiman memang sangat susah dilawan bila hanya dengan mantra dan buku saja, yang paling mereka takuti adalah ketika ada surah-surah Al-quran.

Manusia pun hanya bisa membaca do'a meminta perlindungan dengan Allah agar hantu-hantu bisa pergi dan berhenti mengganggu ketentraman.

Suasana semakin bertambah antara panas dan dingin menjadi satu di dua tempat yang berbeda.

Sambungan antara dunia nyata, dengan dunia kajiman membuat Ki Suryano dan Guntur tak bisa mengaturnya dengan baik. Apalagi, saat ini kekuasaan dipegang oleh sosok nenek pemegang buku yang menjadi kelemahan mereka.

Angin berhembus kencang di dunia kajiman bersamaan dengan tawaan sang nenek dengan memperlihatkan jajaran gigi hancurnya. Sedangkan, di dunia nyata Ki Suryani dan Guntur hanya bisa menahan hawa panas dingin yang semakin mengekangnya.

"ALLAHU AKBAR!" teriak Ki Suryano.

Berusaha sekuat bagaimanapun kalau buku itu sudah berada di tangan penghuni kajiman akan sulit dilawan.

Mendengar takbir dari Ki Suryano yang sampai dunia kajiman membuat sang nenek sedikit merasa kepanasan. Tapi, ia masih bisa menahannya kuat-kuat.

Guntur melihat Ki Suryano yang nampaknya sangat berusaha keras untuk melawan. Ia mengambil tasbih yang tak jauh darinya.

Setelah bertasbih, seluruh penghuni dunia kajiman malah berdatangan. Membuat Ki Suryano semakin kesulitan melawannya. Ini hal yang ekstrim dan tak pernah ia lakukan sebelumnya.

Mendengar tasbih yang berhenti dilantunkan, penghuni kajiman semakin marah dan kepanasan.

Tubuh Yuna dan temannya terlempar begitu saja ketika penghuni murka. Mereka terlempar hingga terbang menabrak tembok, ada juga yang terjatuh dari gedung.

"TOPAN!" teriak Yanto histeris. Rayan mengikuti Yanto yang menengok terkejut pada pembatas gedung. Topan sudah terkapar tak sadarkan diri di bawah sana.

Begitu Yanto ingin turun dari tangga untuk menyelamatkan Topan, tubuhnya malah melayang karena kekuatan sang nenek.

Lantunan tasbih masih belum membuat mereka melemah, selanjutnya yang dibacakan Ki Suryano adalah ayat kursi.

"allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta'khużuhụ sinatuw wa lā na'ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi'iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai'im min 'ilmihī illā bimā syā', wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya'ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm"

Lantunan ayat kursi semakin kuat membuat arwah-arwah di sana semakin mengamuk. Tubuh Yanto yang kini melayang dihempaskan begitu saja ke tembok hingga wajah dan tubuhnya hancur.

[✔] Teribble Dream | Giselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang