C. Team :
Sudah seperti miliknya sendiri, Cha Young berjalan dengan percaya diri membelah kerumunan pegawai C. Team, seperti nya ia datang di saat mereka semua baru menyelesaikan makan siang dan bersiap kembali ke meja nya masing-masing.
Seperti biasanya Cha Young selalu menutup kuping dengan omongan orang-orang tentang dirinya, entah memang dia kebal atau belum pernah mendapatkan bisik-bisik yang menyebalkan, sejauh ini hanya ada pujian untuknya, jadi belum ada masalah.
"Rusak? Gedung macam apa ini" Cha Young menatap lift khusus yang di segel garis kuning hitam.
Ia menghela nafas malas nya dan segera menjepitkan tangan nya ke lift yang baru saja akan tertutup.
Jujur saja Cha Young juga merasa salah tingkah karena sekarang semua yang ada di dalam sana menatap nya menganga "Kenapa lift ini penuh sekali dan mereka memperhatikan ku seperti aku telanjang" Batin Cha Young.
Saat Cha Young masuk ke dalam nya tentu saja mereka semua mengambil satu langkah mundur walaupun rasanya sangat sesak dan sempit.
Cha Young masuk ke dalam sana dan berdiri di tengah bagian paling depan sejajar dengan garis pintu lift.
Tit.. Tit.. Tit..
Tiba-tiba lift itu berbunyi karena kelebihan muatan, tapi mereka semua tak ada yang bergerak sedikitpun dari tempatnya termasuk Cha Young, hal itu memakan waktu beberapa detik sampai akhirnya Cha Young bersuara.
"Haruskah aku yang keluar?" Ucap Cha Young tanpa melihat siapapun hanya memandang pantulan dirinya di pintu lift sebrang nya.
"Ye? Tidak, Nona Hong" Mereka menjawabnya hampir bersamaan sambil senggol menyenggol, satu sisi mereka juga sedang terburu-buru karena jam istirahat hampir habis dan tak ingin terlambat untuk kembali ke tempat nya masing-masing, tapi di satu sisi lagi tak mungkin mereka menyalahkan Cha Young.
Akhir nya salah seorang pria bertubuh agak gempal mengalah keluar dari lift itu dengan wajah sedikit ia tekuk.
"Nona Hong, mau ke lantai berapa?" Tanya seorang wanita yang berdiri paling dekat nya.
"18, please"
Mereka semua langsung saling melempar pandang, sebenarnya itu juga pertanyaan yang sangat bodoh sudah pasti wanita itu akan ke sana, masih cukup bisa di maklumi berada di ruangan sang bos, mungkin urusan bisnis.
Wanita itu menekan angka 18 untuk nya, saat Cha Young ikut bergabung di sana lift itu tercium sangat harum dan ternyata melihat wanita hebat itu secara langsung dan sedekat ini jauh lebih memabukkan, lekuk badan nya sangat indah, kulitnya tampak sangat bersih, apalagi rambut panjang nya yang lurus dan jatuh mengibas aroma uang saat sedikit bergerak karena terpaan ringan AC di dalam sana.
Hening, itulah yang Cha Young rasakan "Apa mereka menahan nafas mereka" Batin Cha Young yang bahkan tak mendengar suara nafas dari puluhan orang di belakangnya.
TENG..
Lift itu berhenti di lantai 8 dan perlahan pintu nya membelah dua. Terlihat laki-laki nomor satu di sana berdiri dengan sebuah minuman di tangan kanan nya dan menyelipkan tangan kiri di kantong celana bahan hitam nya.
Tubuhnya sangat tegap, kemeja putih tipis yang tak di balut jas itu menunjukan otot lengan nya yang sexy, serta kerah nya yang tak di kancing dan bagian lengan yang di gulung tiga perempat itu membuat nya terlihat sempurna.
Laki-laki itu tepat berada di depan Cha Young saat pintu lift berhasil terbuka lebar dan hanya seorang diri, jika hanya ingin membeli segelas ice americano harusnya ia bisa meminta siapapun untuk melakukan nya, tapi ia seperti tersambar petir di siang bolong melakukan itu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAEMI VILLAGE | END
FanfictionAda apa di balik GAEMI VILLAGE? Dua kompetitor ternama Vincenzo Cassano dan Hong Cha Young secara pribadi memperebutkan desa semut itu dan imbasnya desa itu menjadi tersorot untuk di selidiki banyak pihak. Mereka harus berlomba mendapatkan suara...