Vincenzo membuka kedua matanya dengan perlahan, rasa lelah dan kantuk nya benar-benar teratasi dengan baik tadi malam padahal jika di hitung mereka hanya mendapatkan 4 jam tidur.
"Kenapa tak berlaku padamu, wajah Hyo Joo tak tergambar di sini" Vincenzo mengusap pipi Cha Young yang masih terlelap.
"Pakai baju mu dan pergilah" Tiba-tiba Cha Young bersuara walaupun matanya masih terpejam.
Ternyata Cha Young sudah bangun lebih dulu hanya saja ia ingat bahwa Vincenzo ingin tetap melihat nya saat terbangun.
"Gwenchana? Mari bicara" Ajak Vincenzo
"Aku masih mengantuk, pergilah. Aku tak bisa tidur jika ada orang di sebelah ku" Cha Young berbohong padahal ia sudah memantapkan nya, ternyata ia memang tak memiliki masalah apapun ketika tidur dengan laki-laki itu.
"Maaf" Ia mengusap sudut mata Cha Young "Maafkan karena aku menjadi yang pertama"
"Anehkah bagimu? Mungkin kau sudah mendapatkan nya dari beberapa orang"
"Cha Young-ah" Akhirnya Cha Young menyerah untuk membuka kedua mata coklat nya.
"Tak hanya dirimu yang menginginkan nya, jadi bersantai dan pergilah aku tak bisa tidur dengan mu setiap malam"
"Aku tak seburuk itu" Vincenzo mengusap tanda merah di bahu Cha Young "Kau tak nyaman? Aku melukai mu?"
"Vin, aku melakukan nya untuk diriku sendiri jadi tak perlu bersikap tak enak itu akan memper.... sulit ku" Ucap Cha Young sambil meyakini ucapannya.
"Lalu datang lah padaku jika kau membutuhkan nya"
"Kau gila" Cha Young sedikit tertawa lalu memejamkan kembali kedua matanya.
"Baiklah aku akan kembali hari ini" Vincenzo memutuskan nya, ia rasa Cha Young pun tak cukup bisa meyakinkan kan sisanya dan ini juga bukan moment Vincenzo merebutnya, ia sudah berjanji.
"Ye, pergilah"
"Dengarkan aku sekarang" Vincenzo berbicara dengan serius saat ini "Jika terjadi sesuatu padamu, aku ingin menjadi orang pertama yang mendengar nya"
"Tak ada, tak perlu khawatir. Lempar kan baju ku jika kau sudah bersiap" Cha Young memunggungi nya.
"Oh satu lagi, Cha Young-ah ku rasa kau bukan orang tak peka membaca situasi, ada yang tak beres di tempat ini kau harus berhati-hati. Ku harap kau bisa menyelesaikan nya dengan cepat dan pergi dari tempat ini"
"Haruskah aku mendiskusikan ini padanya?" Batin Cha Young.
Sebenarnya tak hanya Vincenzo, Cha Young juga merasakan hal yang sama.
"Aku bisa salah paham mendengar perkataan mu, kau terdengar seperti.... Ayah ku".
"Maksud mu kekasih?" Vincenzo membetulkan maksud Cha Young.
Mendengar kalimat super percaya diri itu walaupun sebenarnya Cha Young membenarkan tapi cukup aneh mendengarnya langsung, ucapan nya berhasil membuat Cha Young yang tadinya hanya memunggungi nya sekarang menjadi tengkurap sempurna.
"Ini baju mu, sampaikan padaku jika terjadi sesuatu" Vincenzo meletakan baju-baju Cha Young yang ia ambil dari lantai dan duduk di tepi kasur.
"Kau dengar?" Tak ada jawaban dari wanita yang memiliki punggung indah dan halus di sisi nya "Cha Young-ah"
"Eumm" Singkat, padat dan jelas.
"Ku rasa kau lebih cocok menjadi adik Ji Hyo, keras kepala" Vincenzo mengecup punggung indah nya sebelum beranjak.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAEMI VILLAGE | END
FanfictionAda apa di balik GAEMI VILLAGE? Dua kompetitor ternama Vincenzo Cassano dan Hong Cha Young secara pribadi memperebutkan desa semut itu dan imbasnya desa itu menjadi tersorot untuk di selidiki banyak pihak. Mereka harus berlomba mendapatkan suara...