11.

2.6K 409 71
                                    

!! Banyak Typo !!

Hari ini (Name) ditemani dengan Senju tengah pergi ke sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli beberapa keperluan, hm lebih tepatnya skincare.

"Bagusan yang mana si?" tanya (Name) saat memilih gel pelembab wajah.

"Yo ndak tau lah kok tanya saya" ucap Senju yang hanya melirik sedikit ke arah (Name) lalu kembali fokus dengan urusan perskincare-an nya.

"Yang ini aja deh.." gumam (Name).

Setelah selsai memilih apa yang ingin dibeli, (Name) berjalan mencari Senju yang katanya mau muter nyari barang lain.

"Gak lo beli sekalian sama tokonya Ju?" ucap (Name) saat melihat belanjaan yang dibeli oleh Senju sangat banyak.

"Gw cuma beli yang gw butuh doang loh (Name), skincare gw udah pada abis" jawab Senju dengan santuy nya.

"Cuma? Pala lo cuma! Lo beli skincare satu keranjang penuh anj?! Ini toko skincare loh bukan toko sembako" (Name) memukul pelan kepala Senju sedangkan yang dipukul hanya menunjukan deretan giginya.

"Selagi belanjanya pake card Takeomi gapapa belanja aja yang banyak" ucap Senju seperti tidak berdosa.

"Adik laknat lu.."

"Oh iya gw beliin sesuatu buat lo" Senju mengacak-acak keranjangnya mencari benda yang ia cari.

"Apaan?" tanya (Name).

"Taraaaa~" Senju menunjukan sebuah lip scrub, lip balm dan parfume kesukaan (Name).

"Buat apaan anjir? Bulan kemaren kita baru beli lip balm Senjuuu " ucap (Name) heran dengan temannya.

"Ih ga boleh nolak, ini keluaran baru tau biar bibir lo makin lembut terus enak kalo cipo-" ucapan Senju terpotong kala (Name) dengan segera menutup mulut Senju.

"Lo lanjutin omongan lo gw tampol ya njeng" ancam (Name) sambil melepas bekapannya.

"Emang gw ngomong apaan sii" Senju memasang wajah sok polosnya.

"Gw tau otak lo ya anj, otak lo sangat uahhh" (Name) memutar bola matanya jengah dengan tingkah Senju.

"HAHAHA emang lo paling ngerti ya"  Senju terkekeh sambil menyusul (Name) yang lebih dulu berjalan ke kasir untuk membayar.

Mereka memutuskan untuk langsung pulang setelah urusan perskincare-an selsai, namun saat mereka baru saja keluar dari Mall tersebut Senju mengajak (Name) membeli minuman karna haus.

Dan sampailah mereka di sebuah Indoshop yang tak terlalu jauh dari tempat mereka berada.

"Mas.." panggil Senju saat seorang kasir sedang menscane jumlah belanjaan mereka.

"Iya kak?" jawab kasir tersebut.

"Masnya ganteng deh jadi pacar saya yuk" goda Senju sedangkan (Name) menganga tak percaya dengan apa yang diucapkan Senju.

"Bukan temen gw..."

"Waduh saya udah punya pacar kak" kasir tersebut terkekeh.

"Putusin aja mas yuk sama saya aja tapi mas izin sama abang saya dulu ya" goda Senju lagi.

"Dapet kaga tinggal nama iyaa" timpal (Name).

"AWOKWOK iya juga anjirr"

"Yaudah deh mas ga jadi, saya bercanda aja tadi" ucap Senju lalu tersenyum ramah.

"Totalnya  jadi 22.700 rupiah" ucap kasir tersebut yang langsung dibayar oleh Senju setelah itu mereka benar-benar pulang ke rumah.

___

(Name) terus saja menulikan telinganya saat Izana terus mengetuk pintu kamarnya.

"(Name) lo kenapa?" ucap Izana yang tak mendapat jawaban dari (Name).

"Seenggaknya baca chat gw"

"Kalo lo ga buka gw buka paksa pintunya" ancam Izana.

Hening.. Tetap tidak ada jawaban dari (Name).

Brakk..

Dengan sekali tendangan Izana dapat langsung membuka pintu kamar (Name).

Pemandangan yang pertama Izana lihat adalah (Name) yang menatap ke arah pintu dengan wajah datarnya.

"Kenapa?" tanya Izana sambil mendudukan dirinya disamping (Name).

"Pergi.." ucap (Name).

"Lo kenapa sih? Dari tadi gw chat ga dibaca padahal lo online, panggilan lu juga sibuk lo telponan sama siapa?" tanya Izana lagi.

"Bukan urusan lo, gw muak liat muka lo pergi sana!" ucap (Name) dingin.

"Sayang.. Kamu kenapa?" Izana membuang nafasnya kasar bingung dengan sifat (Name).

"Sayang? Gw bukan pacar lo. Gw pacarin lo karna gw ga mau kecewain mama kalo lo lupa dan gw mau putus." ucap (Name) penuh penekanan.

"Lo lupa? Gw bilang lo ga boleh minta putus kalo bukan gw yang ngajak putus" ucap Izana.

"Yaudah putusin gw sekarang" pinta (Name).

"Tidur aja, terus lo mimpi kalo gw bakal putusin lo" Izana mengangkat dagu (Name) dengan jari telunjuknya dan menatap lekat mata (Name).

"Lo tuh emang brengsek ya? Ga cukup satu cewe" (Name) menepis jari Izana yang menyentuh dagunya.

Izana diam tidak menjawab perkataan (Name).

"Diem? Gw bener kan?" (Name) tersenyum meremehkan.

"Maksud lo?" bingung Izana.

(Name) melemparkan ponselnya ke arah Izana dan nampaklah foto Izana yang sedang membukakan pintu mobil untuk seorang perempuan.

"Udah marah-marahnya?" tanya Izana.

"Udah,cepet putusin gw, gw udah ga mau punya urusan lagi sama lo" ucap (Name).

Izana memasang smirknya lalu menangkup wajah (Name) lalu menempelkan bibirnya dengan bibir (Name) dan melumatnya.

"Hmphhh"

Izana memaksa (Name) membuka mulutnya dan dengan mudahnya ia memasukan lidahnya kedalam mulut (Name).

(Name) mendorong kuat bahu Izana agar melepaskan ciumannya namun Izana sama sekali tak bergerak dari posisinya.

Tak memperdulikan (Name) yang hampir kehabisan nafas Izana terus melanjutkan aksinya sampai (Name) meremas kuat baju belakang miliknya baru ia melepaskan ciumannya.

"haaHh.. Lo gila!"  kesal (Name) dengan nafas terengah-engah.

Izana hanya terkekeh melihat wajah (Name) yang memerah dengan bibir yang sedikit bengkak karna ulahnya.

"Lo mau putus?" tanya Izana  mendapat anggukan dari (Name) yang masih sibuk mengatur nafasnya.

"Oke.."

♡♡♡

Halo..
Dingin-dingin gini kayanya enak kalo dipeluk Izana yahahawahyuu~




Annoying  |  Kurokawa Izana x ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang