Terik matahari menyilaukan padangan setiap orang yang keluar rumah hari ini, liburan musim panas telah dimulai, beberapa orang akan menghabiskan waktu untuk berlibur, kerja paruh waktu atau berdiam diri di rumah saja.
Jumpsuit putih selutut dipadu dengan kaos soft blue jadi pakaian untuk kegiatan Nobara bersenang-senang hari ini. Tak lupa tas selempang putih jadi aksesoris tambahan, rambut yang digerai seperti biasa tak melunturkan kesan imut nan manis pada gadis itu.
"Aku harus ke mana hari ini" monolognya. Dagu yang dipangku pada kedua jarinya, manik yang menatap ke langit sembari berpikir apa yang harus ia lakukan hari ini.
Beberapa minggu berlalu sejak ia memulai hubungan dengan kakak kelas. Belakangan ini Nobara jarang bertemu Maki, kegiatan pembelajaran yang berbeda jadi penghalang mereka bertemu, belum lagi soal perdebatan keluarga. Nobara tidak tau seriuh apa keluarga Zenin, tapi menurutnya jadi bagian dari keluarga kalangan atas cukup merepotkan.
Bingung dengan pilihan Nobara memutuskan untuk singgah ke kedai kecil yang ada di dekat rumah, biasanya ia akan mengajak Yuuji dan Megumi ke sana, tapi kali ini semuanya sedang sibuk dengan urusan masing-masing.
"Selamat siang bibi" sapa Nobara ramah pada si pemilik kedai.
"Selamat siang Kugisaki, kau datang sendirian ?" Nobara duduk di kursi kosong, netranya melirik sekitar.
"Iya, teman-temanku sedang sibuk. Ngomong-ngomong hari ini sepi ya"
"Kurasa sebentar lagi akan ramai, dari kemarin kami kesulitan istirahat karena pelanggan datang terus" Nobara terkekeh mendengar tuturan sang pemilik kedai.
"Semangat terus bibi. Oh iya aku pesan somen saja"
Tak menunggu lama pesanannya kini sudah disajikan di depan mata.
"Kenapa kau tidak pernah membawa kekasihmu kemari ?" baru akan memasukkan mie ke mulutnya, pertanyaan sang pemilik kedai mengagetkan si gadis.
Benar juga, Nobara tak pernah memberitahu jika ia tengah menjalani hubungan dengan Maki. Yang tau tentang hubungannya cuma Yuuta dan Toge, bibi pemilik kedai juga tau karena Nobara sering bercerita, walaupun tetap tak memberitahu identitas kekasihnya, ada alasan lain mengapa ia merahasiakan hubungan mereka. Bukan berarti ia malu, tapi ada sedikit rasa cemas mengingat latar belakang keluarga Maki.
"Dia sibuk belakangan ini, aku tidak mau merepotkannya"
"Kau sangat pengertian. Tapi apa kau tidak merindukannya ? Kenapa tidak datangi rumahnya saat liburan seperti ini ?"
Satu suapan yang tertunda kini ia lanjutkan, mengunyah makanannya lalu menjawab. "Aku sangat merindukannya, tapi aku tidak mau mengganggunya. Setiap kali selesai dengan urusannya dia menelpon, memberi kabar padaku. Aku juga begitu, memberi tau kegiatan hari ini dan menunggunya membalas"
"Manisnya, aku jadi rindu masa muda" keduanya tertawa kecil. Perbincangan sederhana itu membuat suasana hati Nobara lebih baik. Ia jadi tak terlalu kesepian saat ini.
Selesai dengan makan siang, Nobara melanjutkan perjalanan yang tak di rencakan ini. Ingatan tentang mengunjungi rumah Maki sedikit terputar di otaknya, ia baru sadar kalau selama ini tidak tau dimana Maki tinggal. Ia jadi merasa tak mengetahui apapun tentang kekasihnya.
Sepasang sepatu putihnya berpijak pada trotoar yang cukup ramai. Masih bingung ia memilih tujuan selanjutnya, berjalan tanpa arah adalah pilihan untuk saat ini.
Dari kejauhan nama Nobara terus teriaki, namun sang empu tak menyadari seseorang sedang memanggil dirinya.
Tak sadar kakinya melangkah sampai ke gang kecil yang terhimpit gedung tinggi, lamunan soal ingin mengetahui lebih tentang Maki membuatnya tersesat ke tempat itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/269867199-288-k584443.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Elysian [MakiNoba]✔
Fanfic[Tamat] Ambisi yang semula ingin menantang kakak kelas malah berubah jadi kekaguman. Nobara belum pernah melihat gadis setangguh Maki, kakak kelasnya bahkan dapat mengalahkan makhluk kutukan hanya dengan senjata. Tantangan terbesar Nobara bukanlah...