B7

140 71 21
                                    

══════════════════════════

Aku masih tidak percaya pada apa yang kulihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku masih tidak percaya pada apa yang kulihat. Ryker kembali. Ryker berdiri tepat di hadapanku. Dia persis seperti Ryker yang selalu ada di mimpi dan dalam kenangan masa kecilku. Hanya saja dia mengalami banyak perubahan. Rambutnya yang dulu dipotong hampir cepak, kini di sugar kebelakang membentuk ombak alami sepanjang leher. Menampilkan garis dan lekukan wajahnya yang lebih tajam dan tegas. Satu hal yang masih sama adalah mata hitam gelap yang tidak pernah ku lupakan. Tatapan yang membuat orang terpikat sekaligus penasaran dengan apa yang ada dibalik mata itu.

Aku menusukan kuku jari pada kulitku, memastikan bahwa semuanya nyata. Memastikan wajah yang telah kucari - kucari benar nyata. Wajah yang seketika membangkitkan lagi kerinduan yang ada sejak dulu tertanam pada pembuluh darah ini. Bukan lagi menjadi bagian mimpi yang semu. Tidak akan berakhir menjadi kesedihan setiap kali aku terbangun.

Aku ingin merasakan semua kenyataan ini, tidak menunggu - nunggu Ryker yang berdiam diri ditempatnya. Namun saat aku ingin menjangkau dirinya, Ryker berpaling.

"Kita pulang ke rumah sekarang." katanya seraya berjalan menjauh yang membuatku dilanda kekecewaan bahwa dia tidak merasakan perasaan membuncah yang sama.

Jalanan kota yang padat berganti menjadi jalan tol aspal yang lenggang. Hiruk pikuk pasar berubah menjadi deru tunggal mesin mobil yang kami naiki. Saat sudah siang, jarang mobil melewati jalan de grote postweg karena mereka sudah beristirahat di tujuannya. Dan sepanjang perjalanan itu pula, tidak ada sepatah katapun dari Ryker yang memilih tidur.

"Baru kali ini aku melihat master tidur selagi mobil masih berjalan." ujar pria bertubuh jangkung yang tadi menolongku

"Benar, sesuatu yang tidak pernah dilakukannya." sahut Eka.

Lama aku tidak melihat temanku ini, sejak tahun lalu. Dia tampak rapi dalam balutan jasnya.

"Mungkin karena kehadiran Miss disampingnya." katanya seraya menoleh padaku dari kursi penumpang.

"Mungkin karena dia terlalu lelah." sahutku sembarang

"Kalau itu tidak perlu diragukan lagi miss, sudah tidak tidur lebih dari dua hari." ujarnya seraya melepaskan topi fedora dan memampangkan rambut merah yang keriting.

"Kalau begitu kau harus hati - hati menyetirnya Eka. Kalau kalian benar - benar tidak tidur selama itu." nasihatku

"Jangan khawatir miss, hanya dia yang tidak tidur. Kami berdua dapat tidur cukup."

Dari perbincangan kami yang cukup lama, aku mengetahui bahwa pria bernama Abbe ini adalah asisten Ryker. Dia tidak meyebutkan asalnya maupun nama belakangnya. Dia hanya mengatakan bahwa aku bisa memanggilnya dengan satu nama itu saja. Abbe sangat pandai melucu, walau aku tidak bisa tertawa lega saat pikiranku masih berputar kepada orang yang disamping ku ini.

EPICARICACYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang