Prolog

486 64 34
                                    

Cerita teenlit pertamaku ❤️
Semoga kalian enjoy bacanya. Tandai kalau ada typo ya. Makasih banyak untuk kalian yang udah follow dan baca karyaku.

Jangan lupa tinggalkan jejak 🤗

Happy reading 🌹

*****

"KAMU SELINGKUH?!"

Bentakan itu membuat tubuh Alana bergetar seketika. Matanya berkaca-kaca, tetapi sekuat tenaga ia menahan air mata agar tidak tumpah.

"Sakit, Kak ...."

Alana meringis menahan sakit saat Prass mencengkeram pergelangan tangan dan menyeretnya dengan kasar. Bahkan, suara rintihan dari bibir mungilnya tidak membuat Prass merasa iba. Rahang cowok itu mengeras, menahan marah.

"Kak ...."

"Diem!" bentak Prass, membuat Alana menunduk seraya mengikuti langkah kaki Prass menuju lorong dekat lapangan belakang sekolah.

"Apa salah Lana?" tanya Alana dengan suara bergetar saat Prass menghempas tangannya dengan kasar. Sungguh, ia berharap ada seseorang yang lewat di belakang sekolah dan menyelamatkannya dari Prass yang sedang menggila.

Prass tertawa keras. Didorongnya tubuh Alana hingga punggung cewek itu membentur tembok.

"Salah kamu?" tanya Prass sinis. Diraihnya dagu lancip Alana agar cewek itu menatap kedua matanya. "Kamu mau nge-band lagi?! Mau selingkuh sama cowok itu? Hah?!"

"Sumpah, Alana nggak selingkuh, Kak."

"Bullshit! Kamu masih mau mengelak habis lihat foto ini?" tanya Prass seraya menujukkan layar ponsel tepat di hadapan wajah Alana.

Kening Alana berkerut saat melihat potret seorang cewek dan cowok sedang berboncengan. Ia jelas mengenal dengan baik siapa orang yang ada di foto itu. Foto dirinya dan Dimas, drummer band-nya.

"Kamu selingkuh sama Dimas, kan?!"

"Alana nggak selingkuh sama Dimas, Kak!" seru Alana membela diri. "Kemarin supir Alana nggak bisa jemput, jadi—"

Ucapan Alana terhenti saat Prass melangkah mendekatinya, hingga tubuh mereka nyaris menempel. Tentu saja hal itu membuatnya dibanjiri keringat dingin. Bagaimana jika ada guru yang lewat dan mengira mereka melakukan hal tidak senonoh di lingkungan sekolah?

"Jangan membela diri kamu, Al! Inget, sekali lagi aku lihat kamu bareng sama Dimas, aku bakal bikin Dimas babak belur!" ancam Prass seraya menekan dahi Alana dengan jari telunjuknya.

Mata Alana terpejam. Kedua tangannya mengepal kuat di samping rok. Ia tidak bisa berkata apa-apa saat mendapat tuduhan dari Prass. Ditatapnya punggung Prass yang semakin menjauh. Mengapa rasanya sakit sekali? Rasanya sesak. Seolah ada beban ribuan ton yang menghimpit dadanya. Prass marah. Dan semua ini karena salahnya.

*****

Gimana tanggapan kalian setelah baca prolog?

Kenalan dulu tuk sama main role cerita ini

Ini Alana 🥰

Ini Prassanjaya atau dipanggil Prass 🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini Prassanjaya atau dipanggil Prass 🥰

Ini Prassanjaya atau dipanggil Prass 🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Siap nggak baca kisah mereka?

13-01-2022
With Love, IU ❤️

EscapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang