bagaimana bisa kulepas, bila ia begitu deras? menjatuhi bumiku dengan cuaca paling asing, namun bukan tak kukenali..pernah ada,
di pohon-pohon tanahku, hujan yang sama. persis di kala pertama kumaknai langit yang jingga pada segelas kopi tanpa gula. tak ada kurasa pahit, bila itu disesap dalam waktu terbaik.begitulah ia, yang sekarang tengah jatuh di seluruh penjuru; merasuk dari segala arah; membius dengan aroma yang paling kurindukan.
sebab ketika mereka bercerita tentang bahagia, aku sedang bertanya banyak hal pada diri sendiri di dalam cermin. tak punya seluruh waktu untuk mengikuti suara yang lain.
tetapi, jika harus terlepas apa yang menderas, barangkali bukanlah aku. bukan tanah di tubuhku, bukan dari kehidupanku..
namun hanyalah langit yang mampu, menjatuh-dan-bangunkan seluruh yang datang untukku.
— ivanasha
![](https://img.wattpad.com/cover/262637316-288-k537013.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Amerta
Poesialagi-lagi sekumpulan puisi. kefanaan yang mendambakan amerta; suatu hari, ketika kau membekaliku 3 kata pertama.