Amerta

awan, atmosfer, cuaca

bisakah kucuri seluruh kata darimu,
dan menaruh kalimat-kalimat niskala
pada tubuhku yang lindap?
demi mereda awan,
ingin kulakukan apa pun
yang tak mampu disentuh oleh angin.

pada setiap badai yang merisak langit
menghunus atmosfer dan mencintai hujan,
kau ada,
sebagai semesta di duniamu yang amerta.
melukis makna melampaui aksa—
sedang aku, memapah karsa
menjadikanmu nyata. lebih,
dari sekadar cuaca.

namun jika hari ini, aku gagal lagi,
maka tak ada yang perlu kutanyakan.
ketika kau tertidur, bersiaplah
aku menjelma bulan
dan menjarah seluruh kata
yang hanya belum
kautuliskan.

— ivanasha