08 | Crazy Brother

3.5K 496 40
                                    

Jungkook tertidur pulas dalam pelukan Lisa. Ia lelah dari segala macam sisi penyebab kelelahannya. Mulai dari pekerjaan di kantor hingga permasalahan Lisa yang terus menolak menikah dengannya.

Dari semalam, Jungkook nyaris tidak terlelap semenit pun. Ia sibuk merancang scenario untuk menjustifikasi Lisa agar mau menikah dengannya.

Alih-alih dengan segala cara yang sudah ia susun rapi Lisa akan dengan mudah menerima ajakannya, gadis itu justru menolak keras.

Faktualnya, menaklukan Lisa tidak semudah ekspetasi survei 9 dari 10 bayangan.

Gadis-gadis yang selama ini mudah Jungkook taklukkan dengan sekali senyuman tipis saja, Lisa justru menolak itu.

Bukan salah Lisa, terlebih gadis itu adalah gadis modern yang cerdas. Tentu pikiranya lebih realistis juga terbuka.

Lisa masih mengelus kepala Jungkook, perlahan ikut terlempar kealam bawah sadar dengan keduanya yang masih berbaring di atas sofa.

Sampai tiba-tiba pintu kamar Jungkook terbuka dengan keras, membuat Lisa yang baru tertidur sekitar lima menitan lalu, terbangun.

"Syutt!"

Lisa memberi kode dengan jari telunjuknya yang di letakan pada bibirnya. Tidak ada alasan spesial, hanya tidak ingin Jungkook terganggu.

Julian menatap sendu gadis itu. Dadanya langsung sakit melihat kakaknya tidur nyenyak dalam pelukan Lisa.

"Lisa ..." Panggil Julian dengan suara kecil. Ia ingin membicarakan sesuatu terhadap gadis itu.

Seolah tahu kalau calon istrinya akan diajak bicara dan diambil, Jungkook mengeratkan pelukannya pada pinggang gadis itu. Pria itu belum bangun, hanya insting bawah sadarnya yang bekerja.

Lisa mengusap kepala Jungkook sekali, lalu kembali menatap Julian. "Ada apa?" Tanya Lisa dengan gerakan mulut tanpa suara.

Paham. Julian membalas menggunakan gerak mulut tanpa suara juga. "Nanti, aku mau berbicara pada mu." Lisa mengangguk.

Julian pun keluar dari dalam Kakaknya.

Lisa menghela nafas tidak enak pada Julian karena tidak bisa langsung bicara pada pria itu.

Lisa merunduk untuk menatap wajah Jungkook, tangannya untuk yang kesekian mengusap-usap surai pria itu lembut.

Tidak hanya sampai mengusap, Lisa juga menyibak rambut pria itu menampilkan jidat mulus nya.

Lisa tidak mengerti kenapa, ia hanya kesurupan bersikap manis tanpa membuang kesempatan untuk menyentuh wajah Jungkook.

Lisa mengusap pipi Jungkook kelewat lembut memberikan sensasi nyaman bagi pria itu.

Jungkook sangat pulas sampai tidak sadar Lisa mengusap dan sesekali menekan pipinya.

Jujur. Lisa agak sedikit gemas karena Jungkook seperti bayi besar.



























__🍒__



























Julian turun dari lantai dua dengan tangan yang sibuk mengusap sudut matanya yang berair lalu masuk ke dalam kamarnya yang berada di lantai bawah.

Melihat itu, sebagai ibu Siren merasa kasihan.

"Bagaimana ini suamiku? Kedua putra kita menginginkan gadis yang sama?"

"Serahkan pada sang Pencipta. Semua sudah diatur. Kita lihat saja nanti kedepannya bagaimana."

Siren menghela nafas dan mengangguk setuju akan ucapan suaminya.

ice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang