susu kotak - 10

859 186 19
                                    

"M-maksudnya gue suka warna rambut lo." jelas Yedam sambil membuang pandangannya kesamping, ia merasakan pipinya memanas.

"Gapapa, sekarang lo suka rambut gue. Tapi lain kali lo pasti suka bahkan sayang sama gue." ujar Doyoung mendadak percaya diri, padahal waktu Yedam datang kerumahnya ia merasa gugup setengah mati.

Yedam mendengus kesal, ia kemudian teringat dengan tujuannya datang ketempat ini.

"Jadi.. lo yang naruh susu sama bunga dilaci meja gue?"

"Iya. Sejak susu kita ketuker waktu itu, gue mulai sering merhatiin lo. Gue pengen lebih deket sama lo, tapi gue takut. Sampe akgirnya gue sadar, kalo gue terus-terusan kayak gitu lo gak mungkin bisa ngelihat kearah gue. Makanya gue mulai berani buat deketin lo, meskipun 'deketin' yang gue maksud itu cuma.. naruh susu kotak dilaci meja lo." jelas Doyoung panjang.

Yedam terdiam, jadi selama ini ada yang memperhatikannya ya? Kenapa ia tak pernah sadar, sih?

"Gue.. gatau harus ngomong apa, tapi makasih Doyoung. Makasih udah ngasih gue susu dan makasih karena udah suka sama gue." ujar Yedam dengan suara pelan, sumpah ia merasa jantungnya ingin melompat keluar saat matanya tak sengaja bertatapan dengan Doyoung.

"Jadi... gimana? Lo mau coba dulu sama gue? Gak perlu cepet-cepet, mungkin kita bisa mulai dari temen kalo lo belum siap."

Setelah mengatakan kalimat yang sesungguhnya sudah Doyoung latih sejak kemarin, ia menyodorkan susu kotak stoberi kehadapan Yedam. Manik matanya menatap Yedam yang juga nampak gugup, ia tak berhenti memilin-milin ujung tali tasnya.

Doyoung mengerjap tak percaya saat Yedam menerima susu kotaknya dan langsung meminumnya saat itu juga.

"Gue.. mau."

Sepertinya Doyoung harus menandai hari ini sebagai hari beruntungnya. Ia kemudian ikut meminum susu cokelat yang tadi ia minta dari Yedam. Tangannya kemudian bergerak untuk menggenggam tangan Yedam.

Yedam mengerjap pelan, Doyoung hanya tertawa kecil.

"Bolos aja yuk, gue mau jalan-jalan sama lo." ajak Doyoung dengan senyum menyebalkan.

Yedam mengangguk semangat, sudah lama ia tak membolos. dan kali ini ia akan membolos dengan seseorang yang baru saja menjadi pacarnya.

"Ayo, kebetulan gue emang mau bolos jam pertama karena belum buat tugas kimia. Tapi lo harus gendong gue, kaki gue masih sakit."

Doyoung mengangguk dengan senyum misterus, Yedam sudah merasakan firasat buruk.

Grepp!

"HEH, maksud gue gendong dipunggung!! Bukan kayak gini!" teriak Yedam kesal karena Doyoung malah menggendongnya ala bridal style.

Doyoung hanya tertawa mendengar ocehan Yedam, pokoknya setelah ini ia benar-benar harus menandai hari ini sebagai hari bahagianya.

end.

z / n :
hai!
sksk, tysm buat kalian
yang udh mau nyempetin baca
cerita gaje ini /send lope seabrek

maaf bgt kalo masih banyak
kesalahan dicerita ini, tapiii
ak harap kalian dapat sedikit
terhibur yap <333

oiya, kalo kalian suka jgn lupa
buat vote biar ak makin semangat
bikin cerita nya :)

oke, see u on next story, papay ><

susu kotak | dodam ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang