"2"

502 58 5
                                    

“Iwa-chan kau tau tidak tadi bla bla bla”

Iwaizumi hanya bisa menghela nafas mendengar ocehan dari sahabatnya.

apakah ia tak lelah berbicara terus dari tadi?,entahlah ia tak tau

"JAA NA IWA-CHAN!!"teriak Oikawa sembari melambaikan tangannya dan berlari memasuki halaman rumahnya

"jangan berteriak kusooikawa!"

Iwaizumi masuk rumah dan mengucapkan“tadaima” dan dijawab “okaeri” oleh ibunya

ia merebahkan tubuhnya di kasur empuknya dan memikirkan sesuatu

'kenapa Oikawa tadi memakai pelembab bibir tidak mungkin kan dia... ah sudahlah'

ia bangkit dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan kebawah untuk makan malam.

setelah ia makan ia kembali ke kamar menyelesaikan tugas dari sekolah dan merebahkan dirinya ke kasur mulai menyelami alam mimpi.

'Tooru maukah kau jadi kekasihku'

'aku mau Iwa-chan hiks'

'Iwa-chan lihat awannya sangat indah'

'gomenne Iwa-chan aku selalu merepotkanmu'

'Iwa-chan jika aku pergi kau jangan sedih ya'

'jika aku mati apakah aku akan bergabung dengan awan awan cantik disana'

'I-Iwa-chan jangan L-lupakan aku y-ya'

'Tooru Ikanaide'

'sa-yo-na-ra I-Iwa-chan'

'Tooru Ikanaide Tooru TOORU! '

TUUUUUUUUUT

"waaa!  hah hah hah hah"Iwaizumi terbangun dengan nafas yang memburu dengan keringat dingin deisekujur tubuhnya.

"c-cuma mim-pi"

'apa itu tadi'

ia melihat jam dinding dan ternyata masih menunjukkan jam 3 dini hari

"masih jam segini mau tidur juga tidak bisa lagi"

Ia memutuskan untuk keluar kamarnya dan menuju balkon kamarnya dan melihat ada Oikawa yang sedang menulis sesuatu disebuah buku kecil, mungkin buku Diary nya.

"oi!"

ia kaget dan menyembunyikan buku tadi dan kembali menatap pemuda bersurai gelap tadi.

"ah!! Iwa-chan k-kenapa kau disini kau tidak tidur!"

"bagaimana denganmu ha!"

Oikawa tidak menjawab hanya menggaruk tengkuknya sambil tertawa pelan.

"kau ini harus jaga kesehatan kuso!"

"ehehe gomenne Iwa-chan"balasnya

"Iwa-chan kenapa kau belum tidur?"tanya Oikawa

"mimpi buruk"balasnya singkat

"ehh jika kau mimpi buruk dengarkan lagu saja pasti mimpimu akan indah"ucap Oikawa

"baiklah akan ku coba"ucap Iwaizumi

"yosh! ayo kita tidur oyasumi Iwa-chan! "ucap Oikawa sembari malambaikan tangannya

"ya oyasumi Oikawa!"ia membalas lambaian tangan itu dan kembali ke kamarnya dan merebahkan dirinya dikasur dan mendengarkan lagu sepeti yang disarankan Oikawa.

perlahan ia tertidur dan kembali bermimpi tidak jauh beda dari yang tadi

'Iwa-chaaan'

'bunga apa yang kau bawa Iwa-chan'

'I-Iwa-chan d-dadaku s-sesak'

'Tooru bertahanlah'

'ia telah pergi maaf'

"wa! hah hah"ia kembali terbangun dan melihat jam.

ternyata masih jam setengah 4 dini hari, berarti ia hanya tertidur sekitar ½ jam

"k-kenapa mimpi buruk lagi"

ia berjalan menuju balkon dan duduk disana menikmati angin malam dan melihat bintang yang tengah bersinar diatas sana.

ia melihat kamar milik sahabatnya, lampu kamarnya mati, pasti ia sudah tidur.

tak lama kemudian lampu itu kemudian menyala dan bayangan Oikawa yang sedang berlari pun terpapang jelas.

ia penasaran apa yang sedang dilakukan sahabat anehnya itu.

kamar Oikawa

'kuso kenapa darah ini terus keluar'

ia kini sedang berada dikamar mandi tengah membersihkan darah yang keluar dari hidung serta mulutnya.

sudah sekitar 20 menit ia berada di dalam kamar mandi membersihkan darah yang terus keluar itu.

'akhirnya berhenti juga'

ia segera membersihkan bekas bekas darah tadi dan merebahkan tubuhnya dikasur berusaha untuk tidur.

'sepertinya besok aku harus ke dokter'

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Pagi telah datang, burung burung berkicauan serta bunga sakura yang saling bermekaran.

"Tooru kau tidak bangun sudah waktunya untuk sekolah!"seorang wanita paruh baya yang sedang berkacak pinggang melihat anaknya yang masih bergelung diselimut tebalnya.

"ish kau ini!"

disibakkannya selimut itu dan melihat wajah anaknya.

pucat dan hidung yang memerah.

ia letakkan tangannya ke dahi sang anak dan

panas

"wa! panas sekali kau demam?!"tanyanya dengan raut wajah terkejut

sang anak pun hanya mengangguk lemah dengan sisa sisa tenaganya.

"kau tidak usah sekolah ibu akan menulis surat izinnya"

"oikawa!!"

"eh?!"

wanita itu berjalan menuruni tangga dan membuka pintu memperlihatkan pemuda bersurai hitam berseragam sedang berdiri didekat pintu.

"eh nak Hajime! maaf ya Tooru hari ini tidak sekolah, sepertinya ia terkena demam musim semi"ucap wanita itu

"baiklah Oba-san kalau begitu aku duluan ya"

"titip surat izin ini ya"ucap Ny. Oikawa sembari memberikan sebuah amplop surat izin anaknya.

"ha'i"

'tumben sekali ia terkena demam musim semi biasanya bugar gitu'

Tōru IkanaideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang