Tōru Ikanaide

"11"

5 hari telah berlalu semenjak Oikawa pingsan seusai pertandingan, kini ia berada di tengah tengah anggota timnya, sepertinya ia sedang mengumumkan sesuatu.

"Minna-san gelar kapten aku serahkan ke Iwa-chan ya, kuharap kalian bisa menyesuaikan diri"

Satu kalimat yang dilontarkan Oikawa membuat seluruh anggota tim terbelalak terkecuali Iwaizumi dan coach tentunya.

"doushita no Oikawa?! "teriak Makki

"aku akan home schooling mulai besok"balas Oikawa

"kenapa kau harus home schooling ha?! Kau ini sehat sehat saja!"

Ucapan Hanamaki membuat Oikawa menggigit bibit bawahnya Menatap teman temannya dengan tatapan sendu.

"belum waktunya kalian mengetahui ini"balas Oikawa

"jaa na Minna-san jaga diri kalian"

Oikawa berbalik, berjalan keluar gym disertai air mata yang akan keluar.

Sementara itu, Anggota tim volli Seijoh / Aoba Johsai hanya diam mematung melihat tatapan sendu Oikawa yang baru pertama kali diperlihatkan.

Dulu mereka pernah melihat Oikawa menangis, dan itu pun hanya saat Oikawa ngambek sama Iwaizumi dan berakhir Iwaizumi meminta maaf.

Tapi yang baru saja mereka lihat adalah tatapan yang menyayat hati.

Yang mereka lihat selama ini hanyalah semyum Oikawa serta tangisan lebaynya yang sama sekali membuat mereka ikut bersedih dan malah tertawa.

"baiklah kalian bisa pulang karena latihan ditiadakan"ucap coach mereka

"ha'i...."balas mereka dengan nada tak bersemangat

~

"tadaima...."

"okaeri Tooru"

Oikawa bwrgegas naik kekamarnya dan merebahkan diri sejenak mengistirahatkan tubuh lelahnya.

Disaat akan menyelami alam mimpi, iwa kembali terbangun karena teriakan ibunya.

"TOORU MANDI DULU DAN TURUN MAKAN MALAM JANGAN TIDUR DULU!!!!!!"teriak Suzu dari lantai bawah

'chotto....kenapa kaa-san bisa tau'

Ia bergegas berdiri dan memasuki kamar mandi, membersihkan tubuhnya.

Suzu yang tidak mendapat jawaban dari anaknya pun benjalan kearah lantai 2 tempat kamar anaknya berada.

Cklek

"are? Dia masih mandi"

"eh! Kaa-san kenapa ke kamarku?!"teriak Oikawa yang hanya memakai handuk untuk menutupi bagian privasinya

Suzu menatap lekat badan anaknya, mata bulat, bulu mata lentik, bibir yang merah peach serta paha yang sangat mulus.

Jujur ia jadi insecure sama anak sendiri, mana anaknya laki laki lagi.

Serasa gagal jadi perempuan.

"tubuhmu Ukeable sekali"ucap Suzu tanpa beban.

"iya d- eh?!"

"kenyataannya begitu kok.....sudah kau segera turun dan makan malam"titah Suzu sambil berlalu meninggalkan kamar Oikawa.

Oikawa langsung memakai bajunya yang berupa sweater berwarna coklat susu serta celana sebetis berwarna biru tua.

Ia segera turun untuk makan malam bersama Kaa-san dan tou-sannya.

"Tooru mulai besok kau home scholing bersial siaplah saat jam 9, gurumu adalah Nakamura-sensei"ucal Toji, ayahnya Oikawa

"Nakamura?"

"iya Nakamura Rio, teman Kaa-san saat masih SMA"balas Suzu

"dia sangat menyenangkan lho kau bisa curhat tentang kisah percintaan mu dia akan mberi saran, tetapi kau harus berhati hati dia suka menggodamu jika selepas curhat"

"eh?! Ada ada saja sensei ku"ucap Oikawa mempoutkan bibirnya

"ahahahaha salahkan saja Kaa-san mu"

Dan mereka tertawa bersama.

~

Kini Oikawa berada di balkon kamarnya.

Merenung menatap bintang yang bersinar terang dengan bulan disampingnya.

Ia menghela nafas panjang, mengambil buku diary nya dan menggoreskan tinta dan membentuk sebuah kalimat yang menyiratkan isi hatinya.

Sungguh home schooling bukanlah idenya melainkan ide dari ibunya.

Ia masih ingin berkumpul bersama teman temannya, bercanda bersama dikelasnya, menjahili siswa yang sedang tidur, dikelilingi fans nya serta bermain volli.

Ah sungguh ia sangat ingin bermain volli bersama sang pujaan hati, bermain sampai akhir hidupnya, berjuang tuk mendapatkan kemenangan, dan harapannya kini sirna karena penyakit yang ia idap.

Sial sekali hidupku haha

Ia tertawa, iya ia tertawa.

Tertawa melihat kehidupannya yang kacau dan masa depan yang tak tentu.

Ia menatap ponselnya, terpampang foto Iwaizumi beserta dirinya disaat berhasil memenangkan pertandingan melawan Karasuno disaat ia berada di kelas 2.

"Iwa-chan jangan sedih ya saat aku pergi"

Ia mengusap pelan layar ponselnya dan beranjak masuk untuk meminum obatnya.

'kehidupanku saat ini hanya bergantung pada obat obatan serta perawatan ahaha'