Kata Yang Tak Sampai | Jeno

Tentang Revanto Jeno S

Happy Reading❣

Ada yang bilang tipe yang kita miliki akan kalah ketika hati sudah menemukan tempat dimana ia akan menetap. Mungkin Elvina mempercayai kata-kata itu! Revanto Jeno sangat jauh dari tipe idealnya tapi entah kenapa hatinya menetap pada Jeno.

Ada banyak cerita tentang Jeno bagi El. Jeno yang menemaninya piket pulang sekolah, Jeno yang selalu menemaninya ketika sakit, Jeno yang mengembalikan mood seorang El, Jeno yang selalu berbicara bijak tentang kehidupan atau Jeno yang mengerjakan PR yang ia tidak bisa mengerti sama sekali. Dan mungkin jika ia menceritakan semua tentang Jeno mungkin El bisa menciptakan sebuah buku dengan 200 atau 300 halaman yang berisi tentang Revanto Jeno Syaputra.

Jeno itu tampangnya emang galak dan cuek, tapi El tahu Jeno punya senyum manis yang bisa membuat siapa saja ikut tersenyum. Setiap ia sedih, khawatir, atau insecure selalu ada Jeno yang tersenyum dan menyemangatinya.

Ibarat sebuah buku novel dan Elvina adalah seorang penulis, baginya Jeno selalu menjadi bagian paling indah yang ia tulis. Tapi barangkali Elvina lupa bahwa kisah yang indah bisa saja berakhir tragis. Sama halnya dengan kisah Romeo dan Juliet yang saling mencintai namun keduanya justru berakhir mati. Lalu akan berakhir seperti apakah kisahnya dengan Jeno? Akankah ia bisa membuat ending yang bahagia?

Dulu sekali saat El dan Jeno masih PDKT dan sering jalan-jalan berdua, Elvina baru tahu ternyata yang suka Jeno banyaknya bukan main. Banyak yang iri, banyak juga yang nggak suka. Tapi Jeno selalu bilang "jangan percaya orang lain kecuali aku! Ini hubungan kita berdua dan kamu cuma boleh percaya dan dengar kata aku El," saat itu seolah terhipnotis El akan selalu percaya pada apa yang Jeno katakan, karena Jeno akan selalu berperilaku seperti apa yang dikatakanya. Tapi itu DULU! Sekarang kepercayaan El seolah pudar entah kemana. Jeno seperti menyembunyikan sesuatu tentang hubungannya dengan Zeline, apa mungkin mereka menyimpan perasaan satu sama lain tanpa Elvina ketahui?

Setengah tahun belakangan ini El menganggap Jeno seperti bunga mawar yang ia tanam di depan rumah, cantik sekali! Tapi seiring berjalanya waktu bunga mawar tumbuh duri yang tajam dan saat ini setiap kali El menyentuhnya dengan tangan kosong ia bisa terluka karena durinya yang tajam. Maka sama halnya dengan itu El tidak pernah menyentuhnya ia biarkan saja namun El akan tetap menyiram dan merawatnya tidak akan ia biarkan layu atau mati.

Sebenarnya tidak peduli seburuk apapun orang-orang bilang tentang hubungan antara Zeline dan Jeno, El akan selalu percaya pada Jeno. Tapi setengah tahun belakangan ini Jeno tidak lagi sama. Tidak ada lagi Jeno yang dulu perhatian dan selalu bersikap jujur padanya. Kalau dulu Jeno selalu bilang "percaya aku El aku bisa buktiin semuanya." maka Jeno yang sekarang akan bilang "terserah kamu mau percaya siapa!" Tidak ada Jeno yang akan selalu menjelaskan betapa besar rasa yang ia miliki. Tidak ada lagi!

Kalau kisah cinta dia dan Jeno bisa ia tulis menjadi novel mungkin saat ini El seperti penulis yang kehilangan ide dan inspirasinya. Karena sebuah buku harusnya bisa dibaca karena kisahnya selesai entah bagaimanapun endingnya. Tapi tidak dengan El yang mengisi setengah bagian dari sebuah buku dan memilih membiarkan sisanya kosong dan menjadi sebuah naskah yang terbengkalai. Naskah yang akhirnya tidak pernah selesai. Naskah yang akhirnya mungkin akan terbuang begitu saja.

Seandainya saja ia bisa menemukan jawaban dari hubungan antara Jeno dan Zeline, El tidak pernah keberatan untuk mundur atau mungkin memperbaiki hubungannya dengan Jeno. Tapi setiap kali ia bertanya hubungan Jeno dan sahabatnya itu, El tidak pernah menemukan jawaban sama sekali. El selalu merasa ada kebohongan yang Jeno sembunyikan. Entah apa itu. El tidak lagi menemukan jawaban. Akankah El menyerah untuk menemukan jawaban dari banyaknya pertanyaan dikepalanya sendiri? Akankah El memilih berakhir tanpa menemukan jawaban apapun?