*3

622 117 24
                                    

Future Children

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

Warn : Time Travel, M-Preg, OOC, typo, Sho-ai dan lain sebagainya.

Happy reading~

Ennoshita terbangun ketika mendengar suara tangisan Haru.

Menggosok matanya pelan ia kemudian menyalakan lampu kamarnya, mengecek dimana sang anak menangis.

“Haru kenapa?” ucapnya menghampiri sang anak yang duduk didekat pintu kamar.

“Daddy.. Haru mau papa! Hiks..”

“Eh? Papa ya? Etto..” Ennoshita mengingat kembali perkataan Sugawara kemarin malam sebelum ia pulang bersama Haru.

“Kau yang akan menjaganya mulai sekarang, jangan biarkan Hinata mengurusnya sendiri, hinata ceroboh..”

Ennoshita menghela nafas, ah gara-gara itu Hinata memilih pulang lebih dulu.

Dan pas sekali ketika itu Haru tertidur dalam gendongannya, tapi siapa sangka sekarang anaknya ini malah menangis ingin papanya.

Apa Haru juga menangis ketika dirawat oleh Sugawara-san ya?’

“Daddy! Hiks.. Haru mau Papa!” rengek Haru.

Ennoshita melirik jam dinding kamarnya, sudah jam dua belas malam. Tidak mungkin ia mengganggu Hinata dijam begini.

“Besok saja ya? Papa pasti sudah tidur sekarang,” tawarnya.

Haru menggeleng, lelehan air mata terus keluar. Ia ingin papanya.

“Haru, sayang.. Dengar Daddy ya? Kasian papa kalau harus kita suruh kemari di jam begini. Bagaimana kalau besok saja? Ya? Daddy janji besok papa kemari tidur bersama kita berdua,” ucap Ennoshita lembut.

Haru menatap lama Daddynya, “Daddy janji?” ucapnya menyodorkan jari kelingking.

“Janji!”

***

Ennoshita memasuki gym sekolahnya, seluruh mata langsung tertuju padanya.

“Wah wah, kok bisa sih sama Hinata,” ucap Tanaka menggodanya.

“Waduh ternyata diam-diam juga suka Shoyo!” kali ini Nishinoya ikut-ikutan menggodanya.

“Apasih kalian ini,” sahut Ennoshita, membuat Tanaka dan Nishinoya semakin menggodanya.

“Wah ngeri sekali tatapan King, tajam menusuk,” ucap Tsukishima.

“Diamlah megane, dan jangan panggil aku King!”

Tsukishima tertawa, “Kasian, cemburu. Makanya gercep, kan jadinya ditikung kakak kelas,”

“Tsukki! Jangan begitu,” tegur Yamaguchi membuat Tsukishima semakin tertawa.

“Apa yang salah? Benarkan dia kena tikung? Sakit banget aduh,”

Kageyama hanya memberengut kesal, oh apa bisa masa depan dirubah? Pikirnya.

***

Hari sudah sore, Hinata yang sedari pagi tidak melihat keberadaan Haru tentunya heran.

Apa Haru dijaga oleh orang tua ennoshita-senpai? Pikirnya.

“Ennoshita, dimana Haru?” tanya Sugawara membuat atensi Hinata tertuju pada Sugawara dan Ennoshita.

Future ChildrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang