prolog

1.2K 244 165
                                    


Halo terimakasih sudah membaca Dear N di bab pertama ini aku berharap kalian menyukai ceritaku i hope my story is read by many people i really say thankyou, love u cerita inii sedang dalam revisii.

"Masalalu membuatku takut akan banyak hal, dan percaya bahwa kamu adalah sebuah kegagalan."

Lana Kiana Almahira berusia enam belas tahun duduk di bangku kelas sepuluh mipa satu SMA Angkasa sekolah bergengsi di tengah kota Jakarta lana memiliki pedoman jika menginginkan sesuatu harus mendapatkannya orang tuanya mendidiknya seperti itu gadis dengan sejuta rahasia dan perjalanan cintanya yang panjang penampilan sederhananya biasanya berambut bob selalu dipanggil lana ia pernah berkata bahwa dirinya sangat tidak suka jika di panggil "Kiana," ia memiliki latar belakang tersendiri masalalunya yang terbawa hingga detik ini. Teo Ganendra biasa di panggil teo teman masa kecil lana selalu ada saat suka maupun duka lana, ia cinta pertama lana sekaligus teman pertama lana teo selalu memangil lana dengan sebutan Kiana seperti namanya namun semua itu berakhir ketika teo meninggalkannya tanpa sebab dengan keadaan rasa dalam hati lana yang begitu besar walaupun masih kebanyakan orang memangilnya dengan nama Kiana karena terlihat lebih indah namun kebanyakan teman dekat lana lebih menghargai lana dan cerita dahulu lana,

Delapan tahun lalu dari usia lana sekarang, seorang gadis berkepang dua dengan senyum lebar di bibirnya melambaikankan tangan kepada lelaki kecil yang baru keluar dari mobil menuju padanya

"Halo kiana apa kabar?" Ucap lelaki kecil dengan nada gembira,

"Hehe baik teto aku seneng deh akhirnya kamu balik aku kira kita gabisa main lagi.."  Ucap lana saat itu dengan bibir cemberut, teto adalah panggilan lana untuk teo di kala itu.

"Nih papa sama bunda beliin kamu ini tapi aku yang pilih, coba buka nanti kalau nggak suka bilang ya kiana soalnya aku gatau apa yang kamu suka dan nggak suka." Ucap teo menyerahkan sebuah paperbag kecil

"Bagus banget aku suka," Kata lana penuh kecerian sambil menatap gantungan bunga matahari itu

"Kata bunda bunga matahari itu sama kayak kamu yang selalu terlihat ceria."

Masa kecil lana dan teo sangat indah bila di kenang namun tiga tahun lalu dari usia lana sekarang tepatnya saat lana kelas tujuh smp teo memutuskan pindah ke surabaya dan perpisahan itu di mulai,

"Teto lo beneran pindah lo mau ninggalin gue sendirian disini?"

"Maaf lan papa gue ada kerjaan di surabaya dan gue gamau disini sendirian maaf.."

"Lo setega itu sama gue? lo bahkan ga ngabarin gue kalau mau pindah sekolah.."

"Gasemuanya harus gue ceritain ke lo lan."

"Lo lupa? kita sahabatan dari kecil bahkan orang tua kita juga deket."

"Lo gabisa jadiin itu alasan, gue capek."

Setelah kepergian teo, matahari Lana telah hilang bahagia lana telah hilang kenangan yang meraka pupuk sejak kecil juga hilang begitupun rasa di antara keduanya setelah kepergian teo lana tidak ingin mengenal siapapun dan memilih diam kecuali dengan sahabatnya lana kehilangan kontak setelah tiga tahun berlalu.

Namun setelah hari demi hari masa smpnya berlalu ia mulai melupakan teo dalam dalam waktu singkat walau melupakan teo bukanlah hal yang mudah namun hidup terus berjalan lana tidak ingin merelakan perasaannya untuk terus tergantung pada akhirnya ia telah menemukan pelanginya setelah hujan reda dan memandang sosok Naufal Ardiansyah lelaki dengan karekter dinginnya dan menjabat sebagai ketua osis  SMA Angkasa di kelas sepuluh mipa dua orang tua naufal adalah keluarga terpandang papanya adalah saudara kandung dari kepala sekolah SMA Angkasa sedangkan mamanya tergabung dalam organisasi pendorong mutu sekolah jelas naufal sangat di specialkan bagaimanapun contohnya ia masuk kedalam kelas mipa dua tanpa masalah dan duduk bersama siswa berprestasi dan juga menjabat sebagai ketua osis di kelas sepuluh tanpa tes walau hampir seluruh warga sekolah menentang keputusan itu tapi tetap saja mereka tidak bisa berbuat apapun.

"Koneksi dan kekuasaan mengalahkan segalanya."

Naufal adalah cinta kedua lana sejak kepergian teo kejadiannya cukup panjang ia bertemu dengan naufal saat pembagiaan kelas, dan kala itu mereka tidak saling mengenal

"Halo maaf ganggu boleh tanya pembagiaan kelasnya dimana ya?" Tanya naufal sambil menepuk pelan pundak lana

"Di sebelah sana ya," Jawab lana ramah sambil tangannya menunjukan arah

"Terimakasih.."

"Sama sama ya,"

Setelah itu mereka tidak pernah bertemu lagi dan saat itu lana juga tidak tertarik pada naufal hingga akhirnya mereka tergabung dalam sebuah lomba sebelumnya lana mencoba menyibukkan dirinya dengan banyak hal positive ia aktif dalam beberapa organisasi, beberapa audisi menari dan beberapa lomba kepramukaan seperti hari ini disinilah kisah lana di mulai,

"Perkemahan akan berjalan tiga hari lagi, bawa yang perlu di siapkan saja tidak usah rempong kemah ini hanya berlangsung dua hari satu malam." Ucap farel kakak pembina menjelaskan bahwa tiga hari kedepan adalah perlombaan kepramukaan yang terbagi dalam beberapa kategori

"Lalu untuk konsumsi apa sudah disiapkan dari sana kak lalu untuk pembagian kategori lombanya gimana kak?" Tanya lana dengan penuh keyakinan ia tidak mau kemah pertamanya gagal apalagi ini adalah lomba mewakili sekolah dan hanya ada empat siswa perwakilan dua siswa di cerdas cermat dan dua siswa di safaricamp.

"Kamu masuk di Safari Camp ya lan, kak farel takutnya kamu kenapa kenapa kamu juga masih junior baru masuk belakangan ini kan? ini ada dua orang sebenernya gaada yang mau ikut lana? cowok juga gapapa.'' Ucap kak farel membuat lana berhenti bernafas sebentar,

"Saya kak, saya belum kebagian tugas soalnya.'' Naufal, tokoh utama kedua setelah lana dalam cerita ini mengangkat tangannya sambil menolehkan matanya ke lana

"Naufal jangan gila yakin? ketua osis yang fansnya hampir satu sekolah?" Tanya lana penuh keraguan perlu disadari bahwa naufal adalah ketua osis jelas kehidupannya selalu terpantau dan penuh citra

"Yakin, lagian gue nggak peduliin soal fans fans gue." Jawab naufal singkat

"Kita tidur se tenda?" Tanya Lana hati hati ia takut salah pengucapan pasalnya yang ia ajak bicara sekarang adalah ketua osis.

"Gak, lo kan cewek nanti gue tidur di luar." Jawab naufal jutek

"Gue juga ga berharap si, oke deh kalau gitu." Bantah lana

Tiga hari setelahnya hari yang ditunggu tunggu telah tiba,

Hehe terimakasih lagi sudah baca sampai akhir baca bawahnya lagi yaaa, oh iya aku mau kasih info kalau Dear nggak update setiap minggu melainkan biasanya satu bulan hanya satu atau dua part ajaa selalu sayangi Dear N 🤍

Dear NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang