Halo, terimakasih sudah baca Dear N semoga kisah kalian seindah part kali ini !🤍
Setiap orang memiliki dua sisi atau bahkan lebih kepribadian seseorang tidak bisa di tebak.
Setelah kepergian teo lana memasuki rumah dengan hati gelisah, nada dering telephone lana masuk dengan nama 'bunda teo' jantung lana berhenti berdetak sebentar sedikit ragu mengangkat panggilan tersebut
"Halo lana ini tante, teo tadi ngabarin tante kalau lagi nganterin kamu masih sama kamu?" Tanya tante manda bundanya teo dengan gelisah
"Enggak tante, udah pamit pulang.." Jawab lana
"Haduh sayang makasi yaa kamu tau nggak dia kemana?" Tanya kembali manda
"Biar lana aja yang cari tan gapapa," Jawab lana
"Tapi udah malem sayang gimana?"
"Gapapa tante santai aja.." Ucap lana bersamaan dengan berhentinya panggilan tersebut tanpa pikir panjang ia langsung memasuki mobilnya dan melajukannya secepat mungkin.
Kini lana menatap hening gedung tinggi gelap ia kembali berlari menuju atap gedung tersebut, ia menyapu pandangannya menemukan teo duduk menatap gelapnya langit
"Lo ngapain disini teo?"
"Maa–"
"Gue udah maafin lo, ayo balik bunda lo nyariin lo."
"Maafin gue lan, gue jahat banget ya?"
"Enggak," Ucap lana sambil ikut duduk di sebelahnya
"Lo ga jahat setelah gue pikir pikir ga seharusnya gue bilang gitu ke lo maafin gue kita masih bisa temenan kita tetep temen kok gausa lo pikirin." Ucapnya kembali
"Bisa nggak lo suka sama gue lagi?"
"Maaf.."
"Lo udah suka sama yang lain."
"Enggak, tapi kayaknya gue gamau nerima lo lagi."
"Kita tetep saling kenal kan?"
"Iya,"
Panjang percakapan mereka, begitupula dengan perjalanannya terjadi keheningan antara lana dan teo sampai dirumah teo lana tidak berminat turun ia sudah menyelesaikan tugasnya untuk membantu orang tua teo.
Pagi hari matahari memasuki sela sela jendela malam itu terasa melelahkan bagi lana bagi lana sifat teo semalam terlalu ke kanak kanakan namun lana sudah melupakan hal itu ia memilih segera beranjak dari tidurnya melihat jam nya menunjukan pukul tujuh kurang lima belas menit dan ini hari senin.
Benar saja lana terlambat memasuki lapangan, tempat itu sudah di kerumuni banyak siswa ia tersadar topinya tertinggal.
"Bisa gila gue, jangan sampai gue ngisi daftar nama di bk cuman gara gara topi."
"Pake, gue aja yang kedepan biar gue yang di hukum." Suara tersebut terdengar tidak asing itu suara teo, sambil memakaikan topi di kepala lana.
"Ngga usah, makasih ini masalah sepele gue bisa atasin sendiri."
"Orang tua lo? yakin lo bisa atasin sendiri? udah lo mending masuk kebarisan sekolah gabakal keberatan kalau gue yang kedepan piala yang gue kasih ke sekolah banyak."
"Gapapa?"
"Iya tuan putri gapapa." Lana tidak mengubris omongan teo dan langsung pergi masuk ke barisan.
Lana duduk di bangku sembari memikirkan hari ini lana selamat karena teo merelakan topi untuknya,
"Apa dia suka ya sama gue?" Renung lana dalam hati dengan tatapan lurus namun terkecohkan karena suara teriakan yaya
"LANA SAYANGG," Teriak yaya gembira dengan raut muka bahagia namun menyadi bertanya tanya mengapa temanya diam saja..
"Kenapa lo?" Ucap yaya kembali namun tidak ada hirauan dari lana
"LANA LO KENAPA SII"
"Hah?"
"Hah hoh heh hih lo kenapa kok ngelamun?"
"Ini te–"
"Kenapa lagi si berengsek itu? lo diapain biar gue sikat,"
"Apasi ga diapaapain udah duduk aja, nanti kalau pulang gue ceritain."
Jam pulang berbunyi lana langsung mengendong tasnya dengan penuh semangat ia keluar dari kelas, dan menunggu jemputan.
"LANAAA" Suaranya sangat mudah di tebak, teo.
"Kenapa?"
"Mama lo titip gue, katanya kita di suruh pulang bareng mama lo gabisa jemput,"
"Naik taksi aja teo, lo kebanyakan nolong gue,"
"Apasi udah naik cepetan,"
Sepanjang perjalanan lana hanya terdiam, begitu pula teo hingga sampai di depan rumah lana
"Makasih teo,"
"Iya, eh btw lo dengerin lagu Justin Bieber ngga?"
"Ngga sering kenapa?"
"Listen 'off my face' deh terus lo lihat menit ke 0:44,"
Gimana part kali inii, semoga mengobati rindu kalian yaaa see you maaff pendek bangett i hope you likee !! 💘💘
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear N
RomanceLana Kiana Almahira gadis berparas sederhana dengan segala petualangannya bertemu dengan Naufal Ardiansyah, cerita tentang sebuah rasa yang terbagi dua dengan cinta pertamanya Teo Ganendra. "Denganmu aku luka tanpamu aku akan lebih luka." Ini bukan...