Halo terimakasih sudah membaca Dear N di bab ketiga aku berharap kalian menyukai ceritaku i hope my story is read by many people i really say thankyou, love u.
Naufal dan lana telah sampai di pemberhentian terakhir tempat mereka dan memilih duduk di tepi panggung pentas menunggu pengumuman juara,
"Oke teman teman yang kita tunggu tunggu adalah pengumuman juara ketua dan wakil regu terkompak diraih oleh naufal ardiansyah dan lana kiana almahira dari sma angkasa beri tepuk tanggan.." Ucap mc, naufal dan lana tidak menyangka meraih juara ini ia tidak berpikir akan memimpin sma angkasa sebaik ini mereka naik kepanggung dengan meriahnya tepuk tangan dan suara teriakan para peserta yang melihat kecocokan antara naufal dan lana.
"Good job fal, lan." Ucap kak farel setelah lana dan naufal turun dari panggung
"Terimakasih kak," Ucap naufal dan lana bersamaan.
Setelah meraih kejuaraan naufal dan lana memilih untuk santai dan mencari buah tangan untuk teman temanya karena mereka berkemah di surabaya sedangkan mereka tinggal di jakarta surabaya, tempat teo berpindah teo bersekolah di SMA Langit namun lana tidak melihat gerak gerik teo sedikitpun karena yang ia tau teo adalah anak pendiam dan hanya tertarik pada basket. naufal dan lana mampir di sebuah toko dengan beragam oleh oleh dengan nama "Love store".
"Lo mau beli apa lan?" Tanya naufal mengawali pembicaraan,
"Gatau, binggung.." Jawab lana
"Gimana kalau gantungan kunci?" Ucap naufal ajukan pendapat karena baru masuk saja lana sudah kelihatan binggung.
"Gue takutnya hilang fal.." Ucap lana
"Tergantung lo kasihnya kesiapa, kalau ke sahabat lo ya nggak bakal hilang," Ucap naufal
"Lo ada saran gantungan kunci apa?" Tanya lana
"Gue dari tadi ngelihat ini lan, gantungan kunci bunga matahari artinya ceria lo juga ceria anaknya jadi kalau lo kasih mereka ini mereka bakal terus inget sama lo.." Ucap naufal membuat mata lana berhenti sesaat ia di bawa kembali oleh masalalu itu telah sempat ia menemukan sesuatu yang berbeda dari naufal, naufal malah mengajaknya kembali ke masa kelam itu.
"Bisa aja, yaudah deh gue ambil ini." Ucap lana jika boleh jujur sebenarnya ia tidak ingin mengambilnya namun ia menghargai naufal,
"Lo ambil berapa?" Tanya naufal
"Sepuluh." Jawab lana membuat satu alis naufal naik keatas,
"Dikit banget lan," Heran naufal
"Banyak banyak siapa yang bayarin?" Tanya lana
"Gue bayarin ambil seratus atau dua ratus juga gapapa," Ucap naufal
"MasyaAllah lo kira gue mau jualan ape bagemane?" Tanya lana heran kepada naufal yang bahkan tidak membeli apapun
tapi ingin membelikan sesuatu untuknya"Yaudah ambil lima puluh ayo ke kasir." Ucap naufal
"Iya."
Setelah membeli beberapa buah tangan naufal dan lana membondong piala yang mereka raih, dan berberes memasuki bus
"Fal i have something for you, wait for it.." Ucap lana sambil membuka tas dan duduk disamping naufal
"Apaan?" Tanya naufal
"Nih, tenang gue beli lima puluh satu jadi yang ini gue bayar sendiri.." Ucap lana mengeluarkan gantungan kunci bewarna kuning bunga tulip
"Asik thankyou lan,"
"SAMA SAMA," Ucap lana dengan nada gembira,
"Eh iya lan lo besok libur or tetep sekolah?" Tanya naufal tiba tiba membuka topik pembicaraan
"Sekolah lah gila gue kangen temen gue.." Jawab lana
"Gue jemput mau nggak?" Tanya naufal membuat nafas lana berhenti sejedak dengan detak jantung yang terus berdetak
"DIEM DONG GUE DEKET SAMA NAUFAL DIA PASTI DENGER BISA MALU.." Batin lana sambil menutup matanya erat erat
"Lan kok diem?" Tanya naufal kembali sambil menepuk pundak lana
"Gapapa, anuu boleh deh besok gue sharelock ya.." Jawab lana tersentak, gugup
"Mau dijemput pakek apa?" Tantang naufal lantaran sudah tidak diragukan seberapa kaya keluarga naufal.
"Becak bolehh," Iseng lana
"Oke, gue wa bunda gue dulu supaya di beliin.." Goda naufal
"Lo bodoh apa gimana fal gue bercanda kali," Ucap lana yang tadinya ingin iseng berujung panjang
"Gue juga kali wkwkwk," Jawab naufal
Setelah mendengar perkataan itu naufal membiarkan lana tertidur lelap dan membiarkan dirinya tetap terjaga ia lupa menukar posisi harusnya ia yang disamping
"Lan lan, udah tau tadi mau tidur kenapa ga tuker tempat harusnya lo di sebelah jendela ngerepotin gue aja." Ucap naufal sambil membiarkan kepala lana tidur disamping pundak naufal agar lana tidak terjatuh
"Cantik,"
Sepanjang perjanan naufal tetap terjaga hingga akhirnya mereka sampai di tempat pemberhentian,
"Lan bangunn.." Ucap naufal
"Ehmmm iyaa udah sampai?" Tanya lana yang nyawanya belum penuh
"Yaa kalau belum sampai gue ga bangunin lo." Ucap naufal
"Iya juga,"
"Cepet turun, biar bisa duduk duduk dulu."
"ASTAGA NAGA GUE LUPA BILANG BUNDA GUE MANA BUNDA GUE KE LUAR KOTA ANJIR GIMANA DONG GUE PULANG NYA," Ceroboh lana, bagaimana ia bisa lupa dengan hal sekecil itu.
"Bareng gue aja, gue udah stand by mobil," Tawar naufal
"Boleh deh, gue mau nolak juga gue lagi butuh."
Sepanjang perjalanan di mobil hanya terjadi keheningan antara naufal dan lana hanya ada suara musik dari permainan cooking fever,
"Lurus lan?" Tanya naufal
"Iya, rumah putih kaca itu rumah gue.." Jawab lana
"Sampaii," Ucap naufal langsung turun dari mobil bersamaan dengan lana
"Fal,"
"Lan,"Ucap naufal dan lana bersamaan,
"Lo duluan aja lan gapapa," Ucap naufal
"Makasi naufal, btw gue denger sesuatu dari mulut lo waktu gue tidur.."
"Ha? denger apa?" Kaget naufal
"Cantik.." Ucap lana
"Iya, emang buat lo btw gue juga denger.."
"Denger? denger apaan?"
"Detak jantung lo wkwk," Goda naufal
"GATAU AH GUE MASUK DULUAN BYE BYE NAUFAL," Ucap lana masuk duluan kerumah karena menahan rasa malu.
"Lucu."
Kita hanyalah bayangan dari masalalu.
Terimakasih sudah membaca Dear N gimana part kali ini? kira kira naufal dan lana saling suka ya? aku seneng banget walau ga banyak masih ada yang mau baca Dear N see you !! 🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear N
RomanceLana Kiana Almahira gadis berparas sederhana dengan segala petualangannya bertemu dengan Naufal Ardiansyah, cerita tentang sebuah rasa yang terbagi dua dengan cinta pertamanya Teo Ganendra. "Denganmu aku luka tanpamu aku akan lebih luka." Ini bukan...