03. LANTAS

43 35 172
                                    

Jangan pernah iri
Mungkin aja bukan kamu yg tertulis di hatinya sekarang
Tapi siapa tau kamu yg tertulis di lauful Mahfuz-nya
JIAKHH<3

Ketemu lagi kita para bunda pengagum fiksi haha... Jika ada typo mohon di ingatkan🙂


"Maksud lo?"

"Lo kayak gak tau maksud gue aja" ucap Alan lalu beranjak dari sana, sebaiknya ia bergegas untuk rapat jika tidak Arika akan mengomelinya. Antas hanya bergumam, "lagian Lidya juga bukan urusan gue, terserah deh mereka berdua gak peduli gue tuh"

Nada masuk ke dalam toilet cewek yang paling ujung di dekat taman belakang sekolah, kata lidya ia butuh bantuan disini tapi di mana orangnya, "Lid-"

Ceklikk
Pintu tertutup dan terkunci tiba-tiba, Nada menjangkau ganggang pintu dan ternyata tidak bisa terbuka, ia memukul mukul pintunya sambil terus membukanya, "Ada orang di sana? Aku kekunci di dalam TOLONG!!!!" teriaknya.

Lidya tertawa remeh, "akibat dari bilangin gue sinting" kemudian ia berbalik sambil memutar-mutar kunci pintu toilet itu.

Telapak tangan Nada sudah merah karna pukulannya terhadap pintu, "aduh mana disini panas terus aku lapar" sepertinya udara tidak masuk ke toilet ini, ventilasinya sudah ditutup dengan triplek.

beberapa detik kemudian, "LIDYA SINTING!"

Sambil terus mengipasi dirinya yang sudah sangat pucat di tambah tak ada udara yang masuk ke sana, Nada terus meminta tolong.

"Eh sel, kok si Nada gak balik balik, padahal udah 20 menit kita belajar" ucap Letta yang heran kemana anak itu pergi pikirannya Nada sedang pergi melonteh karna membutuhkan uang.

"Lagi open BO kali lu kan ngajarin dia kemarin!" bisik Selin. "Anjing lu!"

"Iya nama anjing gue Clay, emang napa mau kawin ama dia"

"Ogah bngsd"

"Itu yang di sana kenapa ribut!!"

"Hehe maaf Pak maaf"

Di lokasi lain....
"TOlonghh" Nada berusaha berteriak, sebenarnya percuma karna jam belajar begini mana ada yang keluar ke taman belakang.

Setelah jam pelajaran Selin dan Letta pergi mencari Nada, mungkin sedang bersama Majikannya di IPA 1, ia mengetuk pintu dan tersenyum lebar, "gue boleh masuk?" tanya Letta pada Gino di balas anggukan cuek.

"Dih sok es batu lo!" maki Selin.

"Kok ai ngerasa hot yah? Kayak ada hawa hawa setan di samping Ai" ucap Kaisar sok ngeri.

Letta menarik rambut Kaisar, "sumpah gue pengen sunat sunat lo tau gak!!"

"Jangan buat keributan Etta, sayang gue ini kupingnya sakit yakan sayang?" tanya Megan, entah wanita sinting mana lagi ini yang duduk di pangkuan Megan.

"Eh Elena, Megang belum mandi tau" ucap Letta menghasut Elena.

Megan tidak mengubrisnya ia asik membaca Novel bersama Elena adik kelas itu. "Eh lo liat Nada gak?" tanya Letta pada Antas.

Antas melirik nya tajam, "ngapa lo nanya gue! Gue bukan bokapnya yang tau dia dimana"

"Santai aja gue nanya baik baik"

"ga tau, tadi pergi ama lidya" ujar Lantas dengan santai.

Letta mengangguk paham "Ohh ama lidya WHATT LIDYA!!"

LANTASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang