Boleh lelah boleh nangis, tapi gaboleh nyerah yah...
_Denada Cantika Berliana_
•••
Pagi hari yang cerah menyapa gadis yang tengah merapikan tempat tidurnya, ia menyusun boneka-boneka beruangnya dengan rapih.
Keluar kamar dengan senyum yang indah di pagi senin ini, ia kemudian berjalan ke dapur untuk minum air hangat, kata orang air hangat sangat bermanfaat bagi tubuh saat pagi hari.
Dengan langkah riang ia menuju dapur tapi keriangannya itu di ganggu oleh adanya suara grasak-grusuk disana.
"Kamu ngapain lagi di dapur?" tanya Nada yang tengah melihat Antas nampak mencari sesuatu.
Antas bersedak dada dan menatap tajam Nada, "lo kemanain botol gua?" tanyanya dengan satu alis terangkat.
Nada menaikkan bahunya acuh, "mana aku tau, lagian yang make benda keramat-maksudnya dot itu kan kamu" ucapnya sedetik kemudian iangatnnya kembali ke posisi kemarin.
"Kak aku boleh ambil ini gak?"
"Iya ambil aja gapapa kok"Nada mengingat bagaimana ia memberikan dot berwarna biru itu pada Clasya, "okeh tetap tenang Nad jangan panik" batinnya menenangkan diri.
Ia berdehem pelan melihat tatapan Antas semakin mengintrogasi, setelah meminum airnya ia berucap, "a a aku aku gak tau di dimana dot i-i-itu KAMU CARI SENDIRI LAH" sentaknya kemudian berniat pergi dari sana.
Namun, leher bajunya ditarik kebelakang, "lo gak bisa lari, lo taro dimana dot gue?" tanyanya tajam.
Bibir Nada mengatup sempurna, ia bingung harus bilang apa, "Aku gak tau bayi!"
"Gue tau lo tau! Bilang atau gue.... "
"Atau?" tanya Nada karna Antas menggantung ucapannya.
Ia menatap gadis yang baru bagun pagi-pagi itu dari atas sampai bawah, "atau gue unboxing lo sekarang?" ancamnya semakin menipiskan jarak.
Nada melihat ke arah dadanya kemudian memeluk tubuhnya sendiri, ia berjalan mundur tapi ada dinding di belakangnya, kepala Antas semakin maju dahi mereka bahkan sudah menempel.
"Bilang atau... "
"Aku aku ka-ka-kasih ke Clasya!" ucapnya karna ketakutan, terjadi keheningan beberapa detik lalu Antas memundurkan tubuhnya.
Ia mengangguk paham, "oh"
Nada menyengir karna Antas tidak terlihat marah sama sekali, Tapi sedetik kemudian ia kembali takut saat melihat Antas mengambil pisau yang ada di sampingnya.
"Mau mati pose gimana?"
Tanyanya kembali mendekat, diikuti Nada yang keluar dari dapur dengan berjalan mundur dengan nafas was-was, takut-takut bila Antas benar-benar akan membunuhnya.
"Astaga!! Antas ini bisa di bicarakan baik-baik dengan kepala dingin" ucapnya lembut, Antas menggeleng dan semakin mempercepat langkahnya begitu juga Nada dengan langkah mundurnya.
"A-antas tolong a-aku belum punya anak loh.. Masa mau mati sekarang kan gak seru" ucapnya lagi, tapi Antas itu keras kepala.
"AKKKHHHHH!!!!!"
Nada memekik kaget saat Antas menancapkan pisau itu, ia perlahan membuka mata kanannya diikuti mata kiri, kemudian ia memandang seluruh tubuhnya, "Alhamdulillah masih hidup"
KAMU SEDANG MEMBACA
LANTAS
Teen FictionLantas yang kelihatannya memiliki kehidupan sempurna dimata dunia, tapi memiliki kehidupan yang paling buruk saat sendiri, tentang dia yang mencoba untuk bertahan hidup dan memulai awal yang baru, meski kita tau bahwa ITU TIDAK MUDAH "Kehidupan kamu...