08. LANTAS

46 42 281
                                    

Katanya temen kok dateng pas butuh doang? Itu temen apa peliharaan?

_sucirachmadani_
••••

Pagi hari menampakkan gadis yang tengah duduk di depan meja rias nya, Letta menyisir rambut panjangnya itu, sambil bercermin, "WIDIH"

"Ngapa lu? Cepet dikit setan ntar telat"

"GUE VERI BEUTIFUL BANGET" kagumnya pada diri sendiri sambil memegang pipinya tak menyangka, Selin yang melihat itu meringis dengan mimik masam, "setiap hari lu gitu Let"

"GUE YAKIN NIH KALIAN PASTI BANGGA PUNYA MEMBER CANTIK KEK AI" lanjutnya mengibaskan rambutnya kebelakang dan Selin hampir muntah, "yang ada kita jadi sesat punya member kek elu!"

"PAK JOKOWI JUGA PASTI BANGGA PUNYA GUA" ucapnya sekali lagi.

"yang ada pak jokowi malas punya rakyat sesat binti beban kek elo! Udah ayo" sentak Selin sudah dua kali mereka terlambat hanya karna Letta baru memuji dirinya sendiri.

"Boleh love yourself tapi jangan sampe nyium cermin!" tutur Selin lalu masuk ke dalam mobil.

"Kapan gue nyium cermin!"
"Kemarin lu nyium cermin kemarin lo pikir ga liat gue? Jangan-jangan abis putus sama Edgar lu jadi miring dikit" ucap Selin kemudian menancap gas.

"BANGKE LO! GAK USAH BAWA-BAWA EDGAR! Udah mupon gua" bentak Letta tapi di balas juluran lidah.

Disisi lain Nada masih menunggu manusia berkedok bayi di depannya santai mengedot, padahal sebentar lagi jam 7, "eh bayi! Bisa gak aku duluan aja"

Antas menatapnya tak santai, "gak boleh, lu bareng gua"

"Ya udah cepetan BAYI SINTING!" sentak Nada laku beranjak mengambil barang-barang anak itu.

"BERENTI MANGGIL GUA BAYI! DASAR BALITA LO!" teriaknya sekeras mungkin, Nada tersenyum dan menarik dot itu dari mulut Antas, "Ayok kita kesekolah, udah HAMPIR JAM TUJUH!" bentaknya.

Antas mencoba meraih benda itu tapi Nada tak membiarkannya, "belum abis itu" rengeknya.

"Mau ini—disekolah ayok ntar telat udah cukup buk Jamila marah-marah karna aku alpa kemarin!"

Antas menatap manusia  itu nyolot, "Nyenyenye BAWEL LO!"

Sebelum naik ke atas motor Nada memandangnya, perasaan saat hanya dilihat motor itu pendek kenapa sekarang jadi tinggi?

"eh bayi ini motor kamu kok jadi tinggi?" tanyanya bingung, Antas memberikan helm lalu melihat tubuh mungil di sampingnya.

"Lo aja yang kependekan"
"UDAH KU BILANG AKU BUKAN PENDEK KAMU AJA YANG TITAN!" sentak Nada tak terima ia tak suka di panggil pendek meski itu memang benar sambil terus berkutat dengan tangannya memakai helm.

Antas yang melihat itu malas, ia kemudian memasangkan helm Nada, "ini yang asisten gue apa elu nih?"

"Jangan cerewet ayo cepat!"
"Lah—"
"Udah ayok Antasari Bayi Sinting!"

*****

Antas memasuki gerbang sekolah diikuti oleh tatapan-tatapan yang berbagai macam.

Setelah memarkirkan motornya Nada turun, sebelum tangannya terangkat untuk membuka helmnya, Antas mendahuluinya, "lama kalo lo"

Tindakan Antas tidak luput dari tatapan-tatapan sinis ke arah Nada, banyak yang bertanya Nada si gadis cupu itu bisa boncengan dengan Antas?

Cewek yang pertama kali yang bisa naik ke jok belakang motor Antas selain Letta, pastinya banyak yang iri terutama gadis yang melihat mereka di sebrang parkiran cewek.

LANTASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang