Part 1

1.9K 116 6
                                    

20 tahun telah berlalu, rumah tangga krist dan singto masih terlihat sangat harmonis. Walaupun sudah beranjak tua, singto dan krist masih tetap sama seperti dulu, saling memahami satu sama lain dan masih tetap romantis.

Fiat sudah berusia 36 tahun sekarang, sedangkan kongpob dan arthit sudah 24 tahun. Perbedaan usia mereka yang begitu jauh membuat fiat lebih tampak dewasa dibanding kedua adiknya yang tak pernah akur itu.

Iya, kong dan arthit sampai sekarang belum bisa akur, entah apa sebabnya, selalu ada hal yang mereka debatkan.

Fiat sudah menikah dengan seorang polisi, rekan kerjanya. Namanya oajun, mereka telah dikaruniai satu anak perempuan yang sangat lucu.

Saat ini fiat dan suaminya tengah berkunjung kerumah orang tua fiat, mereka memang sibuk dengan urusan masing-masing hingga jarang sekali melihat orang tua mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini fiat dan suaminya tengah berkunjung kerumah orang tua fiat, mereka memang sibuk dengan urusan masing-masing hingga jarang sekali melihat orang tua mereka.

"Kong dan arthit dimana, pa?" Tanya fiat pada singto.

"Mereka masih di kampus jam segini" ucap Singto.

"Dita, bersama kakek disini" ucap singto pada dita, anak fiat dan ajun.

Disaat mereka tengah berbicara santai diruang tamu, tiba-tiba kongpob dan arthit masuk kedalam rumah tanpa permisi terlihat arthit yang tengah mengejar kongpob.

"Kongpob!!" Teriak arthit penuh emosi, sedangkan kongpob tertawa terbahak-bahak dan naik ke lantai atas menuju kamarnya.

"Arthit" panggil fiat sehingga membuat arthit menghentikan langkahnya, ia melihat disofa ada phinya.

"M-maaf phi, aku tak melihat phi tadi" ucap arthit  merasa bersalah karna berlaku tidak sopan

Apa lagi fiat termasuk phi yang tegas, ia tak suka melihat kong dan arthit yang terus bertengkar.

"Panggil kongpob turun" ucap fiat.

"Tidak! kong mengerjaiku tadi" adu arthit.

"Dita, panggil uncle kong suruh uncle turun ke bawah" ucap fiat pada anaknya.

"Siap, pa!?" Ucap dita sembari beranjak dari duduknya dan naik ke lantai atas, memanggil kongpob.

Setelah kongpob bergabung bersama mereka, fiat mulai memarahi arthit dan Kongpob sehingga membuat telinga arthit dan kongpob terasa panas mendengar itu.

"Kalian sudah berusia 24 tahun!! Apa tak malu jika bersikap seperti tadi!! Dimana rasa hormat mu, kong! Dibawah ada phi dan papa, tapi kamu malah naik keatas!" Ucap fiat marah.

"Aku tak melihat phi tadi, itu salah phi arthit, dia ingin memukul ku!" Ucap Kongpob.

Arthit memukul kepala kongpob yang berada disampingnya saat ini.

"Apa maksudmu!! Bukankah kamu yang memulai lebih dulu tadi!!" Ucap arthit kesal.

"Siapa!? Aku tak berbuat apapun pada phi arthit!!" Ucap Kongpob membela diri.

"Jika bukan kamu siapa yang berani membocorkan ban mobil ku, hah!!" Ucap arthit.

"Mungkin bocor sendiri! Lagi pula mobil itu sudah tua, wajar jika sering rusak!" Ucap Kongpob.

"Apa kamu bisa membedakan mobil tua dan antik?!! Sekali lagi kamu menyebut mobil ku tua, aku tak yakin kamu akan selamat!" Ancam arthit.

"Berhenti!! Sekarang berbaikan!!" ucap fiat menengahi.

"Tapi aku tak salah, phi" ucap kongpob pada fiat.

"Tidak penting siapa yang salah dan benar saat ini, intinya kalian harus sama-sama minta maaf!" Ucap fiat.

Arthit dan Kongpob memang sedikit takut pada fiat, jadi mau tak mau kong dan arthit saling meminta maaf satu sama lain.

"Dita, ayo main bersama uncle arthit" ajak arthit.

"Bersama uncle kong saja, kamar uncle arthit jelek dan bau" ucap Kongpob.

"Kong!!" Ucap arthit marah.

"Apa!!" Ucap Kongpob seakan tak takut sedikitpun.

"Dita pilih siapa?" Tanya Arthit.

"Dita mau bersama kakek saja disini" jawab dita.
.
.
.
.
.
.
.
Saat ini kongpob dan arthit tengah makan malam bersama dengan kedua orang tua mereka.

"Apa kalian sudah tahu ingin magang dimana?" Tanya krist pada kedua anaknya.

"Belum tahu, dad" ucap arthit dan Kongpob bersamaan.

"Bagaimana jika dikantor daddy?" Tanya krist.

"Hmm, itu lebih bagus" ucap Kongpob.

"Bukan berarti itu kantor daddy kalian boleh bermalas-malasan, daddy akan memperlakukan kalian sama seperti karyawan lainnya" ucap krist.

"Iya" Jawab keduanya.

Setelah makan bersama kongpob dan arthit masuk kekamar mereka masing-masing.

***
Keesokan harinya arthit ingin pergi ke kampus namun arthit baru ingat jika mobilnya masih di bengkel. Arthit melihat daddynya yang ingin berangkat ke kantor.

"Daddy, antar aku ke kampus" ucap arthit.

"Mobilmu mana?" Tanya krist.

"Di bengkel, bannya bocor, dad. Itu semua karna kong" ucap arthit.

"Bukankah kamu dan kong satu kampus, kamu berangkat bersama kong saja, daddy sibuk ada meeting pagi ini" ucap krist.

"Tapi aku tak suka naik motor, dad" ucap arthit.

Tak lama kongpob keluar dari rumah dan hendak menstartert motornya.

"Kong, arthit ke kampus bersama mu, daddy tak sempat jika harus mengantar arthit lagi" ucap krist.

"Tapi dad. Aku tak suka naik motor. Nanti kulit ku jadi hitam" ucap arthit.

"Cih. Pria seperti apa yang takut hitam" ejek kongpob.

"Untuk hari ini saja, nanti kamu pulang naik taxi, daddy benar benar tak sempat mengantar mu, daddy ada meeting" ucap krist.

"Hmm. Baiklah" ucap arthit.

Arthit menghampiri kongpob, dan hendak naik di motor Kongpob, namun kongpob menjalankan motornya sedikit hingga arthit terkejut. Beruntung dia belum naik tadi jika ia naik pasti akan terjatuh.

"Kongpob!!!" Teriak arthit marah.

"Cepat naik, phi" ucap Kongpob.

Arthit naik ke motor kongpob, dan kongpob langsung melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.

"Pelan-pelan!! Kamu tahu sendiri ini pertama kalinya aku naik motor jelekmu ini!!!" Ucap arthit.

Kongpob tak menghiraukan ucapan arthit, ia semakin menaikkan gas motornya, hingga arthit berpegangan pada pinggang kongpob.

Arthit benar benar takut sekarang, jujur saja ia pernah jatuh dari motor dulu, karna itu dia sudah tak mau lagi naik motor. Dan sekarang apa. Dia malah di jahili oleh kongpob. Sedangkan kongpob, ia tersenyum miring dibalik helmnya.








Tbc.

Crazy Brother ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang