Dengan kecepatan di atas rata-rata, dan hanya membutuhkan waktu 30 menit Kongpob dan Arthit tiba di kampus mereka. Arthit turun dari motor dengan perasaan kesal.
"Dasar bodoh!!" Umpat Arthit, dia memukul lengan kongpob dengan sekuat tenaga, hampir saja dia mati muda tadi.
Arthit langsung berlalu pergi meninggalkan Kongpob, sedangkan Kongpob menatap arthit dalam. Ia tersenyum senang, tidak sia-sia usahanya membocorkan ban mobil Arthit kemarin, akhirnya sekarang dia bisa berangkat ke kampus bersama Arthit.
******
Setelah selesai dengan urusan mereka di kampus, Kongpob langsung mencari keberadaan Arthit."Phi... Ayo pulang bersama?" Ajak Kongpob.
"Aku sudah pesan taxi" ucap Arthit.
"Tapi tadi daddy berpesan pada ku untuk pulang bersama phi" Ucap Kongpob.
"Tidak, kong! Kamu tahu sendirikan aku takut naik motor!!" Ucap Arthit.
"Tapi kali ini aku akan mengemudi dengan pelan, tidak seperti tadi" Ucap Kong.
"Tetap saja aku tak mau naik motor butut mu itu" Ucap Arthit sinis.
"Phi!" Ucap Kongpob kesal.
"Apa... Bukankah kamu sering mengatakan mobil ku mobil tua!" Ucap Arthit.
"Terserah..." Ucap Kongpob.
Kongpob berlalu pergi meninggalkan Arthit. Sejak kecil arthit memang sangat sulit untuk Kong dekati. Padahal Kong bersikap nakal hanya sekedar untuk menarik perhatian Arthit saja.
Kongpob melajukan motornya membelah jalanan dan pulang kerumah.
"Arthit mana kong?" Tanya singto saat melihat kedatangan anaknya.
"Entahlah... Tadi sudah ku ajak pulang bersama tapi phi arthit menolak, aku naik ke atas dulu, pa" ucap Kongpob.
Tak lama datang arthit dengan wajah kesalnya.
"Kamu kenapa?" Tanya singto.
"Mobil ku masih belum di perbaiki pa. Bagaimana besok aku berangkat ke kantor? Besok hari pertama aku mulai magang" Ucap Arthit.
"Kamu bisa menumpang dengan kongpob, bukankah kalian searah" Ucap Singto.
"Tidak. Kong suka mengemudi ugal-ugalan, hampir saja aku mati muda karna kong tadi pagi" Ucap Arthit.
"Kamu bisa naik taxi besok" Ucap Singto.
"Ya, aku ke kamar dulu, pa" Ucap Arthit.
Baru saja arthit membuka pintu kamarnya sudah terdengar suara air mengalir dalam kamar mandinya.
"Kongpob!!! Itu kamukan!!" Teriak Arthit.
"Iya... Aku numpang mandi phi, aku merasa gerah" teriak Kongpob dari dalam kamar mandi.
"Bukankah di kamar mu juga ada kamar mandi!! Kenapa harus di kamarku!!" Ucap Arthit frustasi.
"Showernya tak menyala tadi... Masih belum daddy perbaiki" Ucap Kongpob.
"Dirumah ini banyak kamar mandi, Kong! kenapa harus dikamar ku!! Di lantai bawah ada 2, di dekat dapur juga ada 2!!" Bentak Arthit kesal.
Arthit menendang pintu kamar mandi dengan perasaan kesal. Sedangkan kongpob di dalam sana tak menghiraukan kemarahan Arthit, dia sudah biasa di marahi seperti itu, jadi itu bukan lagi hal besar menurutnya.
*Ceklekk....
Bunyi pintu kamar mandi terbuka, kongpob keluar kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk, ia melihat arthit sepertinya tengah fokus pada laptop miliknya, hingga tak menyadari kongpob yang berjalan mendekat ke arahnya.
"Phi sedang apa?" Tanya kongpob, ia berdiri dibelakang arthit sehingga membuat Arthit melihat kongpob di belakangnya.
"Bajumu kemana kong!!" Ucap Arthit.
"Dikamarku" Ucap Kong dengan polosnya.
"Keluar dari kamar ku cepat!!" Bentak Arthit kesal.
"Ckk!! Pelit" Gumam Kongpob.
Sebelum keluar, kongpob mencubit pipi arthit hingga memerah, dan berlari keluar kamar sebelum mendengar teriakan Arthit.
*****
Hari ini hari pertama Kong dan Arthit magang diperusahaan daddynya. Mereka sarapan pagi bersama sebelum ke kantor.Setelah sarapan Arthit bersiap-siap untuk pergi.
"Daddy tak kekantor?" Tanya arthit saat melihat daddynya masih bergelayut manja di lengan papanya.
"Nanti siang baru daddy ke kantor, kalian anak magang harus masuk tepat waktu" Ucap Krist.
"Aku ingin berangkat ke kantor bersama daddy, ayo berangkat sekarang" Ucap Arthit.
"Bersama kong saja, Thit. Daddy masih ingin bersama papamu disini" ucap Krist.
"Ckk... Bukankah daddy sudah tua!? Ingat umur, dad! Cucu daddy bahkan sudah sekolah sekarang" ucap Arthit.
"Tak sopan bicara seperti itu pada daddy, Arthit!" bela Singto.
"Ayo phi kita berangkat kita sudah hampir terlambat" ucap Kongpob yang baru saja datang.
"Tidak... Aku ingin naik taxi" ucap Arthit.
"Jika kamu menunggu taxi kamu akan terlambat, berangkat bersama kong saja" ucap Singto.
"Baiklah" Ucap Arthit.
"Kami berangkat dulu, dad, pa" ucap Kongpob
"Aku tidak ingin mempunyai adik lagi, pa. Kong saja sudah cukup menyusahkan ku" ucap Arthit.
"Arthit!" Ucap krist sambil menatap anaknya tajam, sedangkan sang pelaku tertawa terbahak-bahak melihat kemarahan daddynya, Arthit berlari keluar sebelum di marahi oleh daddynya.
Kali ini kongpob mengemudikan motornya dengan kecepatan pelan, ia tak ingin membuat Arthit marah padanya.
"Kenapa lambat sekali, Kong!! Kulit ku bisa terbakar nanti terkena sinar matahari!!" Ucap Arthit.
"Kenapa aku selalu salah di mata phi!? Kemarin aku cepat, phi marah, hari ini aku lambat, phi marah juga, mau phi apa!" Ucap kongpob.
"Berhenti!! Aku naik taxi saja!!"
Kongpob memberhentikan motornya di tepi jalan, Arthit langsung turun, setelah Arthit turun kong melajukan motornya menuju kantor, dia tak peduli arthit akan terlambat nantinya.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Brother ✓
FanfictionAntara cinta dan benci yang Kongpob rasakan! Sequel "maaf untuk itu" Lebih baik baca "maaf untuk itu" dulu baru baca ini, agar ceritanya nyambung dan nggak mikir aneh-aneh nantinya :') *Top Kong, bot Arthit, Mpreg!