Keesokan harinya, Arthit terbangun dari tidurnya dan menyadari dia masih berada di kamar Kongpob, dia melihat ke sekitar mencari keberadaan pria brengsek itu, tapi sepertinya Kong sedang tidak di kamarnya sekarang.
Arthit melihat jam yang ternyata sudah jam 12 siang. Arthit terlambat masuk kantor!
Arthit mencoba bangkit dari tidurnya, dia memakai kembali pakaiannya walau pantatnya terasa perih tapi dia tetap berjalan keluar dari kamar Kong. Arthit membuka pintu kamar tapi ternyata kongpob mengunci pintu kamarnya dari luar.
"Phi..." Teriak Arthit berharap Fiat mendengar teriakannya. Namun, sepertinya rumah sedang kosong saat ini.
***
Jam 5 sore Kongpob pulang bekerja. Tepat setelah Kongpob mematikan mesin motornya, mobil fiat masuk ke halaman rumah mereka."Apa kamu melihat Arthit, Sejak kemarin dia tak pulang" ucap Fiat yang baru saja keluar dari mobilnya.
"Aku juga tak tahu phi. Mungkin Arthit menginap dirumah kekasihnya, atau bisa saja Arthit mabuk-mabukkan di luar sana" Ucap Kongpob.
"Mulutmu kong. Arthit bukan pria seperti itu, jika daddy tahu Arthit tak pulang pasti aku akan di marahi daddy nanti" ucap Fiat khawatir.
Kongpob tersenyum sinis mendengarnya, dia bahagia bisa mengadu domba Arthit dan Fiat, Kongpob masuk ke rumah dan berjalan memasuki kamarnya.
Kongpob melihat Arthit duduk di ranjangnya, melihat pintu kamar terbuka Arthit beranjak dari duduknya, dia ingin keluar dari kamar Kongpob tapi Kongpob menahannya dan mendorong tubuh Arthit hingga terjatuh ke lantai.
Kongpob mengunci pintu kamarnya dan berjongkok menyamakan posisi tubuh mereka.
"Berani kamu pada ku!?" Ucap Kongpob sinis.
"Apa kamu pikir aku takut, huh!!" Ucap Arthit tak kalah sinis.
"Apa perlu kita mengulang kegiatan semalam?" Bisik kongpob.
*Bughhhh..... Satu tinjuan dari Arthit mendarat di wajah tampan Kongpob, Kong ingin melawan tapi Arthit kembali memukul wajahnya dengan kuat sehingga Kongpob terjatuh ke lantai. Arthit mendekati Kongpob, dia ingin memukul Kong lagi tapi akhirnya dia mengurungkan niatnya.
Arthit beranjak dari posisinya berjalan keluar dari kamar kongpob dan masuk ke kamarnya.
"Shit! Arthit brengsek!!" Teriak Kongpob.
***
Fiat mengetuk pintu kamar Kongpob bermaksud ingin mengajak kongpob makan malam bersama, terdengar suara pintu kamar Arthit terbuka membuat Fiat menatap ke arah kamar Arthit."Dari mana saja kamu?" Tanya Fiat saat melihat arthit keluar dari kamarnya.
"A-aku di rumah phi" Ucap Arthit.
"Benarkah? Aku tak melihatmu sejak semalam, dan malam ini baru aku melihatmu, apa benar yang di katakan Kongpob, kamu menginap dirumah pacarmu?" Ucap Fiat.
"T-tidak phi" Ucap Arthit.
"Benar phi, Arthit baru pulang sekarang, tubuhnya bau alkohol, bahkan dia sempat memukul wajah ku tadi" ucap Kongpob sehingga membuat Fiat menatap ke arah Kongpob, Fiat dapat melihat tepi bibir Kongpob terluka.
"Arthit!!!" Ucap Fiat marah.
Arthit terdiam, dia tak mungkin mengatakan jika dia semalam di kamar Kongpob dan dia di perkosa oleh Kongpob 'kan? Arthit malu mengatakan itu pada Fiat.
"Kamu diam? Jadi benar apa yang di katakan Kong?" Ucap Fiat.
Arthit terpaksa menganggukan kepalanya.
"Jika daddy tahu aku akan di marahi, Arthit! Kalian tanggung jawab ku saat daddy dan papa tidak di rumah! Aku bahkan rela meninggalkan Dita dan phi Ajun sendiri dirumah hanya untuk menjaga kalian! Seharusnya kalian bersikap dewasa agar tak menyusahkan aku lagi" ucap Fiat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Brother ✓
FanfictionAntara cinta dan benci yang Kongpob rasakan! Sequel "maaf untuk itu" Lebih baik baca "maaf untuk itu" dulu baru baca ini, agar ceritanya nyambung dan nggak mikir aneh-aneh nantinya :') *Top Kong, bot Arthit, Mpreg!